29
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Umum
Bab ini menganalisis output yang dihasilkan pada simulasi untuk mengetahui pengaruh yang terjadi karena perubahan beberapa parameter.
4.2 Hasil Pengujian
Setelah melakukan simulasi dengan menggunakan Pamvotis 1.1 Simulator, maka akan didapatkan hasil berupa kinerjathroughput, utilization, media access
delay, queuing delay, total packet delay, dan jitter.
4.2.1 IEEE 802.11a
Pada Tugas Akhir ini, standar IEEE 802.11a menggunakan data rate 6 Mbps dengan 2 jenis teknologi yaitu basic accessdan RTS CTS.
4.2.1.1 IEEE 802.11a dengan Teknologi Basic Access
IEEE 802.11a akan dilakukan pengujian dengan menggunakan teknologi basic access untuk mendapatkan parameter kinerja jaringan yang diinginkan.
4.2.1.1.1 Throughput
Hasil pengujian throughput pada standar IEEE 802.11a dengan menggunakan teknologi basic access untuk masing – masing packet generation
rate ditunjukkan pada Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
30
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat terlihat bahwa semakin besarpacket generation rate, maka kinerjathroughputakan semakin kecil.
Gambar 4.1 Perbandingan throughputterhadap packet generation rate pada
standar IEEE 802.11a dengan teknologi basic access
4.2.1.1.2 Utilization
Hasil pengujian utilizationpada standar IEEE 802.11a dengan menggunakan teknologi basic access untuk masing – masing packet generation
rate ditunjukkan pada Lampiran 3. Berdasarkan Gambar 4.2 dapat terlihat bahwa semakin besarpacket
generation rate, maka nilai utilizationakan semakin kecil.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
1 3
5 7
9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9
T HRO
U G
HP U
T K
B P
S
JUMLAH NODE 25 paket detik
50 paket detik 100 paket detik
200 paket detik 400 paket detik
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 4.2 Perbandingan utilizationterhadap packet generation rate pada
standar IEEE 802.11a dengan teknologi basic access
4.2.1.1.3 Media Access Delay
Hasil pengujian media access delaypada standar IEEE 802.11a dengan menggunakan teknologi basic access untuk masing – masing packet generation
rate ditunjukkan pada Lampiran 4. Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa semakin besar packet
generation rate maka kinerjamedia access delay akan semakin kecil.
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
1 3
5 7
9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 U
T IL
IZ A
T IO
N
JUMLAH NODE 25 paket detik
50 paket detik 100 paket detik
200 paket detik 400 paket detik
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 4.3
Perbandingan media access delayterhadap packet generation rate pada standar IEEE 802.11a dengan teknologi basic access
4.2.1.1.4 Queuing Delay
Hasil pengujian queuing delaypada standar IEEE 802.11a dengan menggunakan teknologi basic access untuk masing – masing packet generation
rate ditunjukkan pada Lampiran 5.
Gambar 4.4 Perbandingan queuing delayterhadap packet generation rate pada
standar IEEE 802.11a dengan teknologi basic access
50 100
150 200
250 300
350 400
450
1 3
5 7
9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 ME
DI A
A C
C E
S S
DE LA
Y MS
E C
JUMLAH NODE 25 paket detik
50 paket detik 100 paket detik
200 paket detik 400 paket detik
2500 5000
7500 10000
12500 15000
17500 20000
22500 25000
1 3
5 7
9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 Q
UE UI
N G
DE LA
Y MS
E C
JUMLAH NODE 25 paket detik
50 paket detik 100 paket detik
200 paket detik 400 paket detik
Universitas Sumatera Utara
33
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat semakin besar packet generation rate, maka kinerjaqueuing delay akansemakin besar.
4.2.1.1.5 Total Packet Delay