Perkembangan Output Perbankan Daerah

Sementara itu bila dilihat secara umum dari masing-masing pebankan daerah, input Beban operasional lainnyamerupakan komponen terbesar dalam memberikan sumbangsih pada komposisi input. Sedangkan input lainnya, seperti Aktiva tetap, Beban bunga, dan Beban pajak pada masing-masing bank daerah berbeda-beda dalam memberikan sumbangsih terhadap komposisi input masing- masing bank daerah. Input-input pada bank daerah merupakan factor terbesar dalam mendukung aktifitas operasionalnya. Semakin besar nilai dari komposisi input- input ini, maka akan semakin menunjang dalam menjalankan aktifitas usaha dari bank daerah terutama dalam upaya untuk menyalurkan dana kepada masyarakat. Jumlah input yang semakin besar juga menunjukkan kemampuan bank daerah dalam melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dan sekaligus menunjukkan bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap bank daerah tersebut. Dengan terjadinya peningkatan nilai input dari bank daerah pada tiap tahunnya, menunjukkan bahwa peran dan kinerja dari bank daerah di Indonesia semakin meningkat dan memberikan kontribusi yang sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi masyarakat akan lembaga keuangan yang lebih adil dan sesuai dengan prinsip daerah.

4.1.2 Perkembangan Output Perbankan Daerah

Output terbesar dalam usaha perbankan daerah adalah dalam bentukPendapatan Bunga, yakni hasil bunga baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman-penanaman yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan seperti : giro, simpanan berjangka, obligasi dan surat pengakuan utang lainnya . Pada umumnya dalam aktifitas output pada bank daerah di Indonesia terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Perkembangan jumlah output yang dilakukan oleh perbankan daerah di Indonesia dapat kita lihat melalui Tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Output-output Perbankan Daerah di Indonesia 2009-2013 Dalam Jutaan Rupiah No Nama Bank 2009 2010 2011 2012 2013 1 PT. Bank DKI − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 1.769.426 1.661.210 108.216 1.990.489 1.587.735 402.754 1.974.011 1.682.093 291.918 2.366.037 2.132.257 233.780 2.945.484 2.670.201 275.283 2 PT. BPD. Jawa Barat Banten − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 4.206.631 3.944.548 262.083 5.143.079 4.775.565 367.514 6.058.591 5.722.361 336.230 6.763.818 6.430.588 333.230 8.740.779 7.574.168 1.166.611 3 PT. BPD. Jawa Tengah − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 2.181.120 2.099.295 81.825 2.490.427 2.383.886 106.541 2.775.838 2.619.379 156.459 3.245.099 2.990.055 255.044 3.558.165 3.383.362 174.803 4 PT. BPD. Jawa Timur − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 2.197.590 2.108.772 88.818 2.832.988 2.654.594 178.394 2.952.787 2.698.675 254.112 3.168.563 2.810.853 357.710 3.752.341 3.385.537 366.804 5 PT. BPD. Sumatera Selatan Bangka Belitung − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 1.068.878 973.482 95.396 1.590.700 1.284.886 305.814 1.865.394 1.561.896 303.498 2.004.686 1.644.110 360.576 1.854.663 1.731.730 122.933 6 PT. BPD Sumatera Utara − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 1.547.886 1.481.624 66.262 1.939.152 1.688.980 250.172 2.374.016 2.098.153 275.863 2.786.025 2.371.514 414.511 2.838.916 2.596.102 242.814 7 PT. BPD. Papua − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 927.245 912.839 14.406 1.066.366 983.397 82.969 1.279.424 1.146.084 133.340 1.692.976 1.268.358 424.618 1.773.945 1.664.235 109.710 8 PT. BPD. Bali − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 865.332 826.082 39.250 979.988 941.885 38.103 1.196.528 1.148.302 48.226 1.366.300 1.278.983 87.317 1.504.149 1.469.411 34.738 9 PT. BPD. Riau Kepri − Pendapaan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 1.289.433 1.228.125 61.308 1.571.696 1.513.722 57.974 1.627.766 1.550.761 77.005 1.836.628 1.739.028 97.600 2.080.539 1.959.591 120.948 10 PT. BPD. Kalimantan Timur − Pendapatan Bunga − Pendapatan operasional lainnya 1.502.495 1.399.004 103.491 1.783.884 1.694.007 89.877 1.940.073 1.845.765 94.308 2.301.729 2.231.318 70.411 2.878.237 2.761.102 117.135 Sumber: Bank Indonesia Laporan keuangan Perbankan Daerah 2009-2013. Setelah diperoleh faktor input dan ouput, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Pengolahan data meliputi membuat model DEA CCR, pengolahan dengan menggunakan Software LINDO 6.1 dan kemudian menganalisis hasil efisiensi yang diperoleh. Dilihat dari komposisi output pendanaan oleh bank daerah, output pendapatan bunga merupakan output yang paling besar memberi sumbangsih terhadap aktifitas pendanan pada bank daerah yang dilihat dengan besarnya alokasi pendanaan melalui output tersebut. Selain itu, output pendapatan operasional lainnya juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap aktifitas pendanaan pada bank daerah.

4.1.3 Model Data Envelopment Analysis

Dokumen yang terkait

Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia Dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis Tahun 2013-2015

2 11 135

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 2 100

ANALISIS EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) (Studi pada Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank

0 5 14

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 1 12

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 10

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 2

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 8

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 0 31

Analisis Tingkat Efisiensi Antara Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Convensional Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)

0 1 2