2. Pengertian
Alat kontrasepsi dalam rahim AKDR adalah cara pencegahan kehamilan yang sangat efektif dan aman dan reversible bagi wanita
tertentu,terutama yang tidak terjangkit PMS dan sudah pernah melahirkan. AKDR adalah suatu alat plastic atau logam kecil yang dimasukan keuterus
melalui kanalis servikalis. Walaupun mekanisme kerja pasti tidak diketahui, dihipotesakan bahwa AKDR mengganggu motilitas sperma dan perjalanan
ovum. WHO, 2006,20 3. Jenis-jenis AKDR
Saat ini AKDR yang ada termasuk dalam tiga golongan yaitu : 1. Alat inert tanpa obat ,tipe ini tidak diproduksi lagi. 2. Alat yang mengandung
tembaga, AKDR yang mengandung tembaga umumnya dilisensi untuk digunakan 5 sampai 10 tahun. 3. Alat yang melepaskan hormon.Galsier
2006 : 118 Menurut pinem, 2008 : 87 , jenis - jenis AKDR yang beredar :
a. AKDR generasi pertama : disebut lipesloop, berbentuk AKDR dan huruf
S ganda, terbuat dari plasti poyethyline. b.
AKDR generasi kedua : 1
Cu T 200 B; berbentuk T yang batang nya dililit tembaga Cu dengan kadungan tembaga.
2 Cu 7 ; berbentuk angka 7 yang batang nya dililit tembaga.
3 ML Cu 250 ; berbentuk 33 lingkaran elips yang berigi yang batang
nya dililit tembaga.
Universitas Sumatera Utara
c. AKDR generasi ketiga`:
1 Cu T 380 A : berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih
banyak dan perak. 2
Ml Cu 375 ; batang nya dililit tembaga berlapis perak. 3
Nova T.Cu 200 A ; batang dan lengannya dililit tembaga. d.
AKDR generasi keempat Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang polopropilen
monofilament dengan enam butir tembaga.
4. Cara kerja
Sebuah AKDR dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dlam uterus. AKDR memiliki benang yang menggantung turun dalam vagina, yang
dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. AKDR mencegah kehamilan dengan merusak kemampuan hidup
sperma dan ovum melalui perubahan pada tuba falopi dan cairan uterus; ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit. Kondisi ini
mengurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada AKDR dipercaya bersifat toksit terhadap sperma
dan ovum. Everett,2008 : 197 Cara kerja AKDR yaitu : 1. Menghambat kemampuan sperma untuk
masuk ketuba falopi, 2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, 3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu, 4. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. Saifuddin, 2006 : MK 74-75
Universitas Sumatera Utara
5. Efektifitas