Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar 2003 penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan adalah pada Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Waktu penelitian berlangsung mulai dari Oktober 2015 hingga Juli 2016.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data kuantitatif. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak yang sebelumnya dan sumber data sekunder misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan sebagainya Erlina, 2011. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan. Data yang diperoleh adalah kombinasi data time series dan cross section atau disebut pooled data. Data time series adalah data dari suatu fenomena tertentu yang diperoleh dari beberapa interval waktu tertentu, Universitas Sumatera Utara 28 sedangkan cross section merupakan sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu Umar, 2009.

3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

3.3.1. Opini Audit Going Concern GCAO

Opini audit going concern adalah bentuk modifikasi dari opini audit wajar tanpa pengecualian disertai dengan paragraf penjelas dimana dalam pertimbangan auditor terdapat keraguan dalam hal menjaga kelangsungan hidup perusahaan kliennya. Variabel opini audit going concern merupakan variabel dummy bersifat kategorikal atau dikotomi. Dimana kategori 1 untuk opini audit going concern GCAO dan kategori 0 untuk opini audit non going concern NGCAO. Jenis skala yang digunakan dalam variabel ini adalah skala nominal. 3.3.2. Kondisi Keuangan FINDIST Kondisi keuangan perusahaan menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan yang sesungguhnya selama periode tertentu. Skala pengukuran variabel ini adalah skala nominal rasio, yaitu menggunakan model prediksi kebangkrutan Revised Edward I Altman yang terkenal dengan nama Z Score. Dimana model ini telah mengalami beberapa kali modifikasi. Model Revised Altman Z Score yang dapat diaplikasikan pada perusahaan non manufaktur diformulakan seperti berikut: Z’ = 6.56Z 1 + 3.26 Z 2 + 6.72Z 3 + 1.05Z 4 Dimana: Z 1 = Net working capitaltotal asset Universitas Sumatera Utara 29 Z 2 = Retained earningtotal asset Z 3 = Earning before interest and taxestotal asset Z 4 = Book value of equitybook value of debt Berdasarkan analisis tersebut, apabila Z Score dari suatu perusahaan yang diteliti menunjukkan angka yang lebih besar dari 2,60 maka perusahaan tersebut dapat dikategorikan bebas dari masalah kebangkrutan dan jika perusahaan yang diteliti menunjukkan nilai Z Score kurang dari 1,10 maka perusahaan tersebut dapat dikategorikan berpotensi mengalami kebangkrutan. Sedangkan jika perusahaan tersebut menunjukkan nilai Z Score diantara 1,10 sampai dengan 2,60, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan sedang dalam keadaan membutuhkan perhatian khusus. Sehubungan dalam penelitian ini merupakan penelitian terhadap perusahaan perbankan, maka peneliti tidak menggunakan nilai Z1 pada formula Altman Z Score diatas. Hal ini dikarenakan pada perusahaan perbankan, tidak ada pemisahan aktiva lancar dan liabilitas lancar seperti pada perusahaan manufaktur atau perusahaan sektor lainnya, sehingga formula ini tidak dapat diaplikasikan secara penuh pada perusahaan perbankan Blohkin dalam Investopedia, 2015. Aktiva dalam perusahaan perbankan lebih dikenal sebagai aktiva produktif, sedangkan liabilitasnya lebih dikenal sebagai liabilitas segera.

3.3.3. Ukuran Perusahaan SIZE

Ukuran perusahaan merupakan jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu. Ukuran perusahaan digunakan untuk Universitas Sumatera Utara 30 mengukur seberapa besar atau kecilnya perusahaan. Skala pengukuran ukuran perusahaan adalah skala rasio, yang diukur dengan perhitungan natural logaritma dari total aktiva Ln Assets. Diukur dengan menggunakan logaritma agar data aktiva sama besarnya dengan data variabel yang lain. 3.3.4. Pertumbuhan Perusahaan GROWTH Pertumbuhan perusahaan dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya going concern Rahman dan Siregar, 2012. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan seberapa baiknya perusahaan mempertahankan posisi ekonominya dalam ekonomi secara keseluruhan Weston dan Copeland, 1992. Dalam penelitian ini, skala pengukuran variabel pertumbuhan perusahaan adalah skala rasio dan diproksikan dengan rasio laba operasi. Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Jenis Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Variabel Dependen Opini Audit Going Concern Opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya 1, jika opini audit going concern dan 0, jika opini audit non going concern Nominal Universitas Sumatera Utara 31 Variabel Independen Kondisi Keuangan Tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang sesungguhnya dalam suatu periode tertentu Z‟ = 6.56Z 1 +3.26Z 2 + 6.72Z 3 + 1.05Z 4 Rasio Variabel Independen Ukuran Perusahaan Jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu Logaritma natural Ln atas total aktiva Rasio Variabel Independen Pertumbuhan Perusahaan Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya Rasio Sumber: Diolah dari berbagai referensi

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 9 29

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 10

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 2

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 6

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 20

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 3

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

0 0 8