Latar Belakang Masalah KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SOAL ULANGAN UMUM AKHIR SEMESTER I DAN II PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

xv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Soal merupakan bagian dari tes karena tes terdiri dari sekumpulan soal yang didalamnya memuat pertanyan-pertanyaan yang digunakan sebagai alat evaluasi terhadap keberhasilan di bidang pendidikan. Oleh karena itu, evaluasi hasil belajar merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru beserta para siswanya. Untuk mengetahui suatu tingkat keberhasilan suatu proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru, seorang guru tersebut memerlukan suatu konsep penilaian yang mampu mengukur dari berbagai aspek kemampuan, mampu membedakan siswa dari tingkat kemampuan yang dikuasainya, serta kekontinuan kemampuan evaluasi untuk mengukur di waktu yang lain dan di tempat yang lain. Bagi siswa menempuh evaluasi hasil belajar merupakan upaya untuk membuktikan kemampuan mereka dalam melakukan hal-hal seperti dideskripsikan di dalam rumusan tujuan pengajaran dan seberapa baik mereka melakukannya sebagai hasil belajar. Dengan penjabaran di atas, membuktikan bahwa setiap soal dalam tes akan menghasilkan unit informasi tertentu mengenai orang yang mengerjakan tes. Keseluruhan tes, yang terdiri dari sejumlah soal yang tersusun menurut sistem tertentu, tidak akan menghasilkan informasi yang lebih baik dari sejumlah informasi yang dihasilkan oleh soal-soalnya. Oleh karena itu, tes yang baik haruslah terdiri dari soal-soal yang ditulis dengan baik agar dapat mengulur kemampuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan sehingga tidak sembarang orang dapat membuat atau menulis butir-butir soal. Dalam penulisan butir soal, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai penulisan soal yang baik. Pertama, penulis soal harus menentukan suatu objek yang ditanyakan dengan memperhatikan langkah-langkah seperti: analisis kurikulum, analisis sumber materi pelajaran, menetapkan tujuan tes, 1 xvi menetukan kisi-kisi yang di dalamnya meliputi pokok pembahasan, aspek intelektual yang diukur, bentuk soal, tingkat kesukaran soal, jumlah dan porsi soal, serta penulisan indikator. Kedua, penulis soal harus memikirkan dan merenungkan pikiran, gagasan, dan maksudnya dalam bentuk-bentuk pertanyaan soal yang baik dan benar. Dalam hal ini bahasa untuk penulisan soal harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga orang yang akan menjawab soal tersebut dapat memahami dengan jelas dan tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis soal. Soal yang tidak jelas dan terlalu bertele-tele akan menyebabkan interprestasi yang tidak tunggal dan juga membingungkan. Dengan demikian, setiap pertanyaan perlu disusun sedemikian sehingga jelas yang ditanyakan dan jelas pula jawaban yang diharapkan. Untuk itu, sudah sewajarnya jika aturan atau kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi salah satu syarat mutlak bagi setiap penulisan soal atau pembuat soal. Bertolak dari uraian di atas, ternyata masih banyak di antara pelaksana pembuat butir soal di wilayah Kecamatan Nguter khususnya pada jenjang SD justru kurang atau bahkan belum paham terhadap penerapan kaidah-kaidah penulisan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Akibatnya, masih sering ditemukan berbagai kesalahan dalam penulisan butir-butir soal yang penting ini. Kelemahan yang umum terjadi berupa susunan pertanyaan yang tidak lengkap, berbelit-belit, kata-kata dalam pertanyaan soal tidak lengkap, tidak jelas, ejaan yang digunakan banyak yang salah, pemakaian istilah asing atau terkadang masuknya bahasa daerah yang seharus menjadi tidak perlu, pemakaian huruf kapital, kata sambung yang tidak tepat, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah, yaitu Ibu Munasyiroh. Beliau menjabat sebagai kepala sekolah di Sekolah Dasar Pondok I yang terletak di wilayah Kecamatan Nguter. Menurutnya, terdapat dua kemungkinan mengapa sampai penulisan butir-buitr soal di wilayah tersebut tidak menerapkan kaidah-kaidah bahasa. Pertama, saat membuat soal mereka memang benar-benar tidak tahu kalau telah melanggar kaidah bahasa. Kedua, karena mereka kurang peduli dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan. Secara xvii umum kesalahan-kesalahan yang dilakukan adalah pelanggaran pada kaidah- kaidah, yang meliputi; kaidah pembentukan kata, pemilihan kata yang tepat, penyusunan gramatika kalimat, pembentukan paragraf, penataan penalaran, serta kesalahan penerapan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan Permasalahan di atas dapat terjadi karena sebagian besar para penulis soal guru, menganggap bahwa pemakaian bahasa Indonesia dalam soal sama dengan penggunaan bahasa sehari-hari, sehingga menganggap mudah atau sesuatu hal yang tidak perlu diperhatikan dalam penulisan soal. Padahal, jika pertanyaan- pertanyaan soal yang disusun penulis soal dapat memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada orang yang menjawab soal tersebut, maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pertanyaan soal tersebut sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Artinya, pertanyaan soal tersebut sudah dianggap jelas dan tidak membingungkan orang yang menjawabnya. Dengan demikian dapat dibayangkan betapa penulisan soal tidak menaati kaidah penggunaan bahasa dan bersifat ambigu justru membingungkan atau menghalangi arus informasi, sehingga sering terjadi salah tangkap atau kekacauan dalam menjawabnya. Belum tentu siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan atau soal yang diberikan disebabkan siswa tersebut bodoh atau siswa tersebut belum belajar, mungkin karena soalnya sendiri kurang atau tidak dapat dipahami maksudnya berbelit-belit. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik untuk menguraikan hasil penelusuran yang berkaitan dengan masalah kesalahan berbahasa dalam penulisan butir-butir soal tersebut, terutama pada penulisan butir-butir soal di wilayah Kecamatan Nguter dan penelitian ini berjudul ”Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Soal Ulangan Umum Akhir Semester I dan II pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 20082009”. xviii

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 5 86

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SOAL POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MTA GEMOLONG TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 173

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP Analisis Kesalahan Siswa Kelas Viii Dalam Menyelesaikan Soal Ujian Akhir Semester Genap Di Smp N 1 Kebakkramat Tahun Ajaran 2014 – 2015.

0 4 15

ANALISIS SOAL ULANGAN UMUM MATEMATIKA KELAS VIII SEMESTER I SMP N 2 GOMBONG – KEBUMEN TAHUN AJARAN 2007-2008.

0 0 7

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM MATEMATIKA KELAS II SEMESTER I SMP NEGERI 5 PURWODADI Analisis Butir Soal Ulangan Umum Matematika Kelas II Semester I SMP Negeri 5 Purwodadi Tahun Ajaran 2004/2005.

0 1 13

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SD NEGERI II PULOSARI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 Analisis Kesalahan Siswa Kelas VI SD Negeri II Pulosari Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Menyelesaikan Soal UASBN 2009/2010 dan 2010/2011.

0 1 13

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SD NEGERI II PULOSARI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 Analisis Kesalahan Siswa Kelas VI SD Negeri II Pulosari Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Menyelesaikan Soal UASBN 2009/2010 dan 2010/2011.

0 1 13

Analisis kesalahan berbahasa dalam buku pelajaran bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas VI.

1 13 119

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAB BAHASA INDONESIA KELAS VI

0 0 6

ULANGAN AKHIR SEMESTER I SEKOLAH DASAR

0 0 6