Document Flow Analisis Permasalahan

18 yang tidak tersedia dapat mengganggu rencana pekerjaan perawatan atau perbaikan mesin produksi yang sudah direncanakan sebelumnya. Terhambatnya perawatan atau perbaikan mesin tersebut dapat menyebabkan kegiatan produksi menjadi terganggu. Proses pencatatan yang dilakukan secara manual juga menjadi masalah ketika dilakukan pengawasan terhadap kegiatan pembelian dan pemakaian barang. Kepala bagian sparepart warehouse melakukan pengecekan secara berkala untuk mengawasi kondisi stok barang pada sparepart warehouse. Adanya sebagian jenis barang dengan stok yang menumpuk tidak dapat dilakukan tindakan penyelesaian akibat terkendala pada penelusuran data mengenai asal usul pemesan dari barang tersebut. Kendala saat penelusuran data historis menggunakan dokumen fisik yaitu lokasi pengarsipan dokumen-dokumen tersebut di bagian yang berbeda. Arsip dokumen tersebut berjumlah sangat banyak sehingga dibutuhkan ketelitian dan waktu yang lama.

3.2.1 Document Flow

Pada Document flow ini menjelaskan alur proses-proses yang terdapat pada sistem administrasi pembelian dan pemakaian barang pada PT Suparma. A. Document Flow Pembelian Document flow pembelian melibatkan empat entitas yaitu pemakai barang, sparepart warehouse, purchasing dan supplier. Proses dimulai dengan adanya permintaan pembelian barang oleh pemakai barang kepada sparepart warehouse . Pemakai barang membuat dokumen yang bernama Nota Permintaan Pembelian yang kemudian diserahkan kepada sparepart warehouse. Selanjutnya sparepart warehouse akan membuatkan dokumen Nota Internal Pembelian 19 Barang untuk diserahkan kepada purchasing. Purchasing kemudian membuat dokumen Purchase Order berdasarkan Nota Internal Pembelian Barang yang diterima. Selanjutnya Purchase Order diserahkan kepada supplier untuk dilakukan pembelian barang. Document flow pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Document flow pembelian B. Document Flow Penerimaan Document flow penerimaan melibatkan dua entitas yaitu sparepart warehouse dan supplier. Supplier mengirim barang yang dipesan dengan menyertakan Surat Jalan. Surat Jalan tersebut diserahkan kepada sparepart warehouse . Kemudian sparepart warehouse melakukan pencocokan barang yang dikirim dengan Purchase Order. Proses penerimaan dilakukan dengan 20 mengesahkan Surat Jalan dan memperbarui stok barang pada Kartu Stok. Document flow penerimaan dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Document flow penerimaan C. Document Flow Pemakaian Document flow pemakaian melibatkan dua entitas yaitu pemakai barang dan sparepart warehouse. Pemakai barang melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah stok barang yang dibutuhkan mencukupi. Proses selanjutnya yaitu 21 pemakai barang membuat dokumen Bon Pemakaian Sparepart dan diserahkan kepada sparepart warehouse. Selanjutnya sparepart warehouse melakukan pengesahan dan barang dapat dikeluarkan dari gudang. Document flow pemakaian dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Document flow pemakaian D. Document Flow Retur Pembelian Document flow retur pembelian melibatkan tiga entitas yaitu sparepart warehouse , purchasing dan supplier. Proses retur pembelian kepada supplier dimulai dengan sparepart warehouse membuat dokumen Bukti Retur Pembelian 22 dan selanjutnya diserahkan kepada purchasing. Purchasing melakukan pengesahan terhadap Bukti Retur Pembelian dan menyerahkan dokumen tersebut kepada supplier. Document flow retur pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Document flow retur pembelian E. Document Flow Retur Pemakaian Document flow retur pemakaian melibatkan dua entitas yaitu pemakai barang dan sparepart warehouse. Proses retur pemakaian dimulai dengan pemakai barang membuat dokumen Bukti Retur Pemakaian dan selanjutnya diserahkan kepada sparepart warehouse. Sparepart warehouse melakukan pengesahan terhadap Bukti Retur Pemakaian dan barang yang diretur dapat diterima. Document flow retur pemakaian dapat dilihat pada Gambar 3.5. 23 Gambar 3.5. Document flow retur pemakaian

3.2.2 Analisis Kebutuhan