Kecamatan Siantar menjadi daerah terpadat penduduknya yang mencapai 883,02 jiwakm
2
. Sementara jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Haranggaol Horison yaitu 5.058 jiwa dan yang terjarang penduduknya adalah Kecamatan
Dolok Silou hanya 46,96 jiwakm
2
.
4.6. Tenaga Kerja
Jumlah angkatan kerja berdasarkan survei angkatan kerja nasional di Simalungun pada tahun 2014 sebesar 582.127 jiwa dengan tingkat pertisipasinya sebesar
68,41. Pada umumnya penduduk Simalungun bekerja di sector pertanian 53,970 kemudian 20,69 disektor perdagangan, hotel dan restoran sedangkan
menurut pendidikan, angkatan kerja di Simalungun 59,17 berpendidikan tertinggi sampai dengan tingkat SMP, sedangkan berpendidikan SMASMK
35,90 dan selebihnya 4,93 berpendidikan diploma sampai dengan sarjana.
4.7. Tanaman Bahan Makanan
Kabupaten Simalungun menghasilkan padi sawah sebesar 526.331 ton dan padi lading sebesar 49.982 ton selama tahun 2014. Berarti Kabupaten Simalungun
menghasilkan padi sebesar 576.313 ton selama tahun 2014. Produksi padi sawah tertinggi berasal dari Kecamatan Hutabayu Raja yaitu 61.662 ton dan Tanah Jawa
sebesar 56.358 ton. Sedangkan produksi padi sawah terendah berasal dari kecamatan Pematang Silimahuta sebesar 131 ton dan Silimakuta sebesar 772 ton.
Sementara produksi padi lading tertinggi berasal dari Kecamatan Doolok Silou yaitu sebesar 11.066 ton dan terendah dari Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Tanaman bahan makanan lainnya adalah jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dari jenis tanaman palawija ini, produksi jagung
Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu komoditi andalan di Kabupaten Simalungun. Pada tahun 2014 produksi jagung sebesar 324.428 ton dengan tingkat produkstivitas
60,63tonHa. Penghasil jagung terbesar adalah Kecamatan Ujung Padang sebesar 61.748 ton, Sidamanik sebesar 23.487 ton dan Pematang Sidamanik sebesar
22.635 ton. Sedangkan penghasil jagung terendah adalah Kecamatan Haranggaol Horison sebesar 129 ton selama tahun 2014.
4.8. Pengeluaran dan Konsumsi
Konsumsi penduduk Simalungun 54,17 Rp 397.995 merupakan konsumsi makanan di tahun 2014 sementara pada tahun 2013 mencapai 56,55 Rp
351.454. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola makanan ke non- makanan. Berdasarkan golongan pengeluaran perkapita per bulan, persentase
sebesar pengeluaran penduduk berada pada golongan pengeluaran lebuh dari 500.000 rupiah dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan
pengeluaran tersebut, identik dengan peningkatan pendapatan penduduk. Untuk golongan pengeluaran 200.000 rupiah per kapita per bulan hanya 0,19 .
4.9. Pendapatan Regional