REPUBLIK DEMOKRATIK RAKYAT KOREA

16 Semenanjung Korea memunculkan 3 kerajaan, yakni Kerajaan Kokuryo, Baekje dan Silla. 2 Pada abad ke-10 terjadi kerusuhan di Semenanjung Korea, dinasti Silla jatuh dan digantikan oleh dinasti Koryo. Selama periode kepemimpinan dinasti Koryo di tahun 1932, Korea mengalami banyak serbuan. Pada masa ini, terjadi pertukaran budaya yang cukup aktif yang berasaskan dengan ajaran agama Konghuchu. Kerajaan Koryo mengalami kekacauan akibat kudeta dari kaum militer yang dipimpin oleh Yi Song-gye. Dalam suasana kacau dan genting menjelang runtuhnya Kerajaan Koryo, kaum ilmuwan maupun kaum militer mencari jalan untuk membangun kerajaan baru dan melakukan kebijakan pertahanan baru untuk meningkatkan kekuatan mereka di bidang ekonomi. Gerakan ini selanjutnya melahirkan sebuah kerajaan yang didukung oleh kaum sarjana kemudian diberi nama Kerajaan Choson 3 , penetapan nama Choson mencerminkan semangat untuk mewarisi kejayaan dan tradisi Kerajaan Choson. Pada abad ke 14 kerajaan Choson ini berdiri, sistem sosial yang berlaku pada masa kerajaan Choson adalah pemerintahan berbasis kaum bangsawan yang dipimpin oleh Yi Song-gye menetapkan Hanyang yang sekarang dikenal dengan Seoul sebagai ibukota kerajaan. Kerajaan Choson menitikberatkan pada usaha menstabilkan 2 Andrew C. Nahm, A History of The Korean People: Korea Tradition Transformation, Seoul: Hollym International Corp, 2002, h. 29-39 3 Carter J. Eckert, et.al., Korea Old and New A History, Seoul: Harvard University Press, 1990, h. 100 17 kehidupan masyarakat dengan menetapkan beberapa kebijakan utamanya, diantaranya adalah mengembangkan politik Konghuchu dan meningkatkan industri pertanian. 4 Kerajaan Choson melakukan proses pembaharuan struktur pemerintahan untuk dapat mendirikan kerajaan yang berlandaskan ilmu Konghuchu yang dimulai dari masa Raja Taejong, Sejong, Sejo, sampai dengan Raja Songjong. Pada masa pemerintahan Raja Sejo mulai disusun hukum dasar, yaitu „Kyongguk Daejon,’ oleh Choe Hang dan pada masa pemerintahan Raja Songjong hukum dasar itu ditetapkan sebagai hukum dasar Kerajaan Choson. Selain menetapkan hukum dasar, Kerajaan Choson juga berhasil memperluas wilayah Korea hingga mencapai luas Korea saat ini. Selain itu, Kerajaan Choson juga berusaha untuk mengembangkan negara secara seimbang melalui pemindahan penduduk bagian selatan ke bagian utara. 5 Memasuki abad ke-16, kerajaan Choson harus menghadapi lebih banyak kesulitan yang ditimbulkan oleh perpecahan pendapat di kalangan pemimpin negara, kemiskinan yang melanda masyarakat umum dan melemahnya kekuatan pertahanan nasional. Situasi ini menyebabkan para penduduk Jepang melakukan perampasan di bagian selatan Semenanjung Korea. 6 Akibat dari perlakuan yang dilakukan oleh Jepang, sistem pemerintahan saat itu mengadakan reformasi terhadap sistem sosial, politik dan pertahanan guna menstabilkan pemerintahan dan kehidupan masyarakat. 4 Yang Seung-Yoon dan Nur Aini Setiawati, Sejarah Korea Sejak Awal Abad Hingga Masa Kontemporer, Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2003, h. 66. 5 Ibid 6 Ibid, h. 82-83 18 Memasuki abad ke-19, masuk ajaran Kristen ke Semenanjung Korea dan menyebabkan perpecahan budaya di kalangan bangsawan terutama keluarga kerajaan, kekacauan ini menimbulkan ketidakstabilan dalam kehidupan masyarakat dan menambah tingkat kemiskinan yang memicu terjadinya kerusuhan di tengah-tengah masyarakat dengan pemberontakan di berbagai daerah. 7 Pada akhir masa kerajaan choson di abad ke-19 beberapa agama dan kebudayaan diserap dan dijadikan sebagai kebudayaan asli di semenanjung korea. Menurut sejarah, pada masa kependudukan Jepang di tahun 1910, Raja Yi Wan Yong menandatangani sebuah perjanjian Jepang dan pada tanggal 22 Agustus 1910 isi perjajian tersebut kemudian diumumkan ke seluruh Semenanjung Korea terutama pada Raja Sunjong. 8 Penandatanganan perjanjian tersebut adalah sebagai momentum berakhirnya masa kerajaan Choson di Korea. Berakhirnya masa kerajaan Choson, kemudian dimulai dengan kependudukan Jepang sangat mengenaskan, Jepang datang dengan membawa pasukan militernya bersama polisi untuk menduduki wilayah Semenanjung Korea dan merampas tanah serta sumber-sumber pangan dan tenaga kerja dari Choson. Kebijakan tentara Jepang selama menjajah Korea adalah menghapus karya seni Bangsa Korea yang menjadi landasan dasar untuk meningkatkan kemampuan dan keunggulan budaya Korea di mata Internasional. Berakhirnya masa Kerajaan Choson, Korea mengalami masa penjajahan oleh Jepang di tahun 1900an yang membuat masyarakat Korea mengalami penderitaan. 7 Alvia ti Pur a asari, KO‘EA UTA‘A DAN A“EAN Di a ika Hu u ga Korea Utara de ga A“EAN , h. 4. Diakses melalui https:www.academia.edu10099938Korea_Utara_dan_ASEAN pada tanggal 08 Februari 2017 pukul 11:15 WIB 8 Library of Congress, Country Profile, Federal Research Division, 2007, diakses melaui http:lcweb2.loc.govfrdcsprofilesNorth_Korea.pdf. Pada tanggal 11 Februari 2017 pukul 02:48 WIB 19 Jepang berhasil menduduki wilayah semenanjung Korea setelah mengalahkan Rusia dalam Russo-Japanese War Februari 1904-September 1905 9 . Pada saat itu Korea mengalami kesengsaraan yang mengakibatkan munculnya kekuatan nasionalis. Pada tanggal 17 November 1905 Jepang membuat kesepakatan dengan Korea dalam Eulsa Treaty 10 dan menjadikan wilayah semenanjung Korea sebagai wilayah protektorat Jepang. Perjanjian ini memperkuat kedudukan Jepang di wilayah semenanjung Korea. Jepang terus menduduki Korea dalam upayanya memperluas kekuasaannya di perang Asia Timur Raya yang sebelumnya Korea berhasil memproklamirkan kemerdekaan wilayahnya dari pendudukan Jepang di tahap I pada tanggal 1 Maret 1919 11 melalui gerakan kemerdekaan rakyat Korea bersatu. Pada periode ini Korea memiliki kesadaran nasionalis yang tinggi untuk mengusir penjajah Jepang yang telah menjajah Semenanjung Korea. Meskipun gerakan nasionalis tersebut dapat dipatahkan oleh Jepang dan gagal menjadi gerakan kemerdekaan, namun tanggal tersebut tetap diperingati sebagai titik tolak kesadaran nasionalisme Korea oleh bangsa Korea sendiri. Para pejuang Korea tersebut terus berusaha mendirikan pemerintah provisional Korea yang dibentuk untuk melakukan tindakan reaksioner terhadap Jepang. 12 9 The Russo-Japanese War Research Society. Diakses melalui http:russojapanesewar.comimp-proc- 04.html pada tanggal 09 Februari 2017 pukul 12:28 WIB 10 Jepang-Korea Perjanjian tahun 1905, juga dikenal sebagai Perjanjian Eulsa atau Jepang-Korea Protektorat Perjanjian, dibuat antara Kekaisaran Jepang dan Kekaisaran Korea pada tahun 1905. Negosiasi menyimpulkan pada 17 November 1905. [1] Perjanjian itu dirampas Korea kedaulatan diplomatik dan membuat Korea protektorat Jepang. Hal ini dipengaruhi oleh kemenangan Jepang dalam perang Rusia-Jepang pada tahun 1905, diakses melalui http:www.worldlibrary.orgarticleseulsa_treaty pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 08:59 WIB 11 William Stueck, The Korean War: an International History, New Jersey: Princeton University Press, 1999, h. 14-15 12 Ibid 20 Pada tahun 1904, militer Jepang telah menduduki Semenanjung Korea dan mengumumkan perang terhadap penduduk Korea. Semenanjung Korea berubah menjadi medan perang dan Jepang memaksa Korea untuk menyepakati memorandum protocol mengenai mobilisasi tenaga kerja Jepang dari Korea yang bertujuan untuk membangun rel kereta dari Busan menuju Sinjau dan merampas tanah Korea yang digunakan untuk kepentingan militer. 13 Dalam hal politik, Jepang memimpin langsung pemerintahan Korea dengan mengambil alih pemerintahan tersebut dan menguasai ekonomi Korea Utara sehingga menjadikan adanya jurang di Negara Korea Utara itu sendiri. Kebijakan Jepang untuk mengontrol Korea Utara secara langsung menimbulkan perpecahan internal dalam kaum perjuangan Korea Utara. Terlepas dari masalah yang timbul di Korea karena penjajahan yang dilakukan oleh Jepang, tetapi di satu sisi Jepang menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi bagi masyarakat Korea yang saat itu terjajah. Dalam segi ekonomi, Jepang yang terkenal dengan masyarakat membuat sebuah sistem perampasan tanah dari mulai penduduk di Semenanjung Korea sampai ke Manchuria. Perampasan tanah dan penguasaan secara bidang ekonomi membuat masyarakat Korea berada dalam posisi kelaparan dan sebaliknya kebijakan tanah ini dijadikan sebagai peningkatan pajak yang stabil di tahun 1918 sampai tahun 1930 dengan peningkatan sebanyak 45 dari total penerimaan pajak. Selain itu, dari segi pekerja, masyakarat Korea dipaksa menjadi buruh bagi 13 Marcus Noland. Loc.cit. 21 penjajah Jepang untuk membuat produksi dari produk-produk Jepang yang akan dipasarkan selama masa penjajahan. 14 Pada bulan April 1919 para pemimpin nasional Korea seperti, Syngman Ree, Yi Tong- hwi, An Ch’ang-ho dan Kim Ku, membawa isu kemerdekaan Korea ke wilayah Cina, dan mendeklarasikan pembentukan pemerintahan tersebut di Shanghai. Pada tahun 1922, semua kelompok dari berbagai aliran yang ada di Korea melakukan tindakan resistensi terhadap Jepang bersatu dibawah kepemimpinan pemerintah Korea, dimana Syngman Ree menjadi presidennya dan Yi Tong-hwi yang berpaham komunis diangkat menjadi perdana menterinya. Yi membantu Uni Soviet melakukan operasi revolusioner di Manchuria dan Kim Ku mendekat ke pemimpin sayap kanan nasionalis Cina, yaitu Chiang Kai-sek. Hingga perang dunia II berakhir dan membuat wilayah semenanjung Korea terbebas dari belenggu pendudukan Jepang, para pemimpin pemerintah provisional Korea dan beserta para anggotanya kembali ke semenanjung Korea. Semenjak kekalahan Jepang di perang dunia II tersebut, wilayah-wilayah bekas pendudukan Jepang mengalami Vacuum of Power kekosongan kekuasaan, tidak terkecuali wilayah yang dinamakan semenanjung Korea. Kelompok-kelompok yang melakukan tindakan resistensi terhadap pendudukan Jepang kembali mengambil alih wilayah-wilayah yang selama ini menjadi asal pengaruh mereka. Seperti kelompok yang beraliran komunis kembali menduduki wilayah utara begitupula dengan pemerintahan 14 Alvianti Purnamasari, op. cit., h. 6. 22 provisional Korea pimpinan Syngman Ree yang menduduki wilayah selatan semenanjung Korea. 15 Reunifikasi yang tercipta ketika berbagai kekuatan dari berbagai aliran di dalam bangsa Korea memproklamirkan pemerintah provisional Korea dan bersama-sama berupaya mengusir Jepang dari wilayah semenanjung Korea. Setelah menghadapi masa penjajahan selama 35 tahun 1910-1945 negara dan rakyat Korea merdeka pada tahun 1945. Semenanjung Korea yang luasnya kira-kira sama dengan Inggris, terletak antara 33°, 06´ dan 43° lintang utara serta antara 124°, 11´ dan 131°, 52´ bujur timur. Panjang semenanjung Korea dari ujung utara ke ujung selatan kira-kira 1.000 km, yang kurang lebih sama dengan panjang Pulau Jawa dari ujung timur ke ujung barat, sedangkan lebarnya pada daerah tersempit adalah 216 km. 16 Korea Utara memiliki jumlah penduduk sekitar 24.545.000 jiwa 17 dan dengan luas wilayah 120.540 km 2 , Korea Utara atau yang biasa disebut Republik Demokratik Rakyat Korea, merupakan sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota Korea Utara adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat Tiongkok. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut merupakan perbatasan dengan Rusia. 15 William Stueck, Op.Cit., h. 14-15. 16 Yang Seung- Yoo da Mohtar Mas oed, Politik Ekonomi, Masyarakat Korea: Pokok-Pokok Kepentingan dan Permasalahannya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003, h. 1 17 Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Loc.Cit. 23 Sekitar 80 daratan Korea Utara adalah dataran tinggi dan pegunungan dan seluruh titik di atas 2000 meter di semenanjung berada di wilayahnya. Konsentrasi penduduk berada di daerah dataran rendah. Gunung Baekdu yang merupakan titik tertinggi, adalah sebuah gunung berapi dengan kawah lebar yang berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok. Rangkaian Hamgyong tersusun sampai ke bagian timur semenanjung dan mempunyai puncak-puncak tinggi seperti Gunung Gwanmo 1756 m. Rangkaian lain yang membentuk daratan Korea Utara adalah Pegunungan Rangrim yang memisahkan dataran rendah di sebelah barat dan timur, Rangkaian Kangnam di perbatasan dengan RRT, serta Rangkaian Taebaek yang membentang sampai Korea Selatan. Puncak tertinggi Rangkaian Taebaek adalah Gunung Kumgang 1638 m. 18 Dataran rendah persentasenya sangat kecil. Dataran rendah Pyongyang dan Chaeryong di sebelah barat memiliki luas wilayah 500 km persegi, sementara di sebelah timur semenanjung lebih sempit. Pegunungan di bagian utara dan barat wilayah Korea Utara merupakan mata air bagi sungai-sungai penting, yang mengalir ke wilayah barat dan timur. Di sebelah barat, sungai-sungai utama bermuara ke Teluk Korea dan Laut Kuning. Sungai terpanjang adalah Sungai Amnok, membatasi wilayah RRT dan bisa dilayari sepanjang 678 dari 790 km panjangnya. Sungai Duman adalah sungai terpanjang ke-2 dengan aliran 521 km ke Laut Jepang. Sungai Duman hanya bisa dilayari sepanjang 85 km karena topografi yang bergunung-gunung. Sungai 18 North Korea : Topography and Drainage, diakses melalui https:archive.isRkNgselection-105.0- 109.23 pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 14:58 WIB 24 Taedong yang mengalir melewati kota Pyongyang panjangnya adalah 394 km adalah sungai terpanjang ke-3, mengalir ke Laut Kuning. 19 Terletak di antara 38 dan 43 lintang utara, Korea Utara memiliki iklim empat musim. Musim dingin yang panjang membawa cuaca dingin dan jernih berpadu dengan badai salju sebagai akibat dari angin utara dan barat yang berhembus dari Siberia. Rata- rata suhu tinggi dan rendah setiap hari untuk Pyongyang pada bulan Januari adalah -3° C dan -13° C, rata-rata salju adalah tiga puluh tujuh hari selama musim dingin. Cuaca di wilayah pegunungan utara cenderung buruk. Musim panas di Korea Utara cenderung singkat, panas, lembab dan berhujan karena angin muson selatan dan tenggara yang membawa uap air dari Samudra Pasifik. Rata-rata suhu tinggi dan rendah setiap hari untuk Pyongyang pada bulan Agustus adalah 29 ° C dan 20 ° C. Rata-rata, sekitar 60 dari semua curah hujan terjadi dari bulan Juni sampai September. Topan mempengaruhi semenanjung Korea, rata-rata setidaknya sekali setiap musim panas. Musim semi dan musim gugur adalah musim peralihan ditandai dengan suhu ringan. 20 19 Ibid. 20 North Korea: Climate, diakses melalui https:archive.is20121212003435lcweb2.loc.govcgi- binqueryr?frdcstdy:fieldDOCID+kp0031selection-105.0-109.7 pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 15:11 WIB 25 Sebelum Korea Utara menjadi negara sendiri, Semenanjung Korea terdiri dari wilayah bagian utara dan selatan, lalu Semenanjung Korea terbagi dua pada garis 38 derajat. Bagian utara Semenanjung Korea diduduki oleh Uni Soviet sedangkan bagian selatan diduduki oleh Amerika Serikat. Dua negara itu merupakan anggota negara sekutu yaitu pemenang perang dunia II. 21 Pembagian wilayah ini terjadi secara sepihak oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada bulan Juli-Agustus 1945 serta bersifat kontradiktif dengan Konferensi Kairo 1943 yang sebelumnya menyatakan jika Korea harus menjadi Negara yang bersatu. Namun Konferensi Yalta yang terjadi pada bulan February 1945 mengizinkan Uni Soviet pemerintahan Stalin untuk mendirikan zona penyangga sebagai Negara satelit di Moskwa untuk membantu perang melawan Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik. 22 21 Yang Seung- Yoo da Mohtar Mas oed, Memahami Politik Korea, Yogyakarta: Gadjah Mada Univerty Press, 2005, h. 237 22 Kathry Weathers y, SOVIET AIMS IN KOREA AND THE ORIGINS OF THE KOREAN WAR, 1945-1950: NEW EVIDENCE FROM RUSSIAN ARCHIVES , Woodrow Wilson International Center For Scolars, Working Paper No. 8, 1993, h. 10 Gambar 2.1 : Curah Hujan Musim Panas Korea Utara Sumber : http:www.angelfire.comgundamsartohalimalam.htm Gambar 2.2 : Curah Hujan Musim Dingin Korea Utara Sumber : http:www.angelfire.comgundamsartohalimalam.htm 26 Uni Soviet dan Amerika Serikat berusaha untuk membentuk pemerintahan pada masing-masing wilayah yang pada akhirnya terbentuk Democratic People of Republic Korea atau yang dikenal dengan Korea Utara dan Republic of Korea yang dikenal dengan sebutan Korea Selatan. Pemisahan kekuasaan Korea Utara dan Korea Selatan ini diketahui dan dibawah arahan PBB, hal ini dilakukan karena tidak adanya titik temu antara Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam mengimplementasikan amanat PBB dalam penyatuan terhadap wilayah Korea. 23 Pertempuran pertama kali berlangsung ketika Korea Utara untuk pertama kalinya melakukan serangan ke wilayah Korea Selatan. Dalam serangan tersebut sangat terlihat keunggulan Korea Utara dalam berbagai lini bila dibandingkan dengan Korea Selatan. Korea Utara yang memang didukung sepenuhnya oleh pihak Uni Soviet dalam bidang persenjataan melakukan serangan dari darat dan udara. Korea Selatan terlihat tidak dapat menandingi kekuatan Korea Utara tersebut, hal ini dikarenakan pada masa itu, Korea Selatan masih belum mempunyai persenjataan dan kekuatan pertahanan yang cukup untuk menandingi kekuatan Korea Utara. Korea Selatan pada masa itu tidak sepenuhnya didukung oleh Amerika Serikat dalam berbagai hal, termasuk dalam militer dan persenjataan. Hal ini dikarenakan pada masa itu, Amerika Serikat tidak sepenuhnya memberikan perhatian terhadap kawasan semenanjung Korea, terutama Korea Selatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka ketika Amerika Serikat turut menjadi trigger pembentukan Republic of Korea. Amerika Serikat juga pada masa itu terlihat belum melihat signifikansi pentingnya semenanjung Korea. Sedangkan dari sisi Korea 23 William Stueck, Op.Cit., h. 26-27. 27 Utara yang terus didorong oleh kekuatan ideologi komunis Uni Soviet ingin sekali melakukan proses penerapan ideologi komunis secara keseluruhan di kawasan semenanjung Korea yang memang diharapkan oleh Uni Soviet dan Cina. 24 Gambar 2.3 : Peta alur serangan Korea Utara terhadap wilayah Korea Selatan Sumber : Google Dalam melakukan serangan balasan, pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Presiden Harry S. Truman terlihat lambat dalam mengambil keputusan untuk mendukung Korea Selatan di pertempuran semenanjung Korea. Bahkan yang mengambil inisiatif terlebih dahulu dalam membalas serangan yang dilakukan oleh Korea Utara tersebut adalah Jenderal Douglas MacArthur yang bertindak sebagai komandan pertahanan Amerika Serikat yang berkedudukan di Tokyo. Tindakan MacArthur tersebut dilakukan, terutama untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat di kawasan semenanjung Korea. Namun tanpa dukungan kekuatan yang memadai dari 24 William Stueck, Op.Cit., h. 3-9. 28 Washington yang lambat dalam mengambil keputusan, serangan balasan yang diperintahkan MacArthur dari Tokyo tetap tak sanggup menandingi kekuatan Korea Utara yang didukung oleh persenjataan Uni Soviet, dan pada tanggal 27 Juli 1953, pihak Amerika Serikat menyatakan untuk melakukan gencatan senjata mengenai pertempuran selama tiga tahun tersebut dan mengakui keunggulan Korea Utara. Tanggal tersebut hingga kini terus dikenang oleh seluruh warga negara Korea Utara akan kemenangan dalam perjuangannya melawan pasukan Amerika Serikat yang terjadi selama Perang Korea. Persetujuan gencatan senjata antara Korea Utara dengan Amerika Serikat secara penuh mengakhiri Perang Korea yang telah berlangsung sejak tahun 1950 Sesuai dengan konferensi 3 Menteri yakni Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet di Moskow, kedua negara mendirikan pemerintahan perwakilan di bagian Utara dan Selatan selama 5 tahun dibawah kontrol PBB. Sebelah Utara Korea, Amerika memberikan dukungan kepada Kim Il Sung dalam menjalankan pemerintahannya yang didasari pada pemikiran komunis sedangkan di belahan Selatan Amerika menunjuk Rhee Syngman sebagai pemimpin Korea Selatan. Februari 1946, Kim Il Sung membentuk sebuah komite Rakyat dan di Selatan Rhee Syngman mempersiapkan Pembentukan Dewan Perwakilan Demokratis di Korea Selatan yang kemudian diajukan kepada PBB. 25 PBB memutuskan bahwa kelahiran pemerintahan Korea dapat ditetapkan melalui penyelenggaraan pemilihan umum oleh seluruh rakyat Korea. Keputusan ini membuat Amerika Serikat membentuk sebuah Komisi sementara PBB untuk Korea yang diberi nama UNTCOK sebagai pengawas pemilu, namun 25 K.C. Kim , The Land and That War Protected, New York Times , Opinion, December, 2002 29 keputusan ini ditolak oleh Korea Utara bahwasanya pemilihan umum hanya dilakukan di wilayah Korea Selatan pada Mei 1948. Pemilihan umum inilah yang merupakan titik pangkal kelahiran Republik Korea Selatan dengan berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme pada tanggal 15 Agustus 1948 dengan Rhee Syngman sebagai Presidennya. Pemilu ini dibalas oleh Korea Utara pada 23 Agustus di tahun yang sama dengan Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri pertama. Kedua belah pihak baik Korea Selatan maupun Korea Utara merasa pemerintahannya sama-sama benar sehingga pada akhir tahun 1948 Uni Soviet memutuskan untuk mengundurkan diri dari Korea Utara. 26

2.2. Perkembangan Sosial Korea Utara

Pasca berakhirnya masa penjajahan pasukan Jepang di Semenanjung Korea serta kedekatan Uni Soviet di Korea Utara, Korea Utara menyerap ideologi yang dibawa oleh Uni Soviet. Ideologi sosial-komunis tidak serta merta diterapkan secara mentah, tetapi ada beberapa nilai yang dibedakan dari ideologi Uni Soviet. Masa kepemimpinan Kim Jong-Il dengan mewariskan ajaran Kim Il Sung, Juche menjadi sebuah ideologi resmi di Korea Utara dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 27 Kehidupan sosial dan budaya Korea merupakan pemikiran strategis yang memprioritaskan kekuatan dan kemampuan militernya. Dilihat dari sejarah berdirinya negara tersebut. Korea Utara berusaha meyakinkan kepada dunia internasional bahwa militer yang dimiliki Korea Utara layak diperhitungkan dan diinterpretasikan dengan 26 Don Oberdorfer dan Robert Carlin, The Two Koreas; A Contemporary History, Massachussets: Addison-Weasley Longman, 2003 27 Kathry Weathers y , Dependence and Mistrust: North Korea’s ‘elatio s with Moscow a d the Evolution of Juche , Worki g Paper “eries, WP 08-08, Visiti g “ holar U.“.‐Korea I stitute, “AI“, 2008, h. 3 30 persiapan senjata nuklir yang mampu membuat negara-negara lain terguncang terutama Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dengan propaganda pemerintahannya, maka pemimpin Korea Utara memberikan pemahaman kepada masyarakatnya dengan mengkonstruksi budaya melalui pemikiran strategis sebagai hasil dari karakter yang dibangun oleh seorang pemimpin negara.

2.3. Sistem Pemerintahan dan Politik Korea Utara

Korea Utara terkenal sebagai salah satu negara yang paling isolasionis di dunia intenasional dan berbanding terbalik dengan tetangganya yakni Korea Selatan. Di saat Korea Selatan tengah gencar-gencarnya menyebarluaskan Korean Wave-nya 28 di seluruh dunia, Korea Utara justru mengisolasi diri dan fokus pada pengembangan nuklir dengan pemerintahan yang diktator. Korea Utara merupakan negara komunis dengan satu pemimpin diktator. Media yang ada di Korea Utara dimiliki dan dikontrol oleh pemerintah. Berbeda dengan kondisi di Korea Selatan yang memiliki strategi ekonomi pasar ekspor, Korea Utara justru terfokus pada kemandiriaan dan menjadi salah satu negara paling isolasionis dan anakronis dengan mengikuti model pemerintahan totalitarianisme seperti Uni Soviet dan Cina. 29 28 Fenomena Hallyu yang berarti Korean Wave atau Demam Korea mengacu pada popularitas budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup film dandrama, musik pop, a i asi, ga es da seje is ya. Istilah Korean Wave Hallyu dala ahasa Korea dipopulerka oleh media China kurang lebih sepuluh tahun lalu untuk menunjuk pada ke populeran budaya pop Korea di Cina. Perkembangan itu dimulai dengan ekspor drama telivisi mini seri Korea Selatan ke Cina pada akhir tahun 90-an. Sejak saat itu, Korea Selatan telah muncul sebagai pusat baru bagi produksi budaya populer antar negara, mengekspor serangkaian produk-produk budaya ke negara-negara tetangga di Asia. Sumber: The Korean Wave A New Pop Culture Phenomenon, Korean Culture and Information Service Ministry of Culture, Sports and Tourism, 2011, h. 11 29 Michael J. Seth, A History of Korea From Antiquity to the Present, United Kingdom: Rowman Littlefield Publishers, Inc, 2011, h. 340 31 Korea Utara adalah negara yang menyatakan secara sepihak sebagai negara yang percaya dan bergantung kepada kekuatannya sendiri. Rezim yang berlaku di Korea Utara yakni, politik yang dikuasai satu partai, kekuasaan tunggal dan kekuasaan yang diwariskan. Semua negara sosialis paling sering ditemukan memiliki kekuasaan satu partai, partai yang berkuasa secara ideologi menempati posisi teratas dalam struktur kekuatan nasional. Secara nyata partai tersebut menguasai legislatif, administratif dan yudikatif. 30 Sistem politik Korea Utara dibangun di atas prinsip sentralisasi. Sementara Konstitusi Korea Utara secara resmi menjamin perlindungan hak asasi manusia, dalam prakteknya terdapat batas pada kebebasan berekspresi, dan pemerintah secara erat mengawasi kehidupan masyarakat Korea Utara. Konstitusi mendefinisikan Korea Utara sebagai kediktatoran demokrasi rakyat di bawah kepemimpinan Partai Buruh Korea, yang diberikan supremasi hukum atas partai politik lainnya. Tabel 1.1 : Struktur Kelembagaan Korea Utara Struktur Fungsional Politik Struktur politik Korea Utara terdiri dari: 1 Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus sebagai panglima tertinggi militer dan pemimpin Komisi Pertahanan Nasional 2 Kekuasaan negara terkonsentrasi pada partai, dan kekuasaan di dalam partai itu dimiliki oleh satu orang secara eksklusif yang merupakan ciri dari kediktatoran 3 Majelis Agung Rakyat Supreme People‟s Assembly yang merupakan “highest organ of state power” 4 Badan Eksekutif dan Administratif yang 30 Colin Dürkop dan Min- Il Yeo, North Korea after Kim Jong Il: Political and social perspectives ahead of the expected change of power , KA“ INTE‘NATIONAL ‘EPO‘T“. Diakses elalui http:www.kas.dewfdockas_23605-1522-2-30.pdf?110811114309 pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 16:17 WIB 32 berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan pengawasan administrasi pemerintahan 5 Tentara Rakyat Korea adalah nama untuk angkatan bersenjata Korea Utara. Tentara ini memiliki empat cabang: Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Departemen Keamanan Negara. Jumlah Partai 1 Korea Utara adalah negara yang menganut sistem satu partai, atau sistem partai monolitis. Partai yang memerintah adalah Front Demokratik untuk Reunifikasi Tanah Air, sebuah koalisi Partai Buruh Korea dan dua partai kecil lainnya, Partai Demokratik Sosial Korea dan Partai Chongu Chondois. Partai-partai ini mengajukan semua calon untuk menempati posisi pemerintahan dan memegang semua kursi di Majelis Tertinggi Rakyat. 2 Partai berkuasa yang memusatkan ideologi menempati posisi teratas dalam struktur kekuatan nasional, dimana secara nyata menguasai kekuatan legislatif, administratif dan judikatif secara keseluruhan. Partai bukan hanya menguasai 3 lembaga itu, melainkan juga memimpin organisasi sosial dan kehidupan rakyat. Oleh karena itu, Korea Utara bisa dikatakan sebagai „negara yang dipimpin partai’. Partai yang paling berkuasa di Korea Utara adalah Partai Buruh Korea. Partai Buruh Korea telah berkuasa sejak pembentukannya pada tahun 1948. Penguasaan secara tunggal ini memiliki konsentrasi terhadap partai dan hanya ada satu pemimpin dalam partai. Dalam masyarakat Korea Utara, seorang pemimpin merupakan sebuah lambang tekat dan keinginan partai dan merupakan pusat kekuatan untuk mengorganisir kegiatan politik secara terpadu dan utuh. Dalam sistem politik dan pemerintahannya, Korea Utara memiliki sebuah sistem kepemimpinan yang diwariskan dan bersifat dinasti. Persiapan pewarisan kekuasaan ini sudah dimulai sejak tahun 1970 dan disempurnakan oleh Kim Il-Sung dan kemudian diturunkan kembali kepada Kim Jong-Il secara filsafat untuk 33 menjadi pemimpin berikutnya dan begitu seterusnya. Adapun partai yang menguasai Korea Utara adalah Partai Buruh. Terdapat pula dua partai kecil lainnya yang dimiliki Korea Utara yakni, Partai Demokratik Sosial Korea dan Partai Chongi Chondois. Partai- partai ini mengajukan semua calon untuk menempati posisi pemerintahan dan memegang semua kursi di Majelis Tertinggi Rakyat. Gambar 2.4 : Sistem Partai Korea Utara Sumber : World KBS Menurut konstitusi, Korea Utara adalah Republik Demokratik dan Majelis Tertinggi Rakyat SPA dan Majelis Provinsi Rakyat PPA dipilih dengan pemilihan umum langsung dan secara rahasia. Hak pilih dijamin kepada semua warga negara berusia 17 tahun dan lebih. Presiden pertama Korea Utara yakni Kim Il-Sung pada tahun 1994 memperoleh gelar “presiden abadi”. Pola pemerintahan diktator yang di pimpin oleh Kim Il-Sung membawa Korea Utara menekankan pada pola pembangunan yang sama dengan Uni Soviet yakni terpusat dan taat pada rencana pembangunan. Negara memiliki semua sektor industri dan agrikultur, sementara semua bisnis dan industri swasta dihapus pada tahun 1950an. Negara mengumpulkan semua komoditas 34 dan mendistribusikannya, hingga semua alokasi makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar masyarakat didistibusikan dari pusat. 31 Kim Il-Sung lebih memfokuskan pada pengembangan industri berat yang bisa meningkatkan ekonomi industri dan memperkuat militer daripada produksi barang- barang jadi. Industri tersebut berkembang pesat dengan Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur, serta Cina yang menyuplai bantuan untuk Korea Utara. Namun sejak tahun 1960an Uni Soviet terus mengurangi bantuannya hingga ketika Perang Dingin berakhir pada tahun 1990an, sehingga Korea Utara mulai berdiri secara independen. 32 Korea Utara tengah melakukan reformasi sosialis. Sistem sosialis yang digunakan oleh Korea Utara sangat berbeda dengan negara sosialis lainnya, seperti Uni Soviet dan Cina. Korea Utara membantah telah mengadopsi pendekatan berorientasi pasar yang dipilih oleh Uni Soviet dan Cina, namun Korea Utara mengklaim bahwa pembangunan Kaegon dan upaya perbaikan Kaeson diarahkan untuk membangun negara yang kuat dan ekonomi yang mandiri. Kebijakan ekonomi didesain oleh para pembuat kebijakan yang merupakan hasil dari pilihan kolektif karena paksaan. Dengan adanya sistem diktator, semua proses reformasi masih dikontrol oleh pemimpin agar perubahan yang terjadi tetap sesuai dengan sistem pemerintahan. 33 Korea Utara telah berhasil mencapai ideologi kolektif yang tercermin dalam ideologi juche. Pada Agustus 1998 Korea Utara berhasil mencapai kekuatan militer. Namun, pemerintah Korea Utara masih memiliki tugas untuk memajukan dan 31 Michael J. Seth, Op. Cit., h. 342 32 Ibid. 33 Andraina A.F , “osialis e da Dictatorship di Korea Utara”, diakses melalui http:andraina_af- fisip12.web.unair.ac.idartikel_detail103088East20Asian20StudiesSosialisme20dan20Dictatorship 20di20Korea20Utara.html pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 17:20 WIB 35 menguatkan ekonomi negara. Pemerintah Korea Utara pun mereorganisir struktur politiknya dan mulai memperbaiki krisis melalui implementasi perencanaan ekonomi domestik. Selain itu, sistem negara dibangun ulang melalui revisi konstitusi yang disebut dengan Konstitusi Kim Il-Sung. 34 Kebijakan diktator yang berada di Korea Utara terlalu terfokus pada kekuatan militer, sehingga pemerintah kurang memperhatikan aspek sosial dan kebutuhan rakyat. Peran dominan militer terlihat pada kebijakan military-first, dimana para anggota Komisi Pertahanan Nasional National Defense Commision NDC dan jenderal militer menduduki posisi utama dalam hierarki politik. Pembangunan Korea Utara yang sosialis dinilai kurang tepat. Hal ini terlihat sejak awal Korea Utara berdiri, terjadi berbagai kelangkaan makanan yang menyebabkan meningkatnya angka kelaparan, obat- obatan, energi, dan kebutuhan dasar manusia lainnya, secara normatif hal tersebut tidak seharusnya terjadi di negara sosialis.

2.4. Sistem Ekonomi Korea Utara

Sistem ekonomi adalah strategi suatu Negara mengatur kehidupan ekonominya untuk mencapai sebuah kemakmuran. Sistem ekonomi pada suatu negara ada 2 fakor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kegiatan ekonomi timbul karena adanya persamaan dalam usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Perbedaan tersebut menimbulkan berbagai bentuk dan sistem ekonomi yang berlaku di setiap negara. 34 You g Chul Chu g, North Korea ‘efor a d Ope i g: Dual “trategy a d “illi Practical “ocialis ”, Pacific Affairs, vol. 77, no. 2, 2014, h. 288 36 Sistem pada dasarnya merupakan suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek dan perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Dengan demikian, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang mengatur dan menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Pelaksanaan suatu sistem ekonomi di suatu negara didasari oleh ideologi, cara pandang filosofi, agama, dan kepentingan politik yang berlaku di negara tersebut. Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang tertutup dari hubungan internasional dengan negara lain, jika terdapat pernyataan bahwa kondisi global saat ini menyebabkan suatu negara tidak dapat menghindari adanya ekonomi terbuka, maka negara Korea Utara adalah sebuah pengecualian. Tidak hanya karena isolasionisme terhadap pasar bebas, Korea Utara juga dikenal dengan rezim pemerintahnya yang sosialis-otoriter serta penekanannya terhadap kebebasan dunia luar kepada masyarakatnya. Hal ini disebabkan karena kedekatan hubungan dengan Uni Soviet paska mundurnya Jepang dari Korea pada akhir perang dunia ke II membuat Korea Utara memiliki ideologi yang mirip dengan yang dianut oleh Uni Soviet, yaitu ideologi sosialis-komunis. Korea Utara menganut sistem ekonomi sosialis, yakni sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi ada campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara. 35 Jika masyarakat individu dibiarkan 35 De i Hidayat, KOREA UTARA CONTOH NEGARA DENGAN SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP , 2016, diakses melalui http:ekonome.id201611korea-utara-contoh-negara-dengan-sistem- perekonomian-tertutup pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 19:21 WIB 37 secara bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnisnya tanpa ada pengawasan dari pemerintah maka akan terjadi ketimpangan penguasaan sumber-sumber ekonomi dan akan terjadi penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin. 36 Akibat dari sistem yang dianut oleh Korea Utara yang mengakibatkan Korea Utara mengalami masalah ekonomi yang parah, seperti kelaparan dan penurunan gizi. 36 Budi Wahyo o, Sistem Perekonomian: Sistem KomandoTerpimpinSosialis , diakses elalui http:www.pendidikanekonomi.com201601sistem-perekonomian-sistem.html pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 19:23 WIB 38

BAB III KEMUNCULAN IDEOLOGI JUCHE

Setelah semenanjung Korea terbagi menjadi dua bagian pada tahun 1945, Korea Utara memiliki posisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan ekonomi di Korea Selatan, karena sebagian besar industri berada di kawasan Korea Utara. Perang Korea yang telah menghancurkan ekonomi membuat Korea Utara bangkit dengan cepat untuk memulihkan ekonominya. Namun, pada awal 1990-an, Komunisme runtuh di Eropa Timur dan Uni Soviet. Komunis Korea kehilangan mitra-mitra dagang terbaiknya.

3.1. Kondisi Perekonomian Korea Utara Paska Kemerdekaan

Sejak runtuhnya komunisme tersebut, Korea Utara berusaha bangkit untuk menjadi mandiri. Namun sulit untuk dijalankan, terutama yang berkenaan dengan produksi pangan. Banjir dan kekeringan, ditambah lagi dengan kebijakan pertanian yang usang, telah menyebabkan Korea Utara bergantung pada pangan impor. Bantuan pangan internasional telah menyelamatkan rakyat Korea Utara dari kelaparan yang meluas sejak tahun 1990an. Pada tahun 1996 dan sekali lagi pada tahun 1998, kelaparan parah terjadi. Kekurangan pangan terus mendera, dan banyak orang Korea Utara menderita kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Sebanyak dua juta warga Korea Utara kemungkinan telah tewas sejak pertengahan 1990-an karena kekurangan pangan. 1 1 Rhoda E dan Howard- Hass a , State-Induced Famine and Penal Starvation in North Korea , Genocide Studies and Prevention: An International Journal, Vol. 7: Iss. 2: Article 3, 2012, h. 151, diakses melalui http:scholarcommons.usf.educgiviewcontent.cgi?article=1035context=gsp pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 21:15 WIB 39 Harapan hidup rata-rata adalah 70 tahun, lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan negara. Pada tahun 1947 sampai dengan 1948 dibuat Rencana Pembangunan Ekonomi Korea Utara menyusul dengan kemerdekaan Korea Utara atau sebelum pemerintahan dibangun. Pada tahun 1949, rencana pembangunan dilakukan untuk menghapuskan faktor negatif di sektor industri yang tersisa oleh penjajahan Jepang dan untuk meningkatkan produksi, tetapi rencana pembangunan itu dihentikan karena terjadinya perang Korea. Pada April 1954, dalam pertemuan ke-7 Sidang Rakyat Tertinggi Korea Utara memutuskan untuk meningkatan produksi dan membuat rencana pembangunan tiga tahun untuk pemulihan ekonomi. Pembuatan rancangan tersebut, melalui bantuan Cina dan Uni Soviet, dapat diselesaikan dengan sukses dalam waktu 4 bulan. Pada tahun 1957, rancangan pembangunan lima tahun dilakukan untuk meletakkan fondasi industri untuk ekonomi sosialis, dan untuk menyajikan pakaian, makanan dan perumahan kepada rakyat. Bantuan dari Cina dan Uni Soviet serta negara komunis lainnya memungkinkan Korea Utara mencapai target mereka dua tahun lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan. 2 Tabel 3.1 : Rancangan Ekonomi Korea Utara Rancangan Ekonomi Hasil Rancangan pertumbuhan pasca perang 1954-1956 Produksi industri meningkat 56 lebih tinggi dari tahun 1949 Rancangan pembangunan 5 tahun 1957-1961  Pertumbuhan industri 46,4 di tahun 1957-1959 2 Jae-Cheon Lim, Ki Jo g Il’s Leadership of North Korea, London and New York, 2009, h.92