Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan serta sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian.

I.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi yang semakin berkembang pesat saat ini tidak bisa sepenuhnya meninggalkan tenaga manusia dalam proses produksi. Ada beberapa industri yang masih menggunakan tenaga manusia dalam menjalankan proses produksinya. Penggunaan tenaga manusia dapat menghemat biaya produksi karena perusahaan tidak mengeluarkan biaya tambahan bagi mesin serta alat pendukung lainnya. Namun disisi lain penggunaan tenaga manusia tidak selamanya menguntungkan. Hal ini dikarenakan proses produksi dengan menggunakan tenaga manusia lebih lama dibanding dengan menggunakan mesin untuk mencapai target produksi. Manusia tidak bisa secara terus menerus melakukan pekerjaan, manusia memerlukan waktu tambahan untuk beristirahat dalam melakukan pekerjaan. Kelelahan akan meningkat dengan semakin lamanya pekerjaan yang dilakukan, untuk menurunkan rasa lelah didapat dengan memberikan istirahat yang cukup Nurmianto, 2003. Salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan agar kesehatan dan kenyamanan pekerja terpenuhi adalah posisi atau sikap kerja dari operator saat melakukan aktifitas kerja. Penerapan ergonomi perlu dilakukan dengan lebih baik melalui penyesuaian mesin, alat dan perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang dapat mendukung kesehatan, kenyamanan dan efisiensi kerja Nurmianto, 2003. Percetakan Prestasi Agung Pratama merupakan suatu perusahaan yang memproduksi buku Lembar Kegiatan Siswa LKS untuk SD dan SMP. Aktivitas proses produksi di Percetakan Prestasi Agung Pratama dilakukan secara manual dan otomatis dengan menggunakan mesin. Proses produksi pada Percetakan Prestasi Agung Pratama yang pertama adalah mencetak cover dan isi menggunakan mesin cetak dengan 4 orang. Setelah itu proses penyusunan dan penjilidan secara manual commit to user dengan tenaga manusia sebanyak 20 orang pekerja. Kemudian dilakukan pemotongan untuk merapikan LKS dengan menggunakan mesin potong dengan 4 orang. Terakhir dilakukan finishing dan packing dengan 10 orang. Proses penyusunan dan penjilidan adalah cover dan isi LKS disatukan setelah itu dijilid menggunakan staples. Staples yang digunakan adalah staples buatan pabrik yang telah dimodifikasi. Staples diletakkan diatas lantai keramik hal ini menyebabkan staples bergerak pada saat ditekan. Posisi pekerja adalah duduk dilantai berdasarkan space atau ruangan yang kosong sehingga posisi masing-masing pekerja tidak teratur. Cover dan isi LKS diangkut menggunakan troli dari stasiun cetak dan diletakkan diruang penyusunan dan penjilidan menurut ruang yang kosong. LKS yang telah dijilid ditumpuk disamping pekerja. Meterial LKS dan LKS yang telah dijilid menggangu aliran material dari stasiun cetak dan yang akan dikirim ke stasiun pemotongan. Hal ini terjadi karena tata letak pekerja, material dan jalur aliran material tidak diatur. Aktivitas penyusunan dan penjilidan dilakukan secara manual dan berulang- ulang dalam waktu yang relatif lama yaitu jam kerja dari jam 07.00 sampai jam 17.00 dengan target produksi 30.000 LKS yang telah dijilid, jadi setiap pekerja harus mengerjakan 1500 LKS. Aktivitas yang dilakukan pekerja ini memungkinkan terjadinya kelelahan fisik. Dari pengamatan yang dilakukan langsung dilapangan pekerja sering melakukan istirahat dengan beberapa gerakan berupa peregangan otot dan diam sejenak untuk mengurangi kelelahan yang dialami. Dari wawancara yang dilakukan terhadap 20 pekerja, pekerja sebagian besar mengalami kelelahan dipunggung dan lengan tangan kanan karena posisi membungkuk dan menekan staples. Kelelahan dipantat dan pergelangan kaki karena duduk bersila datas lantai keramik. Kelelahan pinggang dan leher juga dirasakan oleh pekerja. Pekerja merasa tata letak material yang sembarang juga menyebabkan proses kerja menjadi lebih lama, misalnya saat mengambil material terhalang oleh material yang lainya. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui apa yang diharapkan pekerja berdasarkan dari keluhan yang dialami. Pekerja mengharapkan perubahan sikap kerja. Pekerja menginginkan posisi duduk yang lebih baik seperti duduk dikursi, alas duduk commit to user diharapkan empuk karena posisi kerja adalah duduk terus. Pekerja juga menginginkan staples dibuat supaya tidak mudah bergeser pada saat ditekan. Tata letak material juga diharapkan tidak terlalu jauh dari pekerja. Pekerja ingin posisi kerja pada saat mengambil material dan melakukan penjilidan tidak membungkuk. Sikap duduk yang keliru merupakan penyebab adanya masalah punggung Nurmianto, 2003. Menurut Sastrowinoto 1985, kerugian yang diakibatkan sikap duduk yaitu otot perut mengendur, perkembangan punggung melengkung, tidak menguntungkan bagi jalur pencernaan dan paru-paru. Keluhan dari pekerja ini harus segera diberi tindakan supaya pekerja tidak mengalami gangguan kesehatan sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Nurmianto dan Sastrowinoto. Bila beban dan keluhan pekerja dibiarkan berlanjut terus menerus tanpa adanya penanganan, kesehatan pekerja akan terganggu dan menyebabkan proses produksi terganggu. Berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tersebut dimungkinkan untuk dilakukannya penambahan fasilitas fisik di stasiun penyusunan dan penjilidan. Fasilitas fisik yang ingin ditambahkan meja dan kursi. Hal ini diharapkan bisa mengurangi keluhan dan bisa memenuhi keinginan dari pekerja.

1.2 Perumusan Masalah