commit to user
BAB V PEMBAHASAN
A. Status Gizi Balita
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai status gizi baik. Penilaian status gizi dinilai berdasarkan berat
badan menurut tinggi badan BBTB. Status gizi merupakan gambaran dari pertumbuhan seseorang. Pertumbuhan ditekankan pada pertambahan ukuran
fisik seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Nursalam, 2005. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan antara lain faktor internal dan faktor eksternal.
Responden dengan status gizi baik, hal ini dikarenakan balita tersebut asupan makanan yang masuk dalam tubuh sama dengan energi yang
dikeluarkan. Sedangkan pada balita yang status gizinya kurang kemungkinan asupan makanan yang kurang dan ketidaktahuan orang tua tentang gizi balita
Untuk balita yang mempunyai status gizi lebih disebabkan oleh asupan energi yang berlebih atau pemakaian energi yang kurang.
Menurut Nursalam 2005, pertumbuhan adalah berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ atau
individu. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh AD Sediaoetomo 2000, menyatakan bahwa pertumbuhan adalah bertambahnya materi tubuh.
Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan gizi yang cukup peka untuk dipergunakan dalam menilai kesehatan anak, terutama anak bayi dan balita.
commit to user
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi dalam tubuh Almatsier, 2009. Jadi, untuk mencapai pertumbuhan yang optimal
diperlukan komposisi gizi yang seimbang.
B. Perkembangan Balita
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai perkembangan yang normal. Hal ini dikarenakan orang tua responden selalu
memberikan stimulasi. Sedangkan pada responden yang mengalami keterlambatan perkembangan seperti perkembangan yang meragukan maupun
penyimpangan, ini lebih disebabkan kurangnya stimulasi yang diberikan kepada responden dan ketidaktahuan orang tua tentang pentingnya stimulasi.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih
tinggi melalui proses pematangan dan belajar Mar’at, 2006. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsanganstimulasi yang berguna agar potensi berkembang sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi
lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tua atau orang dewasa lainnya Soetjiningsih, 2003. Oleh karena itu, orang tua memiliki peranan
yang penting dalam hal perkembangan anak.
commit to user
C. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Balita