Hasil Penelitan .1 Analisis Kinerja Keuangan Metode Du Pont PT.Charoen

48 4.2 Hasil Penelitan 4.2.1 Analisis Kinerja Keuangan Metode Du Pont PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk dibandingkan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT. Malindo Feedmill Tbk Analisis Du Pont digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas. Total Asset Turnover untuk mengukur tingkat efisiensi aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan .Untuk mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu diperlukan Net Profit Margin. Maka, untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan menurut sistem Du Pont meliputi : 1. Perputaran Total Aktiva Total asset Turnover Rasio ini menggambarkan kecepatan berputarnya total aktiva diukur dari volume penjualan dalam suatu periode tertentu, dihitung dengan cara perbandingan antara penjualan bersih dan total aktiva, yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan total aktiva perusahaan dalam menghasilkan tingkat penjualan. Data yang digunakan dalam menentukan perputaran total aktiva, komponennya berasal dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Pos yang digunakan adalah penjualan bersih yang terdapat pada laporan laba rugi, sedangkan komponen neraca yang digunakan adalah total aktiva. Semakin besar rasio ini semakin baik. Perhitungan total aktiva, dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.1 Total Assets Turnover PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012- 2014 Sumber: Diolah Sendiri Berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia Note: - CPIN = PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk - JPFA = PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk - MAIN = Malindo Feedmill Tbk Dapat dilihat dari table 4.1 Total Asset Turnover MAIN lebih besar dibandingkan CPIN dan JPFA pada tahun 2012 dan 2013. Tahun 2012 MAIN lebih besar 0,13 kali 1,86 – 1,73 dari CPIN dan 0,72 kali 1,86 – 1,14 dari JPFA. Tahun 2013 MAIN lebih besar 0,26 kali 1,89 – 1,63 dari CPIN dan 0,45 kali 1,89-1,44 dari JPFA. Pada tahun 2014 Total Asset Turnover JPFA lebih besar 0,15 kali 1,55 – 1,40 dibandingkan dengan CPIN dan 0,28 kali 1,55 –1,27 dari MAIN. NO KETERANGAN 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Total Aset Lancar 7.180.890 6.429.500 894.204 8.824.900 9.004.667 996.981 10.009.670 8.709.315 1.875.171 2 Total Aset Tidak Lancar 5.167.777 4.531.964 905.678 6.897.297 5.912.923 1.217.418 10.852.769 7.021.120 1.656.048 3 TOTAL AKTIVA 12.348.667 10.961.464 1.799.882 15.722.197 14.917.590 2.214.399 20.862.439 15.730.435 3.531.220 4 Penjualan 21.310.925 12.491.234 3.349.567 25.662.992 21.412.085 4.193.082 29.150.275 24.458.880 4.502.078 5 TATO 1,73 Kali 1,14 Kali 1,86 Kali 1,63 Kali 1,44 Kali 1,89 Kali 1,40 Kali 1,55 Kali 1,27 Kali Dalam: 000.000,- Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.2  Total Assets Turnover PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012- 2014 Sumber: Diolah Sendiri Berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia Secara akumulatif rata-rata tahun 2012 – 2014 Total Asset Turnover tertinggi adalah MAIN yaitu 1,67 kali, lebih besar 0,08 kali 1,67-159 dari CPIN dan juga lebih besar 0,29 kali 1,67-1,38 dari JPFA. Dengan kata lain Total Asset Turnover tertinggi adalah MAIN sebesar 1,67 kali diikuti oleh CPIN sebesar 1,59 kali kemudian JPFA 1,38 kali. Dari sisi jumlah aset dan penjualan MAIN jauh dibawah CPIN dan JPFA, Namun total asset turnover MAIN lebih tinggi. Pada ketiga perusahaan ini selalu mengalami peningkatan penjualan dan Total Aktiva dari tahun 2012 - 2014. Pada JPFA yang memiliki total asset turnover rata-rata terendah sebesar 1,38 kali, mengalami peningkatan penjualan dan total aktiva selama tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan penjualan sebesar 71,42 dari Rp 12.491.234.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 21.412.085.000.000 tahun 2013. Total Asset Turnovernya juga meningkat dari 1,14 kali menjadi 1,44 kali hal ini dikarenakan peningkatan penjualan signifikan sebesar 71,42 sementara pertumbahan total aktiva sebesar 36,09 dari Rp 1.799.882.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 2.214.399.000.000 tahun 2013. Pada TATO CPIN JPFA MAIN 2012 1,73 kali 1,14 kali 1,86 kali 2013 1,63 kali 1,44 kali 1,89 kali 2014 1,40 kali 1,55 kali 1,27 kali  1,59 kali 1,38 kali 1,67 kali Universitas Sumatera Utara 51 tahun 2014 peningkatan penjualan sebesar 14,23 dari Rp 21.412.085.000.000 menjadi Rp 24.458.880.000.000 tahun 2014. Begitu juga dengan Total Aktiva tahun 2013 meningkat 36,09 dari Rp 10.961.464.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 14.917.590.000.000 tahun 2013 dan tahun 2014 pertumbuhan Total Asset sebesar 5,45 dari Rp 14.917.590.000.000 tahun 2013 menjadi Rp 15.730.435.000.000. Total asset turnver meningkat menjadi 1,55 kali. CPIN yang memiliki Total Asset Turnover rata-rata tertinggi kedua yaitu 1,59 kali mengalami peningkatan penjualan dan total aktiva selama tahun 2013 dan 2014. Tahun 2013 terjadi kenaikan penjualan sebesar 20,42 dari Rp 21.310.925.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 25.662.992.000.000 tahun 2013. Namun Total Asset Turnovernya turun dari 1,73 kali menjadi 1,63 kali hal ini dikarenakan persentase kenaikan total aktiva sebanyak 27,32 lebih tinggi dari kenaikan penjualan sebesar 20,42. Tahun 2014 peningkatan penjualan sebesar 13,59 dari Rp 25.662.992.000.000 tahun 2013 menjadi Rp 29.150.275.000.000 tahun 2014. Begitu juga dengan Total Aktiva pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 27,32 dari Rp 12.348.667.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 15.722.197.000.000 tahun 2013. Pada tahun 2014 peningkatan sebesar 32,69 dari Rp 15.722.197.000.000 tahun 2013 menjadi Rp 20.862.439.000.000 tahun 2014. Pada tahun 2014 Total Asset Turnovernya menurun dari 1,63 kali menjadi 1,40 kali, hal ini dikarenakan persentase kenaikan total aktiva lebih tinggi dari pada peningkatan penjualan. Peningkatan total aktiva sebanyak 32,69 sedangkan persentase kenaikan penjualan 13,59. Universitas Sumatera Utara 52 MAIN yang memiliki Total Asset Turnover rata-rata terbesar 1,67 kali mengalimi peningkatan penjualan dan total aktiva dari tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan penjualan sebesar 25,18 dari Rp 3.349.566.738.000 pada tahun 2012 menjadi Rp 4.193.082.465.000 tahun 2013. Pada tahun 2014 peningkatan penjualan sebesar 7,37 dari Rp 4.193.082.465.000 tahun 2013 menjadi Rp 4.502.078.127.000 tahun 2014. Begitu juga dengan Total Aktiva tahun 2013 meningkat 23,03 dari Rp 1.799.881.575.000 tahun 2012 menjadi Rp 2.214.398.692.000 tahun 2013. Tahun 2014 Total Aktiva meningkat sebesar 59,47 dari Rp 2.214.398.692.000 tahun 2013 menjadi Rp 3.531.219.815.000 tahun 2014. Total asset turnover menunjukkan kecepatan perputaran asset yang digunakan untuk operasi perusahaan pada periode tertentu. Hal ini mencerminkan efisiensi manajemen menggunakan aset purusahaan dalam menghasilkan penjualan. MAIN adalah perusahaan yang paling efisien dimana pada peride 2012 – 2014 manajemen dapat memutar rata-rata 1,68 kali asset perusahaan dalam memperoleh penghasilan penjualan. Dari seluruh penjelasan diatas akan ditampilkan melalui grafik yang membantu melihat perbandingan antara CPIN, JPFA, dan MAIN. Universitas Sumatera Utara 53 Grafik 4.1 Total Asset Turnover PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 Grafik 4.2  Total Asset Turnover PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 54 Grafik 4.3 Total Aktiva PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 Grafik 4.4 Total Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 55 2. Rasio Laba Bersih Net Profit Margin Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan. Tabel 4.3 Net Profit Margin PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012- 2014 No Keterangan 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Penjualan 21.310.925 17.832.702 3.349.567 25.662.992 21.412.085 4.193.082 29.150.275 24.458.880 4.502.078 Beban Pokok Penjualan 16.819.413 14.648.797 2.711.125 20.513.184 17.794.240 3.475.173 25.016.020 21.033.306 4.179.751 Beban Penjualan 336.259 336.209 64.369 379.734 419.458 79.779 545.889 522.415 106.255 Beban Umum dan Administrasi 754.463 1.179.442 118.533 866.141 1.395.751 155.230 960.589 1.627.394 200.869 Bebanpenghasilan Operasi Lain 24.291 303.363 72.464 452.600 906.689 172.012 520.885 733.216 123.497 Beban Pajak 695.627 290.314 80.655 922.643 255.310 69.255 360.248 157.703 -23.516 2 Total Beban dan Biaya 18.630.053 16.758.125 3.047.146 23.134.302 20.771.448 3.951.449 27.403.631 24.074.034 4.586.856 3 Laba Rugi Bersih 2.680.872 1.074.577 302.421 2.528.690 640.637 241.633 1.746.644 384.846 -84.778 4 Net Profit Margin 12,58 6,03 9,03 9,85 2,99 5,76 5,99 1,57 -1,88 Sumber: Diolah Sendiri Berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia Dalam: 000.000,- Universitas Sumatera Utara 56 Pada tabel 4.3 dapat dilihat Net Profit Margin paling tinggi dari tahun 2012 sampai dengan 2014 adalah CPIN. Tahun 2012 CPIN lebih besar sebanyak 3,55 12,58-9,03 dari MAIN dan lebih besar sebanyak 6,56 12,58 - 2,03 dari JPFA. Pada tahun 2013 CPIN lebih besar sebanyak 4,09 9,85- 5,76 dari MAIN dan lebih besar sebanyak 6,86 9,85 - 2,99 dari JPFA. Tahun 2014 CPIN lebih besar sebanyak 4,42 5,99 - 1,57 dari JPFA dan lebih besar sebanyak 7,87 5,99 - -1,88 dari MAIN. Tabel 4.4  Net Profit Margin PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT. Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012- 2014 NPM CPIN JPFA MAIN 2012 12,58 6,03 9,02 2013 9,85 2,99 5,76 2014 5,99 1,57 -1,88  9,47 3,53 4,30 Sumber: Diolah Sendiri Berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia Dari rata – rata tahun 2012 - 2014 Net Profit Margin tertinggi adalah CPIN sebanyak 9,47 lebih besar sebanyak 5,17 9,47 - 4,30 dari MAIN yang hanya memperoleh Net Profit Margin sebanyak 4,30 berada pada posisi kedua. CPIN lebih besar 5,94 9,47 - 3,53 dari JPFA yang hanya memperoleh Net Profit Margin sebanyak 3,53 yang berada pada posisi ke tiga. Universitas Sumatera Utara 57 Grafik 4.5 Net Profit Margin PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 Grafik 4.6  Net Profit Margin PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-201 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 2012 2013 2014 Net Profit Margin CPIN JPFA MAIN 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 CPIN JPFA MAIN  Net Profit Margin CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 58 Pada ketiga perusahaan tersebut terjadi peningkatan total beban dan biaya yang lebih besar khususnya pada beban pokok penjualan. Sehingga terjadi penurunan laba dari tahun 2012 sampai 2014. Pada tahun 2012 JPFA mengalami peningkatan Total beban dan biaya sebesar 43,66 dari Rp. 16.758.125.000.000 ditahun 2012 menjadi Rp. 24.074.034.000.000 tahun 2014. CPIN juga mengalami peningkatan total beban dan biaya yaitu sebesar 47,09 dari Rp. 18.630.053.000.000 ditahun 2012 menjadi Rp. 27.403.631.000.000 tahun 2014. MAIN mengalami peningkatan total beban dan biaya yang paling tinggi yaitu sebesar 50,53 dari Rp 3.047.146.000.000 ditahun 2012 menjadi Rp 4.586.857.000.000. Sehingga pada tahun 2014 MAIN mengalami kerugian Rp 84.778.033.000. Grafik 4.7 Net Profit PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 59 Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat terjadinya peningkatan penjualan pada ketiga perusahaan tersebut. Namun peningkatan tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih yang menurun yang diakibatkan oleh peningkatan total beban dan biaya. Tahun 2013 MAIN mengalami penurunan laba sebesar 20,10 dari Rp 302.421.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 241.633.000.000 tahun 2013. Tahun 2014 penurunan sebesar 135,09 dari Rp 241.633.000.000 tahun 2013 menjadi rugi sebesar Rp 84.779.000.000 tahun 2014. JPFA juga mengalami penurunan laba tahun 2013 sebesar 40,38 dari Rp 1.074.577.000.000 tahun 2012 menjadi Rp 640.637.000.000 tahun 2013. Tahun 2014 penurun sebesar 39,93 dari Rp. 640.637.000.000 tahun 2013 menjadi Rp. 384.846.000.000 tahun 2014. Begitu juga dengan CPIN mengalami penurunan laba tahun 2013 sebesar 5,68 dari Rp 2.680.872.000.000 ditahun 2012 menjadi Rp 2.528.690.000.000. Tahun 2014 penurunan laba sebesar 30,93 dari Rp 2.680.872.000.000 tahun 2013 menjadi Rp 1.746.644.000.000 tahun 2014. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.5 Persentase Beban Pokok Penjualan Terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 No Keterangan 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Beban Pokok Penjualan 16.819.413 14.648.797 2.711.125 20.513.184 17.794.240 3.475.173 25.016.020 21.033.306 4.179.751 2 Penjualan 21.310.925 17.832.702 3.349.567 25.662.992 21.412.085 4.193.082 29.150.275 24.458.880 4.502.078 3 78,92 82,15 80,94 79,93 83,10 82,88 85,88 85,99 92,84 Sumber: Data diolah sendiri berdasarkan Laporan Keuangan dari Bursa Efek Indonesia Analisis terhadap biaya dalam hubungannya dengan penjualan akan memberikan gambaran tentang kemampuan manajemen perusahaan di dalam mengendalikan biaya-biaya tersebut sejalan dengan perubahan dan hasil penjualan. Pada tabel 4.5 Peningkatan persentase beban pokok penjualan sebagai persentase penjualan pada CPIN di tahun 2012 lebih kecil 2,02 80,94 – 78,92 dari MAIN dan lebih kecil 3,23 82,15 - 78,92 dari JPFA. Tahun 2013 CPIN lebih kecil 2,95 82,88 - 79,93 dari MAIN dan 3,17 83,10 - 79,93 dari JPFA. Tahun 2014 CPIN lebih kecil 0,11 85,99 - 85,88 dari JPFA dan 6,96 92,84 - 85,88 dari MAIN. Dalam: 000.000,- Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.6 Persentase Rata – Rata Beban Pokok Penjualan Terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 CPIN JPFA MAIN 2012 78,92 82,15 80,94 2013 79,93 83,10 82,88 2014 85,82 85,99 92,84  81,56 83,75 85,55 Sumber: Data diolah sendiri berdasarkan Laporan Keuangan dari Bursa Efek Indonesia Persentase rata – rata beban pokok penjualan terhadap penjualan dari tahun 2012 - 2014 yang terkecil adalah CPIN sebesar 81,56 lebih kecil 2,19 83,75 - 81,56 dari JPFA dan lebih kecil 3,99 85,55 - 81,56 dari MAIN. Dengan kata lain kemampuan manajemen perusahaan CPIN di dalam mengendalikan benban pokok penjualan dari tahun 2012 – 2014 lebih efisien dengan potensi penjualan yang tinggi, dengan angka persensentase perbandingan adalah 81,56 diikuti oleh JPFA 83,75 kemudian MAIN 85,55. Grafik 4.8 Persentase Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 95,00 2012 2013 2014 Persentase Beban Pokok Penjualan Terhadap Penjualan CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 62 Grafik 4.9 Persentase Rata-Rata Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 Peningkatan persentase beban pokok penjualan terhadap penjualan mencerminkan peningkatan harga bahan baku produksi akibat menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Analisis terhadap biaya dalam hubungannya dengan penjualan memberikan gambaran bahwa manajemen perusahaan yang lebih unggul di dalam mengendalikan biaya-biaya yang berkaitan dengan beban pokok penjualan adalah CPIN yaitu sebesar 81,56 diikuti oleh CPFA sebesar 83,75 kemudian yang MAIN sebesar 85,55. 79,00 80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 85,00 86,00 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.7 Persentase Beban Usaha Terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 No Keterangnan 2012 2014 2015 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Beban Usaha 1.090.722 1.515.651 182.902 1.245.875 1.815.209 235.009 1.506.478 2.149.809 307.125 2 Penjualan 21.310.925 17.832.702 3.349.567 25.662.992 21.412.085 4.193.082 29.150.275 24.458.880 4.502.078 3 5,12 8,50 5,46 4,85 8,48 5,60 5,17 8,79 6,82 Sumber: Diolah sendiri berdasarkan laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia Analisis terhadap beban usaha dalam hubungannya dengan penjualan akan memberikan gambaran tentang kemampuan manajemen perusahaan di dalam mengendalikan beban usaha tersebut sejalan dengan perubahan dan hasil penjualan. Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase beban usaha terhadap penjualan pada CPIN tahun 2012 lebih rendah 0,34 5,46- 5,12 dibandingkan MAIN dan lebih kecil sebesar 3,38 8,50 - 5,12. Tahun 2013 CPIN lebih kecil 0,75 5,60 - 4,85 dari MAIN dan lebih kecil 3,63 8,48 - 4,85 dari JPFA. Tahun 2014 CPIN lebih kecil 1,65 6,82 - 5,17 dari MAIN dan lebih kecil 3,62 8,79 - 5,17 dari JPFA. Dalam: 000.000,- Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4.8 Persentase Rata - Rata Beban Usaha Terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 CPIN JPFA MAIN 2012 5,12 8,50 5,46 2013 4,85 8,48 5,60 2014 5,17 8,79 6,82  5,05 8,59 5,96 Sumber: Diolah sendiri berdasarkan laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia Persentase rata – rata beban usaha terhadap penjualan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 CPIN sebesar 5,05 lebih kecil 0,91 5,96-5,05 dari MAIN dan lebih kecil 3,54 8,59-5,05 dari JPFA. Dengan kata lain kemampuan manajemen perusahaan CPIN di dalam mengendalikan benban usaha dari tahun 2012 – 2014 lebih efisien dengan potensi penjualan yang tinggi, dengan angka persensentase perbandingan adalah CPIN sebesar 5,05 diikuti oleh MAIN sebesar 5,96 dan yang terakhir adalah JPFA sebesar 8,59. Grafik 4.10 Persentase Beban Usaha terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 65 Grafik 4.11 Persentase Rata – Rata Beban Usaha terhadap Penjualan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Malindo Comfeed, Tbk Periode 2012-2014.

3. Menentukan Return On Investment ROI

Penentuan ROI berfungsi untuk mengatur efektifitas penggunaan asset terhadap laba bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan atau digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan metode dupont Return on Investment dapat dicari dengan mengalikan Net Profit Margin dengan Total Asset Turnover. 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 66 Tabel 4.9 Return On Inevstment ROI PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012 – 2014 No Keterangan 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Margin Laba bersih NPM 12,58 6,03 9,03 9,85 2,99 5,76 5,99 1,57 -1,88 2 TATO 1,73 1,14 1,86 1,63 1,44 1,89 1,40 1,55 1,27 3 Return On Investmen 21,71 6,87 16,80 16,08 4,29 10,91 8,37 2,45 -2,40 Sumber: Diolah sendiri dari Laporan Keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui tingkat pengembalian terhadap total aktiva atau investasi perusahaan. Tingkat pengembalian terhadap total aktiva atau Investasi pada CPIN tahun 2012 lebih tinggi sebesar 4,91 21,71 - 16,80 dari MAIN dan lebih tinggi sebesar 14,84 21,71 - 6,87 dari JPFA. Tahun 2013 CPIN lebih tinggi sebesar 5,17 16,08 - 10,91 dari MAIN dan lebih tinggi sebesar 11,9 16,08 - 4,29 dari JPFA. Tahun 2014 CPIN lebih tinggi sebesar 5,92 8,37 - 2,45 dari JPFA dan lebih tinggi sebesar 10,77 8,37 - -2,40 dari MAIN. Dalam: 000.000,- Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.10  Return On Inevstment ROI PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012 – 2014 ROI CPIN JPFA MAIN 2012 21,71 6,87 16,80 2013 16,08 4,29 10,91 2014 8,37 2,45 -2,40  15,39 4,54 8,44 Secara rata – rata Return On Investment pada tahun 2012 – 2014 CPIN tertinggi sebesar 15,39 lebih besar 6,95 15,39 - 8,44 dari MAIN dan lebih besar 10,85 15,39-4,54 dari JPFA. Ini berarti CPIN lebih efektif dalam memanfaatkan peningkatan penjualannya dalam menghasilkan laba, dan total aktiva yang dimiliki cukup efektif dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan JPFA dan MAIN. Pada CPIN tingkat pengembalian terhadap total aktiva pada tahun 2012 sebesar 21,71 berarti perseroan menghasilkan sebesar 21,71 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2013 tingkat pengembalian aktiva yang diperoleh sebesar 16,08 yang berarti perseroan menghasilkan sebesar 16,08 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2014 tingkat pengembalian aktiva 8,37 yang diperoleh sebesar yang berarti perseroan menghasilkan sebesar 8,37 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Pada JPFA tingkat pengembalian terhadap total aktiva pada tahun 2012 sebesar 6,87 berarti perseroan menghasilkan sebesar 6,87 tingkat pengembalian Universitas Sumatera Utara 68 aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2013 tingkat pengembalian aktiva yang diperoleh sebesar 4,29 yang berarti perseroan menghasilkan sebesar 4,29 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2014 tingkat pengembalian aktiva 2,45 yang diperoleh sebesar yang berarti perseroan menghasilkan sebesar 2,45 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Pada MAIN tingkat pengembalian terhadap total aktiva pada tahun 2012 sebesar 16,80 berarti perseroan menghasilkan sebesar 16,80 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2013 tingkat pengembalian aktiva yang diperoleh sebesar 10,91 yang berarti perseroan menghasilkan sebesar 10,91 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Tahun 2014 tingkat pengembalian aktiva -2,40 yang diperoleh sebesar yang berarti perseroan menghasilkan sebesar -2,40 tingkat pengembalian aktiva dari 1 satuan total aktiva dan penjualan. Universitas Sumatera Utara 69 Grafik 4.12 Return On Investment PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 Grafik 4.13  Return On Investment PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 2012 2013 2014 Return On Investment CPIN JPFA ROI 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 70 4. Menentukan Return On Equity ROE Return On Equity berfungsi untuk melihat efektifitas penggunaan modal sendiri terhadap laba atau keuntungan bersih perusahaan setelah pajak, dimana setiap rupiah modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Tabel 4.11 Return On Equity ROE PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012 - 2014 No Keterangan 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN 1 Net Profit Margin 12,58 6,03 9,03 9,85 2,99 5,76 5,99 1,57 -1,88 2 Total Asset Turnover 1,73 1,14 1,86 1,63 1,44 1,89 1,40 1,55 1,27 3 Total Aktiva 12.348.667 10.961.464 1.799.882 15.722.197 14.917.590 2.214.399 20.862.439 15.730.435 3.531.220 4 Ekuitas 8.176.464 4.763.327 681.871 9.950.900 5.245.222 862.483 10.943.289 5.289.994 1.077.885 5 Pengganda Ekuitas 1,51 2,30 2,64 1,58 2,84 2,57 1,91 2,97 3,28 6 Return On Equity 32,79 15,80 44,35 25,41 12,21 28,02 15,96 7,27 -7,87 Sumber: diolah sendiri berdasarkan laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui tingkat pengembalian terhadap Equitas pemilik tahun 2012 pada MAIN lebih besar sebanyak 11,56 44,35-32,79 dari CPIN dan lebih besar sebanyak 28,55 44,35-15,80 dari JPFA. Universitas Sumatera Utara 71 Tahun 2013 MAIN lebih besar sebanyak 2,61 28,02-25,41 dari CPIN dan lebih besar sebanyak 15,81 28,02-12,21 dari JPFA. Tahun 2014 CPIN lebih besar sebanyak 8,69 15,96-7,27 dari JPFA dan lebih besar 8,09 15,96 - -7,87. Tabel 4.12  Return On Equity ROE PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012 - 2014 ROE CPIN JPFA MAIN 2012 32,79 15,80 44,35 2013 25,41 12,21 28,02 2014 15,96 7,27 -7,87  24,72 11,76 21,50 Sumber: diolah sendiri berdasarkan laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia Rata-rata Return On Equity tahun 2012 - 2014 yang paling tinggi adalah CPIN yaitu 24,72 lebih tinggi sebesar 3,22 24,72 - 21,50 dari MAIN dan lebih besar 12,96 24,72-11,76 dari JPFA. Dengan demikian CPIN lebih efektif menggunakanmodal sendiri terhadap laba atau keuntungan bersih perusahaan dengan angka persentase sebesar 24,72 diikuti dengan MAIN sebesar 21,50 dan kemudian adalah JPFA sebesar 11,76. Universitas Sumatera Utara 72 Grafik 4.14 Return On Equity PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 Grafik 4.15  Return On Equity PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan PT Malindo Feedmill, Tbk Periode 2012-2014 -20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 2012 2013 2014 CPIN JPFA MAIN 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 CPIN JPFA MAIN CPIN JPFA MAIN Universitas Sumatera Utara 73 4.3 Pembahasan 4.3.1. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Metode Du Pont Pada PT Golden Aqua Mississippi, Tbk Dibandingkan Dengan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Yang Terdaftar Di Bei

2 63 112

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DU PONT PADA PT. HM. SAMPOERNA,Tbk

0 5 17

Kinerja Keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tahun 1998-2002

0 7 4

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 0 13

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 0 2

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 0 6

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 0 21

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 0 2

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan berdasarkan Metode Du Pont pada PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Dibandingkan dengan PT. Japfa Comfeed Indoneisa Tbk dan PT. Malindo Feedmil Tbk

0 7 3

Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Metode Du Pont Pada PT Golden Aqua Mississippi, Tbk Dibandingkan Dengan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Yang Terdaftar Di Bei

0 2 13