Teori Konsep dan Teori

20 dilihat dari banyaknya komunitas musik yang berdiri. Didukung pula dengan pesatnya perkembangan teknologi dan media yang ada, menjadikan anak muda Medan lebih inovatif dalam berkarya khususnya dalam bidang rmusik.

1.4.2 Teori

Teori adalah salah satu acuan yang dipergunakan penulis untuk menjawab masalah-masalah yang timbul dalam tulisan ini. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Koentjaraningrat 1985:3, bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri adalah landasan dari pemikiran untuk memperoleh pengertian tentang teori-teori yang bersangkutan. Dalam mengkaji komunitas musik Beatbox maka penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh P. Merriam. Alan P. Merriam 1964:210-222 distinguish between the use and music. The use of music in society is often recognized and a knowledge by the heir to the musical culture itself. The use made in the context of the ceremony that can be viewed on the spot. The use of music covers all wearing custom music, and as some other activities. The function of music is not always realized by a culture of music in a particular ethnic group, whereas the function of the music itself has a more profound impact and far. Dalam hal ini Merriam berpendapat penggunaan musik mencakup kebiasaan memakai musik dan sebagai suatu aktifitas lain, sedangkan fungsi musik tidak selalu disadari oleh suatu kelompok musik dalam suku bangsa tertentu, padahal fungsi musik itu sendiri mempunyai dampak yang lebih mendalam dan jauh. 21 Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya musik itu mempengaruhi pikiran dan jiwa, hingga perilaku seseorang maka dalam hal ini penulis memakai teori psikologi musik yang ditulis oleh Djohan dalam bukunya Psikologi Musik 2007:87 beliau mengatakan bahwa “Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar daan menggugah emosi. Baik dituangkan melalui penjiwaan alur cerita, musik dan watak tokoh yang diperankan, maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, maka musik tidak dapat dipisahkan dari jiwa.” Khusus untuk menganalisis teknik permainan beatbox yang dilakukan oleh Komunitas Gendang Mulut, penulis menggunakan teori etnosains. Menurut Ihromi 1987, teori etnosains adalah teori yang lazim digunakan di dalam disiplin antropologi. Pada dasarnya teori ini menitikberatkan kepada pandangan dan aktivitas yang dilakukan oleh informan yang dilatarbelakangi budaya tertentu. Jadi peneliti hanya menginterpretasi data berdasarkan latar belakang budaya itu hidup. Dalam kaitan dengan penelitian ini, teori etnosains yang penulis pergunakan adalah untuk mengungkap aspek teknik permainan beatbox oleh Gendang Mulut. Dalam mendukung kajian struktur musik Beatbox, penulis menggunakan metode transkripsi. Dalam etnomusikologi transkripsi merupakan suatu proses penotasian bunyi menjadi simbol-simbol yang dapat dilihat atau diamati, dan simbol-simbol tersebut disebut dengan notasi. Dalam melakukan transkripsi, penulis berpedoman pada teori yang dinyatakan oleh Charles Seeger tentang notasi perskriptif dan notasi deskriptif yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan di etnomusikologi. 1 notasi perskriptif adalah notasi yang 22 bertujuan sebagai petunjuk atau suatu alat untuk membantu mengingat bagi seorang penyaji bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi musik, 2 notasi deskriptif adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca. Dalam pembahasan nanti, penulis akan memakai notasi deskriptif. Alasannya adalah karena dalam penulisan ini akan memberikan informasi dan kajian yang mendetail yang terdapat dalam komposisi musik beatbox.

1.5 Metode Penelitian