Profil Pengadilan Agama Simalungun Lambang Pengadilan Agama Simalungun Visi dan Misi Pengadilan Agama Simalungun Tujuan dan Fungsi Pengadilan Agama Simalungun 1. Tujuan Pokok Pengadilan Agama Simalungun

36

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Pengadilan Agama Simalungun

Pengadilan Agama Simalungun berlokasi di Jalan Asahan KM.3,5 Kabupaten Simalungun, merupakan pengadilan yang menangani masalah perkawinan yang bersifat kewilayahan dengan jumlah pegawai tetap sebanyak 28 orang.

4.2. Lambang Pengadilan Agama Simalungun

Lambang Pengadilan Agama Simalungun sama dengan mahkamah agung RI akan tetapi hanya nama daerahnya saja yang berganti. Gambar 4.1. Bentuk lambang Pengadilan Agama Simalungun Sumber : Pengadilan Agama Simalungun Universitas Sumatera Utara

4.3. Visi dan Misi Pengadilan Agama Simalungun

Pengadilan Agama Simalungun mempunyai visi dan misi yang selaras dengan visi dan misi Mahkahmah Agung RI, VISInya adalah TERWUJUDNYA PERADILAN AGAMA SIMALUNGUN YANG BERSIH DAN BERMARTABAT MENUJU PERADILAN YANG AGUNG. Untuk mencapai visi tersebut, maka Pengadilan Agama Simalungun menetapkan misi - misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan pelayanan prima yang berkeadilan; 2. Meningkatkan profesionalisme aparatur Peradilan Agama; 3. Mewujudkan Manajemen Peradilan Agama yang Modern ; 4. Meningkatkan kredibilitas,transparasi dan akuntabilitas Peradilan Agama;

4.4. Tujuan dan Fungsi Pengadilan Agama Simalungun 1. Tujuan Pokok Pengadilan Agama Simalungun

Kewenangan dan bidang tugas Pengadilan Agama Simalungun sesuai dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam : 1 Dibidang Perkawinan Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan Universitas Sumatera Utara upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda - beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan pernikahan. Bentuk Perkawinan Menurut jumlah suami istri 1. Monogami mono berarti satu, gamos berarti kawin yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. 2. Poligami poli berarti banyak yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami dibagi menjadi dua yaitu: Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang. Poligini sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Poligini sororat, bila para istrinya beradik-kakak 2. Poligini non-sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak Poliandri, yaitu seorang istri bersuami lebih dari satu orang. Poliandri dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Poliandri fraternal, bila para suami beradik – kakak Universitas Sumatera Utara 2. Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak. Poliandri antara lain terdapat pada orang Eskimo, Markesas Oceania, Toda di India Selatan dan beberapa bangsa di Afrika Timur dan Tibet Adapun tugas Pengadilan Agama dibidang Perkawinan adalah hal - hal yang diatur dalam atau berdasarkan undang – undang mengenai perkawinan yang berlaku yang dilakukan menurut syariah, antara lain : 1. Izin beristri lebih dari seorang 2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 dua puluh satu tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat; 3. Dispensasi kawin; 4. Pencegahan perkawinan; 5. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah; 6. Pembatalan perkawinan; 7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri; 8. Perceraian karena talak; 9. Gugatan perceraian; 10. Penyelesaian harta bersama; 11. Penguasaan anak-anak; 12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya; 13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri; Universitas Sumatera Utara 14. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak; 15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua; 16. Pencabutan kekuasaan wali; 17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wall dicabut; 18. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 delapan belas tahun yang ditinggal kedua orang tuanya; 19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah kekuasaannya; 20. Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam; 21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran; 22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain. 2 Dibidang Perceraian Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut harus memutuskan bagaimana membagi harta mereka yang diperoleh selama pernikahan seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak, dan bagaimana mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Banyak negara yang memiliki hukum Universitas Sumatera Utara dan aturan tentang perceraian, dan pasangan itu dapat menyelesaikannya ke pengadilan. Jenis perceraian 1. Cerai hidup - karena tidak cocok satu sama lain. 2. Cerai mati - karena salah satu pasangan meninggal. 3 Dibidang Waris Dibidang waris adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing - masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing - masing ahli waris. 4 Dibidang Hibah Dibidang adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki. 5 Dibidang Wakaf Waqaf adalah perbuatan yang dilakukan wakif pihak yang melakukan wakaf untuk menyerahkan sebagian atau keseluruhan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat untuk selama-lamanya. Universitas Sumatera Utara Macam macam Wakaf Ulama fikih seperti yang dinyatakan oleh Abdul Aziz Dahlan dalam Ensiklopedi Hukum Islam 2006: 1906 membagi wakaf kepada dua bentuk: 1. Wakaf khairi. Wakaf ini sejak semula diperuntukkan bagi kemaslahatan atau kepentingan umum, sekalipun dalam jangka waktu tertentu, seperti mewakafkan tanah untuk membangun masjid, sekolah, dan Rumah Sakit. 2. Wakaf ahli atau zurri. Wakaf ini sejak semula ditentukan kepada pribadi tertentu atau sejumlah orang tertentu sekalipun pada akhirnya untuk kemaslahatan atau kepentingan umum, karena apabila penerima wakaf telah wafat maka harta wakaf itu tidak boleh diwarisi oleh ahli waris yang menerima wakaf. Dibidang wakaf adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. 6 Dibidang Shadaqah Dibidang shadaqah adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembagabadan hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridho Allah Subhanahu Wataala dan pahala semata. Universitas Sumatera Utara 7 Dibidang Wasiat Dibidang wasiat adalah perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembagabadan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia. 8 Dibidang Zakat Dibidang zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. 9 Dibidang Infaq Dibidang infaq adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki karunia, atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas, dan karena Allah Subhanahu Wataala. 10 Dibidang Ekonomi Syari‟ah Dibidang Ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah, antara lain meliputi : 1. Bank Syariah 2. Lembaga keuangan mikro syariah Contohnya : Asuransi syariah; 3. Reasuransi syariah; 4. Reksa dana syariah; 5. Obligasi syariah dan surat berharga berjangka menengah syariah; Universitas Sumatera Utara 6. Sekuritas syariah; 7. Pembiayaan syariah; 8. Pegadaian syariah; 9. Dana pensiun lembaga keuangan syariah; 10. Bisnis syariah.

2. Fungsi Pengadilan Agama Simalungun

Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Agama mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut : 1 Fungsi Mengadili Judicial Power Fungsi mengadili judicial power, yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006. 2 Fungsi Pembinaan Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umumperlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. vide : Pasal 53 ayat 3 Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA080VIII2006. Universitas Sumatera Utara 3 Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya vide : Pasal 53 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006 dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. vide: KMA Nomor KMA080VIII2006. 4 Fungsi Nasehat Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. vide : Pasal 52 ayat 1 Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006. 5 Fungsi Administratif Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan teknis dan persidangan, dan administrasi umum kepegawaian, keuangan, dan umumperlengakapan vide : KMA Nomor KMA080 VIII2006. 6 Fungsi Lainnya a Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. Universitas Sumatera Utara b Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan risetpenelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA144SKVIII2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Universitas Sumatera Utara 47

BAB V PENYAJIAN DATA