dikelola secara baik dan hati-hati, sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang saham secara jujur dan adil. Juga diharapkan dapat memberikan
perlindungan kepada perusahaan terhadap praktek korporasi yang merugikan serta keadilan juga harus dirasakan oleh para karyawan dan masyarakat lingkungannya.
Fairness memerlukan syarat agar bisa diberlakukan secara efektif, yaitu adanya peraturan perundang-undangan yang jelas, tegas dan konsisten dan dapat
ditegakkan secara efektif.
II.1.4 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance
Penerapan GCG di lingkungan BUMN dan BUMD mempunyai tujuan sesuai KEPMEN BUMN No. PER – 01MBU2011 tahun 2011 pada pasal 4, yaitu:
a. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan
keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan BUMN.
b. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Persero.
c. Mendorong agar Organ PerseroOrgan Perum dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian BUMN dalam
perekonomian nasional. d. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.
e. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
Sedangkan menurut Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge 2005:5-6, Good corporate governance mempunyai lima macam tujuan utama, kelima tujuan tersebut adalah sebagai
berikut: 1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.
14
2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders non-pemegang saham
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board of
Directors dan manajemen perusahaan, dan 5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior
perusahaan. Menurut H.J Wierman Pamuntjak seperti ditulis dalam buletin audit internal edisi No.
0202003, manfaat dari penerapan GCG antara lain: a. Meningkatkan kinerja perusahaan
Praktek GCG sangat menentukan kinerja perusahaan, proses pengambilan keputusan yang lebih baik akan lebih meningkatkan efisiensi operasional serta
akan meningkatkan pelayanan kepada pemegang saham. b. Memudahkan perolehan dana yang lebih murah
GCG memungkinkan diperolehnya kepercayaan pada pemodal, baik investor dalam negeri maupun investor asing, sehingga kebutuhan perusahaan akan
sumber-sumber investasi yang murah akan lebih mudah di dapat dari pasar modal. c. Menciptakan kesejahteraan masyarakat
Praktek GCG akan meningkatkan efisiensi dan evektifitas sehingga dengan demikian juga akan mendorong terciptanya dinamika ekonomi. Sejalan dengan
meningkatnya kepercayaan para investor, maka praktek GCG akhirnya akan mendorong terjadinya arus investasi serta menciptakan investasi baru, sehingga
akan meningkatkan lapangan kerja serta pendapatan masyarakat. d. Peningkatan pendapatan bagi pemegang saham.
e. Menjadi katalisator bagi perubahan atau pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.
15
f. Meningkatkan peran shareholders dalam kemajuan perusahaan, karena masing- masing shareholders menjadi semakin aktif mengamati serta memberi masukan-
masukan bagi kemajuan operasional.
Secara umum manfaat GCG dapat dilihat dari 2 cara pandang, yaitu secara mikro dan secara makro. Manfaat secara mikro tersebut antara lain:
1. Menurunkan resiko 2. Meningkatkan nilai saham
3. Menjamin kepatuhan 4. Memiliki daya tahan sustainability
5. Memacu kinerja 6. Membantu penerimaan negara
Sedangkan manfaat secara makro yaitu terjadinya pemulihan ekonomi yang akan dirasakan oleh seluruh masyarakat secara nasional antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi meningkat secara wajar 2. Kesempatan kerja semakin besar dan
3. Daya saing lokal maupun internasional meningkat.
II.1.5 Elemen-elemen Penting Pendukung Efektivitas Good Corporate Governance