Analisis Teknikal Prediksi Harga Saham Menggunakan ANFIS

Dalam bentuk chart, data saham Jakarta Islamic Index JII di atas dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Grafik Harga Saham Jakarta Islamic Index JII Data akan dikelompokkan menjadi data pelatihan dan data pengujian. Data pelatihan yang digunakan adalah data harian harga saham JII dari tanggal 1 Januari 2004 s.d. 31 Desember 2010. Sedangkan untuk data testing yang digunakan adalah data saham JII tanggal 1 Januari 2011 s.d. 31 Desember 2012.

3.3 Analisis Teknikal Prediksi Harga Saham Menggunakan ANFIS

Sistem prediksi saham menggunakan metode Adaftive Neuro Fuzzy Inference System ANFIS dan data runtun waktu di masa lalu dapat digunakan untuk melakukan analisis teknikal saham syariah. Sistem menerima lima variabel input yakni harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, harga terendah serta volume saham. Data-data sersebut akan dinormalisasi dan diklasifikasi, dan kemudian akan diproses dengan mengunakan algoritma ANFIS hingga diproleh hasil prediksi. Adapun metode ANFIS dapat dilihat pada Gambar 3.3. 100 200 300 400 500 600 700 2000000000000 4000000000000 6000000000000 8000000000000 10000000000000 12000000000000 14000000000000 16000000000000 18000000000000 20000000000000 21 200 4 27 200 4 27 112 004 24 042 005 19 092 005 14 022 006 12 720 06 71 220 06 45 200 7 29 092 007 24 2 2 00 8 21 072 008 16 122 008 13 052 009 81 020 09 53 201 31 072 010 26 122 010 23 052 011 18 102 011 14 032 012 98 201 2 H ar g a Vo lu m e Chart Data Saham Jakarta Islamic Index Priode 2004 - 2012 Volume Open High Low Close Universitas Sumatera Utara Mulai Input nilai n, m, Kelas, Toleransi Error, Max Epoch, Laju Pembelajaran, Momentum dan data saham Normalisasi data saham dengan range [ 0.1 , 0.9 ] Melakukan cluster data dengan FCM Menentukan nilai Mean dan Standar Deviasi dari hasil cluster Inisialisasi nilai Epoch =1 Epoch Max Epoch dan Error Toleransi Error Denormalisasi data hasil prediksi ANFIS Ouput berupa hasil prediksi dalam bilangan tegas crisp Mengitung kesalahan prediksi menggunakan MAPE Output persentase kesalan prediksi Selesai T Mencari nilai parameter konsekuen dengan menggunakan lajur maju dan cari hasil defuzzifikasi Menghitung Error lapisan ke-5, Error lapisan ke-4, Error lapisan ke-3, Error lapisan ke-2, Error lapisan ke-1 Menghitung error parameter masukan terhadap layer pertama Mengubah nilai parameter masukan menggunakan gradient descent Menghitung kuadrat error SSE Epoch++ F Gambar 3.2 Algoritma ANFIS pada Sistem Universitas Sumatera Utara Secara umum bagan sistem ANFIS yang akan dibagun adalah seperti terlihat pada Gambar 3.3. X1 X2 X3 X4 X5 A1 A2 B1 B2 C1 C2 D1 D2 E1 E2 w1=A1B1C1D1E1 w2=A2B2C2D2E2 w1=w1w1+w2 w2=w2w1+w2 O41 =w1o1x0 + p1x1+ q1x2 + r1x3 + s1x4 + t1x5 O42 =w2o2x0 + p2x1+ q2x2 + r2x3 + s2x4 + t2x5 SUM Y fuzifika fuzifikasi firing strength normalize firing strength perhitungan nilai consequent dengan Least square estimator LSE summary hasil prediksi Menghitung error layer k-5 Menghitung error layer k-4 Menghitung error layer k-3 Menghitung error layer k-2 Menghitung error layer k-1 Menghitung gradient descent X1 = harga open X2 = harga High X3 = harga Low X4 = harga Close X5 = Volume saham Dimana : A1 = Cluster ke-1 dari X1 A2 = Cluster ke-2 dari X1 B1 = Cluster ke-1 dari X2 B2 = Cluster ke-2 dari X2 C1 = Cluster ke-1 dari X3 C2 = Cluster ke-2 dari X3 D1 = Cluster ke-1 dari X4 D2 = Cluster ke-2 dari X4 E1 = Cluster ke-1 dari X5 E2 = Cluster ke-2 dari X5 Gambar 3.3 Sistem ANFIS dengan Lima Input dan Dua Aturan Adapun langkah-langkah sistem prediksi harga saham syariah yang akan dibangun adalah sebagai berikut: 1. Memasukkan data saham JII yang ingin diprediksi. 2. Memasukkan nilai laju pembelajaran, momentum, toleransi kesalahan, dan, Max Epoch. 3. Melakukan normalisasi data yang telah dimasukkan, data ditransformasikan pada selang 0,1 s.d. 0,9. dengan menggunakan persamaan 2.1. Kemudian target dibuat pada selang 1 s.d 9. Universitas Sumatera Utara 4. Menentukan parameter FCM yaitu banyaknya cluster, nilai bobot pangkat cluster, Max Epoch, dan kriteria penghentian. 5. Melakukan pengelompokkan terhadap data masukan dengan menggunakan FCM dengan persamaan 2.8 dan persamaan 2.9. Pada sistem prediksi ini, setiap data input akan dibentuk dua buah cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2 dimana cluster 1 merupakan data kelompok data dengan tingkat fluktuasi rendah dan cluster 2 merupakan kelompok data dengan tingkat fluktuasi tinggi. 6. Setelah didapatkan pengelompokkan data, maka selanjutnya mencari nilai mean dan standar deviasi. 7. Dilakukan pelatihan terhadap data masukan dengan nilai epoch lebih kecil dari nilai maximum pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batas kesalahan. a. Tahap pertama yang dilakukan adalah lajur maju yang melakukan beberapa tahap untuk mencari nilai consequent dari aturan yang dibuat untuk melakukan penjumlahan terhadap semua masukan pada layer terakhir. i. Pada setiap node i pada layer pertama menghitung derajat keanggotaan dengan menggunakan persamaan 2.15. ii. Pada setiap node i pada layer kedua mencari nilai firing strength dengan menggunakan persamaan 2.16. iii. Pada setiap node i pada layer ketiga mencari nilai normalized firing strength dengan menggunakan persamaan 2.17. iv. Pada setiap node i pada layer keempat mencari nilai parameter consequent dengan menggunakan persamaan 2.18. v. Menentukan nilai parameter consequent dengan menggunakan LSE dengan persamaan 2.19 sampai dengan persamaan 2.22. vi. Sebuah node tunggal pada layer kelima melakukan penjumlahan untuk semua masukkan yang ada menggunakan persamaan 2.23. vii. Menghitung nilai keluaran yang merupakan persamaan linear yang merupakan kombinasi dari parameter consequent dengan menggunakan persamaan 2.24. Universitas Sumatera Utara b. Setelah tahap maju selesai, maka selanjutnya dilakukan tahap laju mundur dengan menggunakan Error Backpropagation EBP untuk mengecek error pada setiap layer dan menggunakan gradient descent untuk mengubah nilai parameter masukkan pada layer pertama. i. Menghitung error pada layer kelima dengan menggunakan persamaan 2.25. ii. Menghitung error pada layer keempat dengan menggunakan persamaan 2.26. iii. Menghitung error pada layer ketiga dengan menggunakan persamaan 2.27. iv. Menghitung error pada layer kedua dengan menggunakan persamaan 2.28. v. Menghitung error pada layer pertama dengan menggunakan persamaan 2.29. vi. Menghitung error antara layer pertama dengan parameter masukan menggunakan persaman 2.30 dan persamaan 2.31. vii. Setelah dilakukan penghitungan terhadap error pada setiap layer, maka selanjutnya melakukan perubahan terhadap parameter masukkan pada layer pertama dengan menggunakan persamaan 2.32 sampai dengan persamaan 2.35. c. Menghitung nilai kuadarat error menggunakan persamaan 2.36. d. Melakukan penambah nilai epoch. e. Jika nilai epoch lebih kecil dari nilai max pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batasan kesalahan, maka menuju ke langkah 7.a. Universitas Sumatera Utara 8. Melakukan denormalisasi data hasil prediksi untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya dengan menggunakan persamaan 2.2. 9. Menghitung kesalahan hasil prediksi dengan menggunakan Mean Absolute Percentage Error MAPE dengan persamaan 2.37.

3.4 Perancangan Sistem