Skilled Facilitator PBL Process

Proses pembelajaran sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil. Hal ini disebabkan karena skill development of reasoning, problem solving, self-directed learning, collaboration dan communication lebih dapat diperoleh dalam kelompok kecil. Dalam small-group learning, keterlibatan aktif peserta didik secara inherent terbentuk, skills yang memungkinkan lulusan program profesional lebih siap memasuki dunia kerja Daviz Haerden, 1999 dalam Wee Keng Neo, 2004. PBL adalah metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Wee Kek, 2002. Metode ini berbeda dengan pendekatan konvensional dimana staf pengajar menjadi pusat dari learning process. Dalam PBL, staf pengajar bukan bagian dari small grup, tapi berfungsi sebagai fasilitator. Learning outcomes yang dapat dicapai dari kelompok kecil adalah : - Peserta didik dapat membandingkan prestasinya dengan peer rekan; - Peserta didik mengembangkan sense of responsibility untuk proses pembelajaran; - Peserta didik belajar mengenai interaksi dengan sesama, mengembangkan interpersonal skills, dan menjadi sadar terhadap emosinya; - Peserta didik belajar bagaimana mendengar dan menerima kritik, memberi kritik dan feedback kepada yang lain.

3. Skilled Facilitator

Ada perbedaan mendasar antara konsep mengajar konvensional dan PBL. Biasanya pengajar konvensional menganggap bahwa untuk efektif dalam mengajar, mereka harus master the mattercontent dan mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan subject matter secara efisien dan akurat kepada peserta didiknya. Dalam PBL, fasilitator memfasilitasi peserta didik untuk mencapai hasil PBL. Mereka tidak mengajar. Fasilitatorpengajar yang baik adalah seseorang yang secara positif dan aktif mengarahkan peserta didik pada tingkat metacognitif Barrows, 1988.

4. PBL Process

7 Komponen terakhir dari PBL yang juga penting adalah proses PBL yang diadopsi oleh fasilitator untuk mengarahkan kelompok kecil peserta didik. Proses tersebut didefinisikan sebagai siklus yang secara sengaja diatur dan dibuat untuk membantu fasilitator dalam mencapai hasil PBL. Proses tersebut adalah : 1. Skills Development Peserta didik belajar untuk mengembangkan skill dalam hal : - reasoning and problem solving skills, - self-directed learning skills, - collaboration and communication skills 2. Reiterative Process PBL bukan proses yang linier. 3. Reflective Learning Dalam menyelesaikan tugas yang diminta, peserta didik harus merefleksikannya dalamnya pada learning journey mereka. Mereka mendiskusikan apa yang mereka pelajari dan membuat generalisasi tentang potential application terhadap problem. Berdasarkan landasan teori di atas, hipotesis yang dikembangkan dari penelitian ini adalah: H1: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas trigger problem dengan peningkatan softskill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H2: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas fasilitator dengan peningkatan softskill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H3: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas learning climate dengan peningkatan softskill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H4: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas trigger problem dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H5: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas fasilitator dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. 8 H6: Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas learning climate dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H7: Ada hubungan positif antara peningkatan softskill mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL. H8: Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan PBL dengan yang menggunakan metode lecturing. H9: Terdapat perbedaan dalam peningkatan skill mahasiswa reasoning skills, problem solving skills, self-directed learning skills,communication skills,working in teams, sharing information antara kelas ketika menggunakan metode PBL dengan kelas ketika menggunakan metode lecturing.

C. METODOLOGI PENELITIAN