Prosedur Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan

3. Matching data Podes 2008 dengan hasil overlay. Output proses ini adalah dapat mengidentifikasi letak suatu desa. Keterangan letak desa yang didapatkan yaitu ada yang cocok match dan ada pula yang tidak cocok tidak match. Letak desa yang dianggap sesuai match terdiri dari beberapa kriteria, yaitu : a. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di dalam kawasan hutan kode 1, dan hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta wilayah administrasi desa menunjukkan desa tersebut terletak di salah satu atau lebih fungsi pokok kawasan hutan. b. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di tepi kawasan hutan kode 2, dan hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta wilayah administrasi desa menunjukkan desa tersebut terletak di salah satu atau lebih fungsi pokok kawasan hutan. c. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di luar kawasan hutan kode 3, dan hasil overlay peta kawasan hutan dengan peta wilayah administrasi desa menunjukkan desa tersebut tidak terletak di salah satu fungsi pokok kawasan hutan termasuk yang hanya berada di Areal Penggunaan Lain APL, tetapi jika ada salah satu kode kawasan hutan dianggap tidak match. Keterangan letak desa yang dianggap tidak sesuai tidak match terdiri dari beberapa kondisi, yaitu : a. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di dalam kawasan hutan kode 1, sedangkan hasil overlay peta kawasan hutan dengan sketsa wilayah administrasi desa menunjukkan bahwa desa tersebut tidak terletak di salah satu fungsi pokok kawasan hutan. Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan 2009 11 b. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di tepi kawasan hutan kode 2, sedangkan hasil overlay peta kawasan hutan dengan sketsa wilayah administrasi desa menunjukkan desa tersebut tidak terletak di salah satu fungsi pokok kawasan hutan yang ditetapkan oleh Departemen Kehutanan. c. Letak desa pada data PODES 2008 menunjukkan bahwa desa tersebut berada di luar kawasan hutan kode 3, sedangkan hasil overlay peta kawasan hutan dengan sketsa wilayah administrasi desa menunjukkan desa tersebut terletak di salah satu atau lebih fungsi pokok kawasan hutan yang ditetapkan oleh Departemen Kehutanan. 4. Pembuatan Peta Tematik Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan Proses ini menghasilkan peta tematik identifikasi desa kawasan hutan dilengkapi dengan legenda informasi kawasan hutan yang ada. Melalui proses dengan piranti lunak Arcview, setiap kabupaten ditampilkan secara terpisah dengan luas wilayah terkecil adalah desa Adapun secara garis besar gambaran prosedur identifikasi desa di dalam dan di sekitar kawasan hutan dapat dilihat pada diagram alir berikut ini : Diagram Alur Tahapan Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan 2009

2.3. Verifikasi Data Hasil Matching

Untuk memperkuat hasil matching perlu dilakukan verifikasi data hasil matching, yang dilakukan pada setiap desa yang memiliki polygon fungsi kawasan hutan. Proses verifikasi untuk melihat kesesuaian tabulasi data hasil matching dengan peta hasil matching. Jika di dalam rinciannya terjadi kesalahan selanjutnya dilakukan perbaikan. Pada awalnya direncanakan akan dilakukan verifikasi untuk setiap desa di tingkat kabupaten, namun karena waktu sangat terbatas, verifikasi hanya dilakukan di beberapa desa di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil verifikasi diperoleh informasi bahwa ada beberapa data dari Podes 2008 yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Beberapa desa dari data Podes Proses Penggabungan data 1. Data Podes 2008 2. Sketsa Wilayah Administrasi Proses Overlay 4. Peta Digital Wilayah Kawasan Hutan 3. Hasil Penggabungan Sketsa Wilayah Administrasi dan Data Podes 2008 5. Hasil Overlay Sketsa Wilayah Administrasi, Podes 2008 dan Peta Digital Kawasan Hutan 6. Pembuatan Peta Tematik Identifikasi Desa Kawasan Hutan 2009 7. File Softcopy: 8. Printout Hardcopy Peta Tematik 6. Matching Podes 2008 dan Kawasan Hutan dari Hasil Overlay Peta 7. File Softcopy Tabulasi 8. Printout Tabel Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan 2009 13 2008 dinyatakan berada di luar kawasan hutan, sedangkan dari hasil pengamatan di lapangan desa tersebut berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Kesalahan tersebut kemungkinan disebabkan karena pada pelaksanaan pendataan PODES 2008 di lapangan, terjadi kesalahan persepsi petugasnara sumberresponden dalam mendefinisikan kawasan hutan, sehingga informasi yang dihasilkan mengenai penentuan lokasi desa terhadap kawasan hutan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini antara lain dapat disebabkan karena petugas di lapangan tidak dibekali dengan peta kawasan hutan dan GPS. Tetapi kondisi tersebut diharapkan tidak terlalu banyak terjadi mengingat data yang dikumpulkan pada PODES 2008 sudah disempurnakan dari PODES SE06 tahun 2006.

2.4. Analisis Data dan Peta Hasil Matching

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang disajikan secara jumlah dan persentase. Ulasan disertai dengan analisis data pendukung yang tersedia, seperti luas wilayah, persentase jumlah penduduk dan lain sebagainya.

2.5. Penyajian Hasil Identifikasi Desa

Hasil identifikasi desa di dalam dan di sekitar kawasan hutan disajikan dalam bentuk: 1. Buku utama yang berjudul “Identifikasi Desa di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan 2009” merupakan publikasi yang berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, konsep dan definisi, metodologi dan hasil identifikasi desa di kawasan hutan yang dilengkapi dengan CD. 2. Peta Tematik 17 provinsi yang merupakan hasil Overlay Peta kawasan hutan dan Sketsa Wilayah Administrasi Desa 3. Buku Lampiran yang berisi dataatribut peta butir 2 tersebut di atas.