Karakteristik Tanah dan Air yang Terdegradasi

1.4 Karakteristik Tanah dan Air yang Terdegradasi

Karakteristik tanah terdegradasi umumnya diukur dengan membandingkan dengan tanah non terdegradasi yaitu tanah hutan. Perbandingan tanah hutan sebagai tanah non terdegradasi karena memiliki siklus tertutup artinya semua unsur hara di dalam sistem tanah hutan berputar dan sangat sedikit yang hilang atau keluar dari sistem siklus hutan. Sedangkan selain tanah hutan merupakan sistem terbuka dimana siklus hara dapat hilang dari sistem tersebut. Penurunan sifat pada tanah untuk penggunaan non hutan akan menunjukkan memburuknya sifat-sifat dari tanah tersebut. Fenomena-fenomena yang menunjukkan telah terjadinya degradasi air,antara lain; 1. Ketimpangan debit air, Pada musim hujan, debit air melampaui batas, sehingga banjir terjadi dimana-mana. Sebaliknya, ketika memasuki musim kemarau, terjadi kekeringan yang berkepanjangan. 2. Tercemarnya air oleh bakteri E. Colli, di pemukiman padat penduduk, tidak sedikit masyarakat yang menempatkan septi tank berdekatan dengan sumur. Hal ini mengakibatkan air sumur tersebut tercemar oleh bakteri E. colli. 3. Air sumur yang rasanya asam, Dewasa ini banyak dijumpai air sumur yang berwarna kekuningan, berbau karat, dan rasanya agak asam 1.5Proses Terjadinya Degradasi Tanah Dan Air Lima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi, yaitu: menurunnya bahan kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan pemadatan tanah, erosi tanah, deplesi dan pencucian unsur hara. Khusus untuk tanah-tanah tropika basa terdapat tiga proses penting yang menyebabkan terjadinya degradasi tanah, yaitu: 1 degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu pergerakan, pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat, 2 degradasi kimia yang berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur-unsur lainnya, dan 3 degradasi biologi yang berhubungan dengan menurunya kualitas dan kuantitas bahan organik tanah, aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang juga menurun ikut menurun. Dan juga selain dari kelima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi yang telah di sebutkan di atas, ada juga hal lain yang menyebabkan proses terjadinya degradasi tanah dan air yaitu: 1. Semakin banyak dan meluasnya lubang- lubang bekas galian mineral tambang atau bekas galian tanah untuk pembuatan “bata” dan genting yang dibiarkan tanpa upaya reklamasi. 2. Semakin luasnya areal semak-semak belukar dan tanah gundul bekas penebangan hutan ilegal dan peladangan bakar yang tidak 7 dihijaukan kembali. 3. Semakin menurunnya tingkat kesuburan tanahlahan untuk budidaya pertanian, karena siklus pemanfaatan lahan yang terlalu intensif tanpa upaya penyuburan kembali refertilization. 4. Semakin banyaknya terjadi tanah longsor di wilayah pegununganperbukitan, dan tanah terbuka bekas penggalian tambang permukaan emas, timah, batubara dan lain-lain. 5. Semakin bertambahnya areal lahan kritis akibat dibiarkan begitu saja dan terbakar setiap tahun. Sedangkan Degradasi Sumber Daya Air yaitu : 1 Semakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke tahun 2. Semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim kemarau 3. Semakin dalamnya permukaan air tanah dan mengeringnya sumur penduduk di daerah ketinggian 4. Adanya penetrasi air asin pada sumur penduduk di beberapa kota pantaipesisir 5. Semakin kecilnya “Catchment Water Areas” daya serap lahan terhadap curahan air hujan 6. Semakin tingginya pencemaran air sungai terutama sungai-sungai di Pulau Jawa.

1.6 Permasalahan yang Timbul Akibat Degradasi Tanah dan Air