1.1 Pengertian Degradasi Sember Daya Tanah Dan Air
Definisi degradasi agak bersifat subjective Lamb, 1994, memiliki arti yang berbeda tergantung pada suatu kelompok masyarakat. Rimbawan memiliki persepsi yang
bervariasi terhadap arti degradasi. Sebagian mengatakan bahwa hutan yang terdegradasi adalah hutan yang telah mengalami kerusakan sampai pada suatu pointtitik dimana
penebangan kayu maupun non kayu pada periode yang akan datang menjadi tertunda atau terhambat semuanya. Sedangkan sebagian lainnya mendefinisikan hutan yang terdegradasi
sebagai suatu keadaan dimana fungsi ekologis, ekonomis dan sosial hutan tidak terpenuhi. Sedangkan menurut Oldeman 1992mengatakan bahwa degradasi adalah suatu proses
dimana terjadi penurunan kapasitas baik saat ini maupun masa mendatang dalam memberikan hasil product.
Defenisi degradasi tanah cukup banyak diungkapkan oleh para pakar tanah, namun kesemuanya menunjukkan penurunan atau memburuknya sifat-sifat tanah apabila
dibandingkan dengan tanah tidak terdegradasi. Degradasi tanah menurut FAO adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun
potensial untuk memproduksi barang dan jasa. Defenisi tersebut menunjukkan pengertian umum dengan cakupan luas tidak hanya berkaitan dengan pertanian Firmansyah, 2003.
Masalah degradasi sifat-sifat tanah dirasakan makin begitu penting belakangan ini. Degradasi tanah biasanya dievaluasi dari sifat fisik dan kimia tanah. Badan Dunia seperti
FAO turut mengambil langkah kongkrit untuk membantu mengurangi laju peningkatan luas tanah yang mengalami penurunan sifat-sifatnya. Melalui Regional Office for Asia and
the Pacific, pada tahun 1989 FAO membentuk Expert Consultation of the Asian Nerwok on Problom Soil. Badan ini bertemu secara rutin untuk membahas langkah-langkah guna
mengurangi degradasi tanah di kawasan Asia Firmansyah, 2003. Menurut Firmansyah 2003 bentuk degradasi tanah yang terpenting di kawasan
Asia antara lain adalah erosi tanah, degradasi sifat kimia berupa penurunan kadar bahan organik tanah dan pencucian unsur hara. Perubahan penggunaan lahan dan pola
pengelolaan tanah menyebabkan perubahan kandungan bahan organik tanah. Makin intensif penggunaan suatu lahan, makin rendah kandungan bahan organik tanah. Oleh
karena itu tanah yang terdegradasi perlu dilakukan upaya rehabilitasi. Dari rehabilitasi ini di harapkan dapat memperbaiki memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan
4
kondisi tanah yang rusak agar berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air maupun sebagai unsur perlindungan lingkungan Latifah, 2005.
Kerusakan tanah didefenisikan sebagai proses atau fenomena penurunan kapasitas tanah dalam mendukung kehidupan. Arsyad 2000 menyatakan bahwa kerusakan tanah
adalah hilangnya atau menurunnya fungsi tanah, baik fungsinya sebagai sumber unsur hara tumbuhan maupun maupun fungsinya sebagai matrik tempat akar tumbuhan berjangkar
dan tempat air tersimpan. Oldeman 1993 mendefinisikan kerusakan tanah sebagai proses atau fenomena penurunan kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan pada saat ini
atau pada saat yang akan datang yang disebabkan oleh ulah manusia. Degradasi air adalah suatu penurunan kualitas air,baik berupa penurunan kualitas
fisis, kualitas secara kimia, kualitas berdasarkan bakteriologis dalam air, maupunkualitas berdasarkan radioaktivitas dalam air, serta bisa juga berupa penurunan kuantitas air.
Dalam PP No. 201990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya” Pasal 1, angka 2.
1.2 Tipe-Tipe Degradasi Tanah Dan Air