Faktor-faktor yang mempengaruhi Teknik Pengumpulan Data

Yogyakarta, 30 November 2016 249 a. Ibu meneteskan airmata atau menangis tersedu-sedu, bila teringat anaknya. b. Sering termenung menatap tempat tidur yang kosong. c. Menaruh pakaian anaknya di bawah bantalnya. e. Diam-diam menciumi pakaian putra atau putrinya. Selanjutnya adapun dampak dari adanya emptynest syndrome bagi orang tua baik wanita maupun laki-laki yaitu Kesedihan yang dialami usia lanjut dapat terus berlanjut, sering menangis sendirian karena merasa bahwa hidupnya tidak berguna lagi setelah anaknya tidak serumah. Muncul keinginan untuk menyendiri, menjauhi pergaulan, dan tidak ingin bekerja lagi. Ini berarti sindrom sarang kosong yang telah mengakibatkan depresi. Dalam keadaan ini perlu ditangani secara serius, dengan meminta nasihat orang tua atau seseorang yang dapat dipercaya untuk memberi nasihat. Biasanya keadaan makin parah, bila bersamaan waktunya dengan saat memasuki menopause.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

emptynest syndrome Menurut Maramis 2006 hal-hal yang dapat menjadi faktor presipitasi atau pencetus terjadinya sindrom sarang kosong adalah: a. Kehilangan masa menjadi ibu Ketika anak mulai meninggalkan rumah, seorang ibu harus menghadapi penyesuaian kahidupan yang biasa disebut dengan periode sarang kosong. Sindrom sarang kosong ini sangat terasa bagi ibu rumah tangga karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di rumah dan selalu berinteraksi dengan anak-anak. Penyesuaian awal yang harus dilakukan adalah penyesuaian terhadap keluarga yang dalam hal ini berarti pasangan hidup atau suami, dan secara otomatis menyebabkan harus dilakukannya perubahan peran Rahmah, 2006. b. Hubungan dengan pasangan Keberadaan pasangan sangat berpengaruh dalam mencapai keseimbangan diri seorang ibu setelah kepergian anak, karena orientasi peran dalam hidup kembali berpusatkan pada pasangan. Selain itu, keberadaan pasangan juga mampu mereduksi kesedihan dan rasa sepi pada diri seorang ibu. Untuk ibu yang sudah tidak didampingi pasangan, cenderung mengorientasikan diri pada kegiatan diluar rumah dengan melibatkan diri pada kesibukan dan keramaian di luar rumah, seorang ibu mendapatkan kompnsasi atas rasa kehilangannya terhadap anak-anak. Kemudian bersamaan dengan berjalannya waktu sebagai pemicu munculnya kebiasaan, seorang ibu akan keluar dari sindrom sarang kosong Rahmah, 2006. 250 c. Harga diri usia lanjut Sindrom sarang kosong muncul sebagai gejala yang banyak melanda kaum ibu, terutama di negara barat, yang hubungan kekerabatan keluarga hampir tidak ada. Di luar negeri yang dinamakan keluarga, hanya ayah, ibu, dan anak-anak. Sehingga, bila anak-anak pergi meningalkan rumah, terasa sekali adanya kekosongan. Apalagi bila suami telah meninggal dunia, atau terpaksa hidup sendiri karena perceraian. Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang nilai kekerabatan keluarga masih menyertakan kakek, nenek, paman, bibi, saudara sepupu, keponakan, dan saudara deket lainnya. d. Ikatan dengan anak yang terlalu erat. Ikatan antara ibu dengan anak atau orang tua dengan anak yang kuat dapat memperburk keadaan. Peran orang tua sewaktu anak masih tinggal bersama dapat dilakukan secara langsung dan peran orang tua berangsur-angsur mulai tidak dapat dilakukan setelah anak pergi, apalagi jika jarak tempat tinggalnya jauh atau luar kota. d. Faktor sosial dan kultural Sindrom sarang kosong lebih jarang dijumpai di zaman modern terutama pada keluarga extended family dan lanjut usia yang tinggal sediri, jika dibandingkan dengan nuclear family atau keluarga inti. Di banyak budaya seperti Afrika, India, Timur Tengah, dan Asia, usia lanjut dipandang sebagai orang yang terhormat dan dihargai, dan anak-anak mereka bertanggung jawab untuk merawat mereka tetapi saat ini nilai-nilai tersebut sering kali sudah berubah.

3. Upaya Penanggulangan

Dokumen yang terkait

Pengalaman Mahasiswa Tingkat III Tentang Premenstrual Syndrome di AKBID Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 68 75

Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Teman Sebaya terhadap Perkembangan Pemulihan Penyalahgunaan Narkotika pada Remaja di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara

1 69 138

Pengetahuan Orang tua Tentang Metode Kanguru Pada Bayi Prematur di RSU dr. Pirngadi Medan tahun 2010

2 63 51

Perbedaan Kepedulian Orang Tua Pada Kegiatan Belajar Anak Sekolah Dasar Di Desa Dan Di Kota (Studi Komparasi di Kelurahan Batang Beruh dan Kota Sidikalang,Kabupaten Dairi)

2 54 160

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

1 65 108

Dinamika Sikap Penerimaan Orang Tua Yang Memiliki Anak Down Syndrome

0 4 113

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Down Syndrome (Studi Deskriptif Mengenai Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Mengalami Down Syndrome di Kota Bandung)

5 41 108

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Orang Tua yang Memiliki Anak Down Syndrome di Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS).

1 13 30

PENGENDALIAN SOSIAL ORANG TUA PADA ANAK DALAM MENGGUNAKAN SMARTPHONE DI DUSUN SADONG KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG

0 0 8

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN MENJADI ORANG TUA PADA REMAJA YANG MENIKAH DINI DI DUSUN TANUDITAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Kesiapan Menjadi Orang Tua pada Remaja yang Menikah Dini di Du

0 0 13