GAMBARAN UMUM TENTANG TATACARA PEMBERIAN SURAT

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG TATACARA PEMBERIAN SURAT

KETERANGAN FISKAL A.URAIAN TEORITIS 1.DASAR HUKUM Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No KEP-447PJ.2001 pada tanggal 9 Juli 2001 tentang Tata Cara pemberian Surat Keterangan Fiskal telah mengalami perubahan dan penyempurnaan,dapat dilihat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER – 69 PJ.2007 pada tanggal 9 April 2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-447PJ2001 tentang Tata Cara Pemberian Surat Keterangan Fiskal. Dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-447PJ2001,terdapat beberapa ketentuan dalam Pasal dihapus dan juga beberapa poin di ubah dan dihapus yaitu sebagai berikut : 1.1 Ketentuan Pasal 1 ayat 3 dan ayat 7 diubah, serta ayat 2 dan ayat 8 dihapus. 1.2 Ketentuan Pasal 2 ayat 2 diubah, serta ayat 1 dan ayat 4 dihapus. 1.3 Ketentuan Pasal 3 ayat 2 dan ayat 2 huruf a dan huruf d diubah, serta ayat 2 huruf a butir 1 dan butir 2, huruf b, huruf c, dan angka 3 dihapus. 1.4 Keseluruhan Ketentuan Pasal 4 diubah. 1.5 Ketentuan Pasal 5 ayat 1 diubah,serta ayat 2 dihapus. 1.6 Ketentuan Pasal 6 dihapus. Universitas Sumatera Utara Dengan perubahan yang tertera diatas, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-447PJ.2001 tentang Tata Cara Pemberian Surat Keterangan Fiskal,telah mengalami penyempurnaan dan dapat dilihat dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER – 69 PJ.2007 pada tanggal 9 April 2007 tentang Perubahan Atas. KEP - 447PJ.2001 dan PER - 69PJ.2007 Terlampir. 2. PENGERTIAN TATACARA Tatacara adalah prosedur kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan atau juga dapat diartikan sebagai suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi. Jadi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan yang pelaksanaannya berupa beberapa tahapan yang harus dijalankan satu persatu atau dengan suatu pola agar dapat memudahkan suatu kegiatan dan dapat dikontrol dengan baik.

3. PENGERTIAN TERKAIT SURAT KETERANGAN FISKAL SKF

1. Pengertian Surat Keterangan Fiskal SKF Surat Keterangan Fiskal Adalah surat yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang berisi data pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak untuk Masa dan Tahun Pajak tertentu. 2. Pengertian Wajib Pajak Wajib Pajak dalam hal ini adalah Wajib Pajak yang sedang dalam proses pengajuan tender untuk pengadaan barangjasa untuk keperluan instansi Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 3. Pengertian Surat Tanda Terima Setoran Surat Tanda Terima Setoran adalah bukti tanda terima pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. 4. Pengertian Utang pajak Utang Pajak adalah kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan termasuk Pajak Penghasilan Final, Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang yang sampai saat jatuh tempo pembayaran belum dilunasi oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak. 5. Pengertian Penelitian Penelitian adalah penilaian kelengkapan pengisian formulir permohonan SKF dan lampiran-lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran pengisiannya analisa laporan keuangan dengan penekanan pembebanan biaya dan pemotonganpemungutan PPh, Equalisasi Omzet PPh dan PPN. 6. Pengertian Saat Diterimanya Permohonan Saat diterimanya permohonan adalah saat permohonan diterima secara lengkap oleh Kantor Pelayanan Pajak. B.TATACARA PENGAJUAN SURAT KETERANGAN FISKAL SKF Bagi Wajib Pajak,Surat Keterangan Fiskal dipergunakan untuk memenuhi persyaratan bagi yang bersangkutan pada saat hendak melakukan penawaran pengadaan barang dan jasa untuk keperluan Pemerintah. Universitas Sumatera Utara Wajb Pajak dapat mengajukan permohonan Surat Keterangan Fiskal kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan Surat Keterangan Fiskal Wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Tidak sedang dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan 2. Mengisi formulir permohonan sebagaimana contoh pada Lampiran I dan Koreksi Positif dan Negatif untuk Penghitungan Fiskal sebagaimana contoh pada Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-69PJ2009 tentang perubahan atas keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-447PJ2001 tentang Tatacara Pemberian Surat Keterangan Fiskal ini dengan dilampiri dokumen sebagai berikut: 2.1 Fotokopi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk tahun terakhir beserta tanda terima penyerahan Surat Pemberitahuan tersebut. 2.2 Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Surat Tanda Terima Setoran Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir; dan 2.3 Fotokopi Surat Setoran Bea SSB Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, khusus untuk Wajib Pajak yang baru memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan baik karena pemindahan hak antara lain jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya, maupun pemberian hak baru. Universitas Sumatera Utara Apabila ternyata hasil penelitian atas permohonan Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen, Kantor Pelayanan Pajak akan segera menyampaikan kepada Wajib Pajak untuk melengkapi dokumen-dokumen yang masih harus dilengkapi melalui faksimili atau sarana komunikasi lainnya. Kantor Pelayanan Pajak wajib menerbitkan Surat Keterangan Fiskal untuk Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud di atas dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh pada Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 69PJ.2007 atau Surat Penolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh pada Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 69PJ.2007, paling lambat 10 sepuluh hari kerja sejak saat diterimanya permohonan Wajib Pajak secara lengkap. Untuk Penerbitan Surat Keterangan Fiskal,terdiri dari 5 Lampiran menurut Peraturan Direktorat Jenderal Pajak PER-69PJ.2007 pada tanggal 9 April 2007, yakni sebagai berikut: 1. Lampiran I Permohonan Surat Keterangan Fiskal 2. Lampiran II Koreksi Positif dan Negatif Untuk Perhitugan Fiskal 3. Lampiran III Kelengkapan Permohonan Surat Keterangan Fiskal 4. Lampiran IV Surat Keterangan Fiskal 5. Lampiran V Surat Penolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal Lampiran I sd V Menurut PER-69PJ.2007 Terlampir. Universitas Sumatera Utara

C. TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN SURAT KETERANGAN FISKAL WAJIB PAJAK OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK

1. Wajib pajak mengajukan permintaan Surat Keterangan Fiskal kepada Kantor Pelayanan Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu TPT. 2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima permintaan Surat Keterangan Fiskal kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya.Dalam hal berkas permintaan belum lengkap,dihimbau agar Wajib Pajak untuk melengkapinya.Dalam hal berkas permintaan sudah lengkap,Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD.BPS diserahkan pada wajib pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan berkas permintaan kemudian diteruskan kepada Account Representative. 3. Account Representative membuat surat permintaan data tunggakan pajak kepada Kepala Seksi Penagihan, kemudian menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. 4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menyetujui dan menandatangani surat permintaan data tunggakan pajak,kemudian meyampaikannya kepada Kepala Seksi Penagihan. 5. Kepala Seksi Penagihan menerima surat permintaan data tunggakan pajak dan memberikan surat jawaban data tunggakan pajak SOP Tata Cara Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak. 6. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima surat jawaban data tunggakan pajak dan mendisposisikanya kepada Account Reprsentative. Universitas Sumatera Utara 7. Account Representative melakukan penelitian,menyusun dan menandatangani laporan penelitian dan membuat konsep Surat Keterangan FiskalPenolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal,kemudian menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. 8. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangai Laporan Penelitian serta memaraf konsep Surat Keterangan FiskalPenolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 9. Kepala Kantor Pelayanan Pajak setelah meneliti dan menandatangani Laporan Penelitian dan Surat Keterangan Fiskal Surat Penolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal kemudian meneruskannya kepada Account Representative. 10. Account Representative menatausahakan dan menyampaikan Surat Keterangan FiskalSurat Penolakan Pemberian Surat Keterangan Fiskal ke Subbagian Umum untuk dikirim kepada Wajib Pajak SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pelayanan Pajak. 11. Proses Selesai. Jangka Waktu Penyelesaian Paling lama 10 Sepuluh hari kerja sejak surat permohonan diterima secara lengkap sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak PER-69PJ2007 pada tanggal 9 April 2007. Standard Operating Procedure SOP KPP70-0053 Tentang Tata Cara Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Fiskal Wajib Pajak Terlampir. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Prosedur Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Penghasilan Badan Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pajak Dikantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

22 163 61

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Tatacara Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Secara Jabatan Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

2 33 57

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia - Tatacara Pemberian Surat Keterangan Fiskal (SKF) Kepa

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tatacara Pemberian Surat Keterangan Fiskal (SKF) Kepada Wajib Pajak Oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 15