Latar Belakang Perbandingan pH dan Aktivitas Enzim Amilase Air Liur pada Perokok Filter dan Nonfilter di Kalangan Penarik Becak Bermotor di Kota Medan Tahun 2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut hasil survey dari WHO, sepertiga penduduk dunia terutama populasi dewasa adalah perokok, 57 di antaranya adalah laki-laki dan 43 di antaranya adalah perempuan. Pada saat ini, satu dari sepuluh kematian di dunia adalah akibat rokok dan jumlah kematian mencapai 5 juta orang per tahun. Dalam setiap enam detik terdapat satu kematian akibat rokok WHO, 2008. Telah banyak bukti bahwa dengan mengonsumsi rokok berdampak pada status kesehatan seperti katarak, pneumonia, acute myeloid leukaemia, abdominal aortic aneurysm , kanker lambung, kanker pankreas, kanker leher rahim, kanker ginjal dan penyakit lainnya. Penyakit-penyakit ini menambah panjangnya daftar penyakit yang ditimbulkan oleh konsumsi rokok seperti: kanker paru-paru, vesicle esofagus, laring, mulut dan tenggorokan ; chronic pulmonary disease, emfisema dan bronkitis; stroke, serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Hampir 90 kanker paru-paru disebabkan oleh konsumsi tembakau yang merupakan bahan dasar rokok. Tembakau juga dapat merusak sistem reproduksi, yang berkontribusi kepada keguguran, premature delivery, low birth weight, sudden infant death , dan penyakit-penyakit pada anak-anak, seperti attention deficit hyperactivity disorders Gondodiputro, 2007. Efek rokok juga berdampak pada rongga mulut yang merupakan tempat pertama yang terpapar asap rokok yang dihisap oleh perokok. Efek rokok pada ronga mulut berupa penebalan epitel mulut, stomatitis, lesi prakanker seperti leukoplakia, bahkan karsinoma mukosa mulut Ruslan, 1996. Rata-rata risiko terjadinya kanker mulut dan faring pada perokok laki-laki adalah sepuluh kali lebih tinggi dan pada perokok wanita adalah lima kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok WHO, 2010. Asap rokok yang masuk ke dalam rongga mulut perokok juga dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas enzim amilase air liur Weiner, 2008 dan Universitas Sumatera Utara mempunyai hubungan yang bermakna dengan perubahan kadar pH air liur perokok Nazira, 2010. Jumlah batang rokok yang dikonsumsi per hari mempengaruhi pH air liur dan aktivitas enzim amilase air liur Nazira, 2010. Asap rokok menyebabkan sekresi bikarbonat air liur menurun sehingga menyebabkan pH menurun. Hal ini disebabkan berkurangnya produksi air liur akibat paparan asap rokok Trudgill, 1998. Perubahan pH pada air liur tersebut akan menentukan aktivitas enzim amilase yang terkandung di dalamnya. Aktivitas enzim optimal terjadi di antara nilai pH 5 sampai 9. pH mempengaruhi aktivitas enzim dengan cara mengubah struktur enzim tersebut Murray, 2009. Penggunaan filter diyakini dapat mengurangi efek paparan dari zat-zat berbahaya yang dikandung rokok . Studi epidemiologi sebelumnya menyatakan bahwa mengganti jenis rokok dari rokok non-filter ke rokok filter dapat mengurangi resiko kanker paru-paru daripada meneruskan pemakaian rokok non- filter, dengan jumlah batang rokok yang sama atau lebih sedikit setiap harinya US Surgeon General, 1981, dalam Augustine, 1989. Penelitian yang dilakukan Shin 2008 mendapatkan bahwa penggunaan filter pada rokok dapat mengurangi jumlah tar yang dihisap dari asap rokok aliran utama. Namun pada penelitian sebelumnya tidak disebutkan bagaimana perbandingan perubahan pH dan aktivitas enzim amilase pada penggunaan rokok filter dan non-filter. Apakah ada perbedaan diantara keduanya sehingga salah satunya dapat dijadikan alternatif bagi perokok yang tidak dapat meninggalkan kebiasaan merokok, sehingga setidaknya dapat mengurangi efek rokok terutama terhadap pH dan aktivitas enzim amilase air liur. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah