Klasifikasi Dari Motor Bakar Torak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peranan motor bakar dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat dewasa ini mengakibatkan cara-cara perawatan mesin secara konvensional menjadi tidak memadai lagi. Tuntutan akan keadaaan yang semakin tinggi terhadap motor-motor tersebut agar selalu siap dipakai dan tidak mengalami kerusakan pada saat digunakan memerlukan cara perawatan yang dapat mengantaisipasi kemungkinan terjadinya kegagalan dikemudian hari. Salah satu cara perawatan yang lebih efektif dan efesien ialah perawatan prediktif berdasar pemantauan kesehatan mesin berbasis analisa sinyal getaran. Untuk menerapkan cara perawatan ini perlu dikenali ciri sinyal getaran yang dibangkitkan oleh komponen makanik mesin diesel, terutama crank train engkol, batang hubung, piston dan valve train, baik dalam keadaan normal maupun yang dalam keadaan tidak normal atau rusak. Dengan demikian, hasil analisis sinyal getaran dapat dipakai untuk melakukan diagnosis dan prediksi. Getaran yang terjadi pada mesin dibangkitkan oleh berbagai komponen dan proses yang terjadi didalam nya dan berpengaruh terhadap beban yang diterima oleh mesin itu sendiri. Getaran yang terjadi dari berbagai sumber tersebut akan bergabung menjadi satu pada alat ukur nya.

2.1. Klasifikasi Dari Motor Bakar Torak

Pada motor bakar torak tidak terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja.Karena itu jumlah komponen motor bakar lebih Universitas Sumatera Utara sedikit daripada komponen mesin uap.Motor bakar torak lebih sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan bila dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu pula penggunaan motor bakar torak di bidang transportasi sangat menguntungkan. Disamping itu temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah dari pada temperatur gas pembakaran yang maksimum sehingga motor bakar torak lebih efisien daripada mesin uap. Namun demikian hal itu bukan berarti mesin uap tidak memiliki kelebihannya sendiri. Motor bakar torak terbagi menjadi dua jenis utama yaitu motor bakar bensin dan motor bakar diesel. Perbedaan yang utama dari kedua mesin tersebut terletak pada system penyalaannya, dimana bahan bakar pada motor bakar bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik diantara kedua elektroda busi Spark Ignition Engine. Didalam motor diesel, yang biasa juga disebut Compression Ignition Engines, terjadi proses penyalaan sendiri, yaitu karena bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder berisi udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Bahan bakar tersebut terbakar sendiri oleh udara, yang mengandung 21 volume O 2 , setelah temperatur campuran melampaui temperature nyala bahan bakar. Tabel 2.1 Beberapa ukuran pembanding antara motor bakar bensin dan solar Parameter Motor Bensin Motor Diesel Daya efektif, N e PS 1,5 – 1500 - 40000 Kecepatan poros rpm 2500 – 14500 110 – 4200 Perbandingan kompresi, r 6 -12 12 – 25 Tekanan efektif rata-rata P e rata-rata kgPS 4 – 25 6 – 18 Universitas Sumatera Utara Pemakaian bahan bakar spesifik, B e kgPS.jam 0,200 – 0,220 0,140 – 0,180 Diameter silinder, D mm 25 – 165 80 – 1050 Kecepatan torak rata-rata, c mdetik 7 – 22 5 – 15 Berat mesin, kgPS 0,30 – 2,50 2,75 – 33,50 Efesiensi mekanik, m 0,70 – 0,85 0,70 – 0,90 Sumber : W. Arismunandar, Motor Bakar Torak halaman 36 Motor bakar torak juga dapat digolongkan berdasarakan susunan silinder Gambar 2.1 Torak dengan susunan silinder bervariatif Universitas Sumatera Utara a b Gambar2.2 Siklus 2 langkah dan siklus 4 langkah Motor bakar torak juga dapat diklasifikasikan berdasarkan siklus kerja dari torakpiston yaitu siklus 4 langkah dan siklus 2 langkah. Dimana siklus 4 langkah bekerja dengan mengerakan torak sebnyak dua kali putaran poros engkol akan mengahasilkan satu kali langkah usaha. Sedangkan siklus 2 langkah bekerja dengan siklus dua kali jumlah siklus motor 4-langkah,untuk putaran yang sama. Karena itu pada putaran poros dan ukuran serta jumlah silinder yang sama, motor 2- langkah dapat menghasilkan daya 2 kali daya motor 4-langkah dengan tekanan efektif rata-rata yang sama.

2.2. Motor Bakar Diesel