Data Peningkatan Pengetahuan Interpretasi Data dan Diskusi Hasil a. Karakteristik demografi Responden

memasuki masa puber dimulai dari usia 10-14 tahun dan memasuki masa remaja pertengahan pada usia 15-16 tahun. Remaja pertengahan Middle Adolescence adalah masa yang ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa, meskipun belum siap secara psikis, pada masa ini sering terjadi konflik karena remaja sudah mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya.

b. Data Peningkatan Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh setelah dilakukan penyuluhan mayoritas responden mengalami pengetahuan lebih baik, hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan pada responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, diperoleh nilai rata-rata Mean =11, 19 dengan SD=2,285 sebelum diberi penyuluhan, sedangkan sesudah diberi penyuluhan diperoleh mean=14,83 dengan SD=1,845. Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik disengaja maupun tidak disengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentuWahit, dkk, 2006.. Penyuluhanadalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni : a input adalah sarana pendidikan, b proses Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, c output melakukan apa yang diharapkan atau perilaku. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang kesehatan Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara Penyuluhan atau pendidikan kesehatan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, dapat dilihat dari hasil penelitian tersebut hasil skor pengetahuan baik meningkat disebabkan karena adanya penyuluhan dimana penyuluhan tersebut dapat menambah pengetahuan remaja. Hal ini juga mungkin didukung dengan cara penyampaian petugas yang mampu menyampaikan materi secara jelas dan menarik sehingga dapat diikuti oleh responden dengan baik dan tentunya media dan metode yang digunakan tepat sehingga dapat membantu para remaja untuk memahami materi seperti halnya memperlihatkan gambar dan memberikan leaflet pada masing-masing responden. Dalam hal ini berarti penyuluhan kesehatan sangatlah penting dalam meningkatkan pengetahuan remaja seperti halnya dikemukakan oleh teori di atas. Selama ini perhatian masyarakat hanya tertuju pada upaya peningkatan fisik saja dan kurang memperhatikan non fisik, yang juga merupakan faktor penentu dalam keberhasilan seorang remaja di kemudian hari.Faktor mental emosional yang tidak diperhatikan menyebabkan seorang remaja hanya sehat fisiknya, namun secara psikologis rentan terhadap stress. Pada penelitian oleh Siregar, Ganis Fidel M tahun 2012 yang berjudul Tingkat Stress dan Karakteristik Mahasiswi Fakultas Kedokteran Yang Mengalami Sindroma Premenstruasi serta Hubungannya terhadap Prestasi Akademis diperoleh bahwa ada hubungan tingkat stress sebagai trigger terjadinya sindrom premenstruasi. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian yang dilakukan oleh Badriyah tahun 2012 yang berjudul Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Premenstrual Sindrom PMS pada Siswi SMA 3 Seragen diperoleh hasil bahwa responden yang berpengetahuan baik, sudah dapat menjawab pertanyaan dengan baik karena responden sudah pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi khususnya tentang PMS. Menurut Widyastuti 2009, pembekalan pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara fisik, kejiwaan, dan kematangan seksual akan memudahkan remaja untuk memahami serta mengatasi berbagai keadaan yang membingungkannya. Dari hasil uji statistik menggunakan paired sample t-test t=23,995 terlihat perbedaan mean yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tenang Sindrom Premenstruasi dengan taraf signifikasi 0,000 p0,05. Data ini menunjukkan bahwa Hipotesa penelitian yang mengatakan ada efek penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang sindrom premenstruasi adalah diterima.Sehingga diperoleh dengan adanya penyuluhan tentang sindrom premenstruasi remaja lebih tahu dan paham tentang perubahan dan masalah yang muncul selama periode menstruasinya dan dapat mengulang kembali hal telah disampaikan oleh peneliti setelah di lakukan penelitian.

2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 8

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 10

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 1

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 3

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 21

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

0 0 2

PENGARUH PENYULUHAN PREMENSTRUASI SINDROM TERHADAP PERILAKU PENANGANAN PREMENSTRUASI SINDROM PADA SISWI KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH I BANTUL TAHUN 2009 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI REMAJA PUTRI DENGAN PENANGANAN SINDROM PREMENSTRUASI DI SMA MUHAMMADIYAH 5YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pengetahuan tentang Sindrom Premenstruasi dan Motivasi Penanganan Sindrom Premenstruasi Remaja Pu

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SYNDROM PREMENSTRUASI DI SMP MATARAM KASIHAN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Syndrom Premenstruasi di SMP Mataram Kasihan

0 0 11

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SINDROM PREMENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMP KASIHAN 1 BANTUL

0 0 11