4.2 Sebelum Proyek
Pada tahap sebelum proyek, penulis melakukan analisis sistem yang berjalan, identifikasi masalah, dan jaminan pelaksanaan proyek.
4.2.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem Informasi Posyandu yang berjalan di Posyandu
Cempaka II saat ini bersifat manual, di mana pencatatan masih menggunakan tulisan tangan dengan mengandalkan ketelitian dan
kecermatan Kader Posyandu. Kegiatan pencatatan dan pelaporan di Posyandu secara rutin
dilakukan dengan mengisi form Sistem Informasi Posyandu SIP yang terdiri atas 7 tujuh format atau register, yaitu:
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu hamil. 2. Register ibu hamil.
3. Register bayi. 4. Register balita.
5. Register WUS-PUS. 6. Data pengunjung posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu
hamil, melahirkan atau nifas. 7. Data posyandu.
Alur kerja dari sistem informasi posyandu yang sedang berjalan adalah Kader Posyandu mencatatkan seluruh data layanan kesehatan
ibu dan anak yang telah dilakukan ke dalam SIP. Setelah itu, Kader Posyandu membuat laporan kegiatan posyandu dengan cara
mengelompokkan data kegiatan posyandu yang ada dalam SIP berdasarkan
pelayanan kesehatan
yang diberikan,
misalnya penimbangan berat badan, imunisasi, pemberian vitamin A, dan
sebagainya. Setelah laporan selesai dibuat, kemudian laporan digandakan
dan diserahkan kepada Pokja IV TP PKK pada tanggal 3 setiap bulannya saat diadakan pertemuan rutin Posyandu se-Kelurahan
Baranangsiang. Laporan juga diserahkan kepada Pembina Posyandu dan Petugas Kesehatan sebagai perpanjangan tangan Puskesmas di
Posyandu. Adapun gambaran alur kerja SIP yang sedang berjalan saat ini
adalah seperti pada gambar 4.3:
Gambar 4.3 Alur Kerja SIP pada Sistem yang Berjalan
4.2.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisis sistem yang sedang berjalan serta data- data yang terkumpul dari observasi dan wawancara yang dilakukan
penulis, diperoleh beberapa informasi terkait kendala yang muncul dalam pelaksanaan SIP yang ada saat ini, antara lain sebagai berikut:
1. Pengisian data SIP yang ditulis tangan menyebabkan sulitnya proses pencarian data karena data sulit dibaca kecuali oleh petugas
yang mencatat data tersebut. 2. Karena terlalu banyaknya form atau register SIP, Kader Posyandu
seringkali menggunakan buku bantu untuk mencatat data kemudian dipindahkan ke dalam register SIP.
3. Tidak efisiennya pengisian data sasaran posyandu ke dalam format SIP karena data yang sama harus ditulis berulang-ulang pada format
yang berbeda sehingga mengakibatkan terjadinya redudansi data. 4. Karena sulitnya proses pencarian dan pengolahan data, maka Kader
Posyandu terkadang melakukan kesalahan dalam penghitungan data saat pembuatan laporan kegiatan Posyandu Cempaka II sehingga
laporan yang dihasilkan tidak tepat dan akurat. 5. Belum adanya format isian untuk status pita KMS anak yang dapat
digunakan untuk melihat perkembangan berat badan dan gizi anak. 6. Informasi yang dihasilkan dari SIP kurang lengkap dan tidak
mudah diakses kembali pada saat dibutuhkan.
4.2.3 Jaminan Pelaksanaan Proyek