BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. MANAJEMEN PKPU DALAM PENGELOLAAN ZAKAT ONLINE
Dalam hal manajemen pengelolaan zakat online, tidak ada bedanya dengan sistem pengelolaan zakat yang bukan menggunakan layanan zakat online sendiri,
semua tercantum dalam job description. Manajemen yang digunakan PKPU lebih kepada manajemen POAC Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dalam
pengelolaan zakat online dibutuhkan para amilin yang ditugaskan dalam mengemban amanah untuk mengorganisasikan zakat dengan baik secara interaktif mengungkap
koridor-koridor syariah dalam praktek amilin yang kerap dijumpai yang masuk kedalam Organizing organisasi dan juga Controlling pengawasan dalam hal
melihat, mengawasi serta mengoreksi kinerja para amilin dengan baik dan secara interaktif dalam hal pengelolaan zakat online secara struktur organisasi yang telah di
rencanakan. PKPU juga menegaskan disini yang terpenting adalah bagaimana
menumbuhkan ketaqwaan seseorang sehingga yang dibangkitkan adalah semangat untuk berzakatnya, bukan pada persoalan hitung menghitung yang dapat
mengaburkan niat buruk seseorang dan kewajiban membayar zakat. Oleh karena itu, tuntunan perhitungan zakat perlu diserahkan sehingga tidak membawa kepada
muzakki terjebak pada pola hidup yang konsumtif.
50
Oleh karenanya ada yang perlu diperhatikan oleh para amilin, yaitu poros segala amal yang dilakukannya adalah dalam konteks kerja ikhlas untuk memberikan
pelayanan yang terdepan, agar mereka para aghniya mempunyai keterikatan yang dalam terhadap permasalahan-permasalahan ummat. PKPU juga melakukan
penggerakan Balance Scorecard alat manajemen kontemporer untuk pengukur kinerja dan prestasi. Secara umum PKPU memandang perlu segera diadakan alat
pengukur kinerja baik itu SDM ataupun PKPU secara keseluruhan serta perbaikan- perbaikan di bidang manajemen. Sementara itu, disinggung pula mengenai Mimpi
kedepan yang harus juga terealisasi dengan kefahaman yang menyeluruh serta komitmen yang kuat dan mengena kepada seluruh aspek.
Sebagai konsekuensi dari optimalisasi penyaluran Zakat online kepada para mustahik, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan, kiranya dirasa perlu para
fakir dan miskin bernaung dalam suatu organisasi yang mempunyai kekuatan hukum, seperti yayasan, koperasi, ataupun lembaga swadaya masyarakat lainnya. Mereka
perlu diorganisasi dengan baik, diberi pelatihan dan pendidikan yang diperlukan, serta diberi modal usaha agar dapat mengentaskan dirinya dari kemiskinan. Melalui
organisasi inilah, baik latihan dan pendidikannya maupun usahanya dapat dibiayai dari dana Zakat online itu sendiri.
Dalam hal zakat online itu sendiri yang telah disinggung sebelumnya, manajemen PKPU sendiri juga melakukan kerjasama dengan PT Bank Mandiri, PT
Ambhara Media Artha, dan PT Aplikanusa Lintasarta.
Layanan tersebut telah dirintis bersama PT Bank Mandiri, PT Ambhara Media Artha Ambhara, dan PT Aplikanusa Lintasarta Lintasarta dengan menerapkan
teknologi informasi dan telekomunikasi yang terkini dengan luas cakupan wilayah yang terjangkau jaringan internet.
Dalam kerjasama ini Bank Mandiri menyediakan channel pembayaran elektronik bagi masyarakat dan nasabah yang akan menyalurkan ZIS. Ambhara
berperan dalam pengembangan dan pengintegrasian sistem ZIS Bersama. Sementara Lintasarta berperan dalam hal penyediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi dari
BadanLembaga Amil Zakat ke Ambhara serta dari Ambhara ke bank. ZIS Bersama berawal dari ide mendukung kegiatan penerimaan ZIS dengan
memanfaatkan gabungan kemampuan berbagai pihak BadanLembaga Amil Zakat, Perbankan, Penyedia Jaringan Komunikasi dan Penyedia Jasa Aplikasi dalam satu
kesatuan wadahorganisasi. ZIS Bersama dirancang dan dibangun dengan penerapan yang secure, uptodate, bersifat modular dan dengan konsep kebersamaan, sehingga
diperoleh sistem penerimaan yang efektif dan efisien. ZIS Bersama merupakan sebuah portal yang mempermudah para Muzakki
untuk melakukan pembayaran Zakat Infaq Shadaqah secara Online yaitu debet rekening Bank yang telah tergabung pada Modul Penerimaan Negara MPN via
internet. Akses internet yang digunakan oleh Badan Amil Zakat yaitu dapat mempergunakan layanan jasa Idola Interaxi, baik Wireless dan HSDPA.
Saat ini baru tergabung empat BadanLembaga Amil Zakat dalam ZIS Bersama secara online, yaitu Pos Keadilan Peduli Ummat PKPU, Dompet Dhuafa
Republika, Baitul Maal Hidayatullah dan Al −Azhar Peduli Umat, yang melakukan
kerjasama dalam hal pembayaran ZIS secara online melalui ZIS Bersama. Dalam hal ini kelebihannya membuat seluruh nasabah Bank Mandiri maupun umat
Muslim pada umumnya akan lebih dimudahkan dalam pembayaran ZIS. Sebab, mereka tidak perlu antri panjang di loket pembayaran ataupun mencari
tempat −tempat penerimaan zakat dan diharapkan dapat membantu kelancaran
administrasi pembayaran tersebut. Bank Mandiri juga membantu dengan memberikan sistem penerimaan yang
akurat, transparan dan aman, karena dana pembayaran ZIS dapat dipindahkan secara langsung realtime online ke rekening BadanLembaga Amil Zakat. Dengan hanya
satu nomor rekening di Bank Mandiri, BadanLembaga Amil Zakat dapat menerima pembayaran seluruh jenis ZIS dari pembayar ZIS di Bank Mandiri yang tergabung
dalam ZIS Bersama. PKPU juga disediakan fasilitas untuk mengakses laporan lengkap dan
monitoring data ZIS hasil rekaman pembayar ZIS, sehingga tidak perlu melakukan konfirmasi pembayaran ke pembayar ZIS.
Melalui fasilitas monitoring tersebut, PKPU akan terbantu dalam hal pemerataan dan keakuratan penyaluran serta dapat berperan sebagai pengingat untuk
data ZIS yang belum dibayar. Fasilitas akses tersebut didukung infrastruktur jaringan telekomunikasi melalui jaringan internet dari Lintasarta dengan layanan 24 jamhari
dan 7 hariminggu.
Adanya infrastruktur jaringan telekomunikasi dari Lintasarta PKPU mengharapkan dengan layanan ZIS online bersama ini dapat memudahkan
masyarakat untuk membayar ZIS dengan sistem penerimaan yang efektif dan efisien. Sistem ini juga menyediakan fasilitas Bukti Setor Zakat BSZ yang dapat
dimanfaatkan pembayar ZIS sebagai bukti pendukung fasilitas pengurangan pajak yang bersangkutan. Fasilitas rincian BSZ ini dapat dicetak melalui website di
www.zisbersama.org atau melalui PKPU. Jika pada tahun 2007 jumlah penerimaan ZIS seluruh BadanLembaga Amil
Zakit mencapai senilai Rp1,2 triliun dari perkiraan potensi jumlah penerimaan hasil kajian sebesar Rp8 triliun, diharapkan dengan layanan ini akan dapat meningkatkan
jumlah pembayar ZIS. Penerimaan serta penyalurannya diharapkan juga lebih terkoordinasi oleh
PKPU, sehingga pengelolaan hasil penerimaan ZIS online ini dapat menjadi lebih terasa bagi masyarakat.
PKPU sendiri dalam akan terus melakukan penggerakan dengan cara mensosialisasikan serta mempromosikan kegiatan ZIS Bersama Online kepada
masyarakat. Untuk itu bertempat di Plaza Mandiri, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.36 −38
dengan diadakannya kegiatan sosialisasipromosi ZIS Bersama Online bersama lembaga zakat.
Dalam hal ini Amilin zakat PKPU menempati peranan yang sangat strategis dalam pengelolaan zakat online ini, karena di tangan merekalah zakat diambil dari
muzaki dan didistribusikan kepada mustahikin. Amilin zakat harus benar −benar
memiliki kredibilitas yang tinggi sehingga dipercaya oleh masyarakat pembayar dan penerima zakat. Amilin zakat juga harus proaktif mengambil zakat dari muzaki.
Kalau ditinjau dari praktek pengelolaan zakat di masa Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin maka diketahui bahwa amilin zakat adalah petugas resmi yang ditunjuk oleh
pemerintahan Islam. Untuk lebih mengarah kepada profesionalisme maka pengelolaan zakat akan lebih baik jika ditangani oleh satu kementrian yang khusus
mengurus masalah itu. Misalnya menteri urusan zakat, wakaf dan sedekah. Jika pemerintahan Islam belum ada maka dapat saja lembaga amil zakat dikelola oleh
ormas Islam yang memang sudah terbukti beramal untuk kepentingan Islam dan umatnya.
Profesionalisme kerja badan atau PKPU menuntut adanya manajerial yang baik dalam pengelolaan zakat. Maka konsekwensi dari itu menghendaki harus adanya
struktural dalam pengelolaan zakat. Oleh karenanya amilin zakat dalam Islam harus memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh Islam.
Dalam pengelolaan zakat online itu sendiri diperlukan manajemen yang baik dan efisien agar tujuan zakat dapat tercapai dengan baik, yaitu dapat mengentaskan
kemiskinan dan memberikan kesejahteraan hidup dikalangan umat Islam. Berkata Imam Nawawi: Hendaklah pemimpin dan pelaksana serta orang yang diserahi tugas
membagikan zakat, melakukan pencatatan para mustahik serta menjauhi jumlah mereka dan besarnya kebutuhan mereka, sehingga seluruh zakat itu diselesaikan
setelah diketahui jumlah zakat itu, agar segera diselesaikan hak mereka dan untuk menjaga terjadinya kerusakan barang yang ada padanya.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM PENGELOLAAN ZAKAT ONLINE DI PKPU