Arizta : Perbandingan Total Padatan Tersuspensi Dan Kebutuhan Oksigen Biologis KOB Pada Analisis Air Limbah Kelapa Sawit Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, 2009.
2.3.1. Limbah Cair Kelapa Sawit
Limbah cair adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan, hampir 0,1 dari limbah cair ini
berupa benda – benda padat yang terdiri dari zat organik dan bukan anorganik. Pelimbahan itu banyak berbeda dalam kekuatan dan komposisinya dari suatu kota
yang lain disebabkan oleh perbedaan – perbedaan yang nyata dalam kebiasaan – kebiasaan masyarakat yang
berbeda – beda, sifat makanan mereka dan pemakaian air per kapita. Tidak ada dua jenis sampah yang benar – benar sama. Pelimbahan pada kota – kota non-industri
kebanyakan terdiri dari sampah domestik yang murni. Mahida, 1984. Limbah cair yang dihasilkan pabrik pengolahan kelapa sawit ialah air drab,
air kondesat, air cucian pabrik, air hidrocyclone atau claybath dan sebagainya. Jumlah air buangan tergantung pada sistem pengolahan, kapasitas olah dan keadaan
peralatan klarifikasi Naibaho, 1998.
2.3.2. Sumber Limbah Cair
Sebagaimana telah dikemukakan, limbah cair bersumber dari aktivitas manusia human sources dan aktivitas alam natural sources.
1. Aktivitas Manusia Aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat beragam, sesuai
dengan jenis kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam pula. Beberapa jenis diantaranya adalah:
Arizta : Perbandingan Total Padatan Tersuspensi Dan Kebutuhan Oksigen Biologis KOB Pada Analisis Air Limbah Kelapa Sawit Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, 2009.
a. Aktivitas Bidang Rumah Tangga Sangat banyak aktivitas bidang rumah tangga yang menghasilkan limbah cair
antara lain mencuci pakaian, mencuci alat makanminum, memasak makanan dan minuman, mandi, mengepel lantai, mencuci kendaraan, penggunaan toilet dan
sebagainya. b. Aktivitas Bidang Perkantoran
Aktivitas perkantoran pada umumnya merupakan kegiatan pelayanan masyarakat. Limbah cair dari sumber ini biasanya dihasilkan dari aktivitas kantin yang
menyediakan makanan dan minuman bagi pegawai, aktivitas penggunaan toilet kamar mandi, WC, wastefel, aktivitas pencucian peralatan dan sebagainya.
c. Aktivitas Bidang Perdagangan Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah cair, yaitu
pengepelan lantai gedung, pencucian alat makan dan minum di restoran, penggunaan toilet, pencucian pakaian, pencucian kendaraan dan sebagainya.
d. Aktivitas Bidang Perindustrian Aktivitas bidang perindustrian juga bervariasi. Variasi kegiatan bidang
perindustrian dipengaruhi antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolahdiproses, jenis bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknikjenis
proses produksi yang diterapkan, kemampuan modal, jumlah karyawan, serta kebijakan manajemen industri.
e. Aktivitas Bidang Pertanian
Arizta : Perbandingan Total Padatan Tersuspensi Dan Kebutuhan Oksigen Biologis KOB Pada Analisis Air Limbah Kelapa Sawit Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, 2009.
Aktivitas bidang pertanian menghasilkan limbah cair karena digunakannya air untuk mengairi lahan pertanian. Peristiwa pengayaan nutrient yang berlebihan pada
badan air yang dikenal dengan istilah euthrofikasi merupakan salah satu akibat dari pencemaran limbah cair pertanian.
f. Aktivitas Bidang Pelayanan Jasa Karakteristik limbah cair dari kegiatan pertanian, perdagangan dan pelayanan jasa
secara umum mempunyai kesamaan. Limbah cair kegiatan ini dimasukkan kedalam kelompok limbah cair domestik.
2. Aktivitas Alam Hujan marupakan aktivitas alam yang menghasilkan limbah cair yang disebut
larian storm water runoff. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke dalam tanah ± 30 dan sebagian besar lainnya ± 70 akan mengaliri
permukaan tanah menuju sungai, telaga atau tempat lain yang lebih rendah. Air larian yang jumlahnya berlebihan sebagai akibat dari hujan yang turun
dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan saluran air hujan storm water teraliri dalam jumlah yang melibihi kapasitas, dan dapat
menyebabkan terjadinya banjir. Atas dasar itu, air hujan atau air larian perlu diperhitungkan dalam perencanaan sistem saluran limbah cair Soeparman, 2001.
2.4. Analisis Limbah Cair