Sifat-sifat fisik minyak dan lemak

Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran CPO Dan PFAD 4 : 1, 2008. USU Repository © 2009 minyak Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas dan bakal akar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis. Tanaman ini tumbuh di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90. Kelapa sawit menyukai tanah yang subur dan tempat terbuka, dengan kelembaban tinggi. Wikipedia, 2008

2.1.1 Sifat-sifat fisik minyak dan lemak

Minyak dan lemak meskipun serupa dalam struktur kimianya menunjukkan keragaman yang besar dalam sifat-sifat fisiknya : 1. Sifat fisik yang paling jelas adalah tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya asam lemak berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus- gugus polar. Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran CPO Dan PFAD 4 : 1, 2008. USU Repository © 2009 2. Viskositas minyak dan lemak cair biasanya bertambah dengan bertambahnya panjang rantai karbon, berkurang dengan naiknya suhu, dan berkurang dengan tidak jenuhnya rantai karbon. 3. Berat jenisnya lebih tinggi untuk trigliserida dengan berat molekul rendah dan trigliserida yang tidak jenuh. Berat jenis menurun dengan bertambahnya suhu. 4. Lemak adalah campuran trigliserida dlam bentuk padat dan terdiri dari suatu fase padat dan fase cair. Kristal dari fase padat terpisah dan dengan tekanan memisah yang cocok, dapat bergerak sendiri lepas dari kristal lain. Jadi lemak mempunyai struktur seperti benda padat plastik. Sifat-sifat plastic dari lemak menyebabkan lemak digunakan dalam beberapa bahan pangan ,misalnya pengoles dan pengempuk. 5. Oleh karena minyak dan lemak adalah campuran trigliserida, titik cairnya tidak tepat. Makin pendek rantai asam lemak makin rendah titik cair trigliserida itu. Cara-cara penyebaran asam-asam lemak dalam suatu lemak juga mempengaruhi titik cairnya. 6. Titik cair kristal-kristal suatu lemak dapat berbeda-beda berdasarkan dua mekanisme utama. Pertama karena heterogenitas kristal-kristal. Karena minyak dan lemak merupakan campuran trigliserida kristal lemak juga dapat berbeda- beda. Pada umumnya pendingin lemak cair secara cepat akan menghasilkan kristal yang terdiri dari campuran trigliserida. Kedua, oleh karena bentuk Sri Agustina : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas Dari Cpo Non Edible Oil Yang Diperoleh Dari Pencampuran CPO Dan PFAD 4 : 1, 2008. USU Repository © 2009 kristal yang berbeda-beda. Trigliserida murni dapat mempunyai beberapa bentuk kristal, yaitu menunjukkan polimorfisme. Masing-masing bentuk ditandai titik cair, berat jenis, dan stabilitas masing-masing dan juga bentuk lain. Buckle, 1987

2.1.2 Sifat kimia dari minyak dan lemak