Rumusan Masalah Konsep Dasar Mobilisasi

4.Perencanaan

Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota tim perawat kesehatan lainnya, menelaah literatur yang berkaitan memodifikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien dan penatalaksanaan klinik. Potter Perry, 2005 Diagnosa keperawatan : Hambatan mobilitas fisik Faktor yang berhubungan : 1. Intoleran aktivitas 2. Ansietas 3. Kontraktur 4. Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai usia 5. Fisik tidak bugar 6. Penurunan ketahanan tubuh 7. Penurunan kendali otot 8. Penurunana massa otot 9. Penurunan kekuatan otot 10. Kurang pengetahuan tentang nilai aktivitas fisik 11. Ketidaknyamanan 12. Kaku sendi 13. Kerusakan integritas struktur tulang 14. Gangguan muskuloskeletal 15. Gangguan neuromuskuloskeletal 16. Nyeri 17. Program pembatasan gerak 18. Keengganan memulai pergerakan 19. Gangguan sensoriperseptual NANDA, 2012 Perencanaan Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil : 1. Meningkatkanmempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin 2. Mempertahankan posisi fungsional 3. Meningkatkan kekuatanfungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh 4. Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan Aktivitas Intervensi Rasional Mandiri 1. Kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cederapengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi. 2. Dorong partisipasi pada aktivitas terpeutikrekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan contoh :radio, tv, Koran, kunjungan keluargateman 3. Instruksikan pasien untukbantu dalam rentang gerak pasifaktif pada ekstremitas yang sakit dan yang tak sakit 1. Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan keterbatasan fisik actual , memerlukan informasiintervensi untuk meningkatkan kemajuan kesehatan 2. Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diriharga diri, dan membantu menurunkan isolasi sosial 3. Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontrakturatrofi. 4. Bantudorong perawatan dirikebersihan contoh : mandi, mencukur 5. Awasi TD dengan melakukan Aktivitas 6. Auskultasi bising usus Kolaborasi 7. Konsul dengan ahli terapi fisik 4. Meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi dan meningkatkan kesehatan diri langsung 5. Hipotensi postural adalah masalah umum menyertai tirah baring lama dan dapat memerlukan intervensi khusus 6.Tirah baring, penggunaan analgesik, dan perubahan dalam kebiasaan diet dapat memeperlambat peristaltik dan menghasilkan konstipasi 7. Sebagai program latihan dan mempertahankanmeningkatk an mobilitas

4. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian pasien

Pada tanggal 18 mei sampai dengan 22 mei 2015 mahasiswa keperawatan USU melaksanakan praktik di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas. Hari pertama praktek tanggal 18 mei 2015 pukul 09.00 ditemukan pasien kelolaan Ny. C di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas. Pukul 09.30 WIB dilakukan pengkajian tentang biodata pasien antara lain Ny. C Perempuan berusia 61 tahun, bercerai, dan agama Islam. Ny.C adalah seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir adalah SLTP, tinggal di jalan Bajak II H Harjosari II. Ny. C masuk rumah sakit Mitra Sejati Medan pada tanggal 7 Mei 2015, dan telah pulang tanggal 15 mei 2015. Pukul 10.00-11.30 dilakukan pengkajian tentang keluhan utama pasien, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga. Dari pengkajian tentang keluhan utama diperoleh data pasien mengatakan sangat terganggu dengan ketidak mampuan pasien dalam melakukan mobilisasi fisik akibat pergeseran sendi lutut sebelah kanan,ekstremitas kanan bawah pasien tidak dapat lagi digerakkan akibat pergeseran sendi lutut, dan setiap hari pasien merasakan semakin sulit untuk menggerakkan ekstremitas bawah sebelah kiri karna pada sendi sering nyeri akibat asam urat yang meningkat, pada ekstremitas bawah kanan telah mengalami kelumpuhan dan tidak bisa lagi digerakkan . Pasien tampak gelisah dan susah saat berdiri, sehingga pasien sangat terganggu dengan keadaanya yang susah untuk melakukan aktivitas. Tanda-tanda vital pasien, TD=2000100 mmHg, HR=85xmenit, RR=20xmenit, Temp=36,5 C. Pengkajian riwayat kesehatan sekarang ditemukan data pasien sering merasa terganggu dalam melakukan mobilisasi, sehingga membuat pasien semakin susah dalam melakukan aktivitas karna ekstremitas sebelah kanan sudah tidak dapat lagi digerakkan. Jika pasien merasa lelah, biasanya pasien langsung istirahat di tempat tidur. Saat melakukan pengkajian didapati kekuatan otot dengan skala 4. Jika dilihat dari ekspresi wajah nya, pasien tampak tidak lelah ,karena selalu di opname di Rumah sakit beberapa tahun ini Pengkajian riwayat kesehatan masa lalu diperoleh data pasien pernah mangalami penyakit gula dengan kadar gula darah yang tinggi, KGD = 450. Pasien dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pengobatan medis. Pasien pernah menggunakan insulin selama 1 bulan, tetapi pasien tidak meneruskannya karena tidak terlalu menghiraukan penyakitnya. Pasien kembali di rawat di rumah sakit karena kadar gula darah tinggi dan pasien kembali menggunakan insulin. Sampai saat ini penyakit gula yang diderita masih tetap dikontrol. Pengkajian riwayat kesehatan keluarga diperoleh data terdapat riwayat penyakit DM dari orangtua pasien, ibu pasien meninggal akibat Diabetes Melitus sedangkan ayah pasien meninggal akibat hipertensi yang berujung kepeda struk , saudara pasien anak ke 2,4,5 meninggal akibat menderita penyakit Diabetes Melitus, anak ke 6 meninggal karena kanker payudara dan saudara pasien yang ke 3 meninggal akibat jantung dan pasien mempunyai riwayat keturunan dari orang tua pasien .

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 75 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar: Mobilisasi di Lingkungan VII Kecamatan Harjosari II Kelurahan Medan Amplas

0 44 59

Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 24 105

Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan prioritas Masalah kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 33 47

Asuhan Keperawatan pada Ny.D dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 59 79

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 29

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan IX Kecamatan Medan Amplas

0 0 5