2.1.3 Teori Stakeholder Stakeholder Theory
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas, atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial memiliki hubungan dan
kepentingan terhadap perusahaan. Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus
memberi manfaat bagi stakeholder-nya pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain Septiarsi, 2013. Dengan
demikian keberadaan perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Septiarsi 2013 menyatakan bahwa
manajemen perusahaan diharapkan untuk dapat melakukan aktivitas sesuai dengan yang diharapkan stakeholder dan melaporkannya kepada stakeholder. Teori ini juga
menyatakan bahwa para stakeholder memiliki hak untuk mengetahui semua informasi keuangan dan non keuangan. Dampak aktivitas perusahaan kepada stakeholder dapat
diketahui melalui pertanggung jawaban yang diberikan perusahaan berupa informasi keuangan dan non keuangan.
2.2. Laporan Keuangan Financial Reporting
Pihak yang berkepentingan atas perkembangan suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu
perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang diproksikan dengan data keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
Laporan keuangan adalah alat komunikasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan tentang kondisi kesehatan perusahaan berupa posisi
keuangan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai sarana pertanggungjawaban perusahaan terhadap pihak-pihak yang
berhubungan langsung dengan perusahaan. Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya
Hanny, 2006.
2.3. Pengungkapan Laporan Keuangan
2.3.1 Pengertian Pengungkapan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sebuah proses akuntansi yang digunakan untuk memberikan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Pengungkapan disclosure dalam laporan keuangan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Septiarsi
2013 mendefinisikan pengungkapan sebagai penyediaan jumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal dalam pasar modal yang efisien. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengungkapan merupakan suatu penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan maupun media komunikasi
pendukung lainnya tentang suatu perusahaan.Informasi yang diungkapkan harus
Universitas Sumatera Utara
berguna, lengkap, jelas, menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi, dan tidak membingungkan pemakai laporan keuangan dalam membantu
pengambilan keputusan ekonomi.
Adapun tujuan dari pengungkapan adalah untuk memberikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan melayani berbagai
pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda Septiarsi, 2013. Saat ini pengungkapan telah banyak dilakukan dengan tujuan untuk melindungi proactive,
memberikan informasi informative, dan untuk melayani kebutuhan khusus differential. Tujuan proactive dilakukan untuk melindungi para pemakai laporan
keuangan, sedangkan tujuan informative yakni untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefisienan dalam pengambilan keputusan bagi pemakai laporan
keuangan, dan tujuan differential merupakan gabungan dari tujuan proactive dan informative yang artinya pengungkapan informasi harus dibatasi pada apa yang
dipandang bermanfaat bagi pemakainya. Kualitas laporan keuangan dapat dikatakan baik apabila tingkat pengungkapan terhadap informasi yang diberikan memenuhi
kriteria tertentu. Untuk itu ada tiga Kriteria yang disarankan oleh Yularto dan Chariri
2003 sehubungan dengan kualitas laporan keuangan yaitu:
1. Adequate cukup
Pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar informasi perusahaan tidak menyesatkan.
Universitas Sumatera Utara
2. Fair wajar
Pengungkapan secara wajar menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai informasi
perusahaan 3.
Full lengkap Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya penyajian semua informasi
yang relevan. Semakin luasnya pengungkapan yang dilakukan, maka laporan keuangan perusahaan
tersebut akan semakin handal. Oleh karena itu sangatlah penting sebuah perusahaan untuk melakukan pengungkapan.
2.3.2 Jenis Pengungkapan Laporan Keuangan
1. Pengungkapan Wajib Mandatory Disclosure
Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Peraturan atas pengungkapan wajib ini diatur dalam
keputusan Ketua Bapepam No.Kep-38PM1996 tanggal 17 Januari 1996, bahwa perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik
berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan yang memuat ikhtisar data keuangan penting, analisis dan pembahasan umum oleh manajemen, laporan
keuangan yang telah diaudit dan laporan manajemen. Kemudian peraturan tersebut diperbarui dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-02PM2002 yang mengatur
tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
Universitas Sumatera Utara
publik untuk setiap jenis industri, yang kemudian disempurnakan kembali dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134BL2006.
2. Pengungkapan Sukarela Voluntary Disclosure
Pelaporan sukarela ialah segala jenis pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak diatur dalam peraturan atau undang-undang yang ada.
Perusahaan berhak melakukan pelaporan sukarela dalam rangka memberikan informasi tambahan yang akan mempermudah pengguna laporan keuangan dalam
mengambil keputusan. Luas pengungkapan sukarela akan berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan lainnya sesuai dengan kebijakan masing-masing
perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela bermanfaat bagi
perusahaan. Dimita 2012 menyatakan bahwa pengungkapan informasi sukarela yang signifikan, baik keuangan maupun non-keuangan, akan menambah nilai dari
informasi yang diungkapkan kepada publik. Xiao et al. 2004 menyatakan bahwa sebuah manfaat yang besar bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi
sebanyak mungkin sehingga investor mampu membedakan mana perusahaan yang baik dan yang buruk.
Praktik pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan Internet Financial Reporting merupakan salah satu contoh bentuk pengungkapan
sukarela.Terdapat lima manfaat pengungkapan sukarela yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Memperbaiki reputasi perusahaan,
2. Menyajikan informasi yang dapat menghasilkan keputusan investasi yang lebih
baik bagi investor, 3.
Memperbaiki akuntabilitas, 4.
Memperbaiki prediksi resiko yang dilakukan oleh investor, dan 5.
Menyajikan kewajaran harga saham yang lebih baik.
2.4 Internet Financial Reporting IFR
Internet Financial Reporting merupakan salah satu cara perusahaan untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan informasi keuangan perusahaan kepada
publik melalui internet. Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela voluntary disclosure, bukan karena isi
pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan.
Praktik IFR tidak dapat dipisahkan dari teori keagenan agency theory dan teori sinyal signaling theory. Dalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam
hubungan keagenan, yaitu: 1.
Hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik Bonus Plan Hypothesis, 2.
Hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur DebtEquity Hypothesis dan
3. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah Political Cost
Hypothesis. Hal ini berarti ada kecenderungan bagi manajer untuk melaporkan sesuatu
dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas mereka dalam hal
Universitas Sumatera Utara
hubungannya dengan pemilik, kreditur maupun pemerintah. Praktik IFR merupakan media untuk menyampaikan informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak
keagenan. Dalam kerangka teori sinyal disebutkan bahwa dorongan perusahaan untuk
memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara manajer perusahaan dan pihak luar karena manajer perusahaan mengetahui lebih banyak
mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar Wolk et al., 2000. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi
informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan
yang positif dan dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kredibilitasnya
dan kesuksesan perusahaan Wolk et al., 2000. Menurut Luciana 2008 berbagai format yang dapat digunakan dalam
mempresentasikan laporan keuangan melalui internet yakni : 1.
Portable Document Format PDF Merupakan sebuah format file yang dikembangkan oleh Adobe Corporation untuk
membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mewakili dokumen yang asli. Semua elemen dalam dokumen asli disimpan sebagai gambaran elektronik.
2. Hypertext Markup Language
HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk mempresentasikan informasi melalui internet.
Universitas Sumatera Utara
3. Graphics Interchange Format GIF
GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik, dengan meringkas mengenai
gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut, yang dapat dibaca oleh kebanyakan pengguna.
4. Joint Photographic Expert Group JPEG
Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.
5. Microsoft Excel Spreadsheet
Sebuah aplikasi computer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan lajur.
6. Microsoft Word
Ms. Word merupakan aplikasi program computer yang paling banyak digunakan dalam IFR.
7. Zip Files
WinZip adalah program windows yang mengizinkan para pengguna untuk menyimpan dan meringkas dokumen informasi segingga mereka dapat
menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien. 8.
Macromedia Flash Softwatre Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat.
9. Real Networks Real Player Software
Format yang menggunakan efek video. 10.
Macromedia Shockwave Software Shockwave merupakan bagian dari multimedia player.
Universitas Sumatera Utara
Fitriana 2001 mengungkapkan bahwa Internet Financial Reporting dinilai memberikan berbagai keuntungan, yakni :
1. Menawarkan solusi biaya rendah bagi kedua belah pihak. Bagi investor,
memberikan kemudahan dalam mengakses informasi perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk mencetak serta mengirim informasi
perusahaan kepada investor Menawarkan ketepatan waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga informasi lebih relevan karena tepat waktu.
2. Sebagai media komunikasi massa untuk laporan perusahaan. Informasi dapat
diakses oleh pengguna yang lebih luas daripada media komunikasi yang lama. Tidak ada batasan wilayah sehingga dapat mengembangkan jumlah investor
potensial. 3.
Menawarkan informasi keuangan dalam berbagi format yang memudahkan dan bisa didownload. Adobe Acrobat format dalam portable document format PDF
biasanya merupakan format yang paling umum digunakan. Selain itu format yang digunakan adalah HTML Hypertext Markup Language, Excel, XBRL.
4. Memungkinkan pemakai berinteraksi dengan perusahaan untuk bertanya atau
memesan informasi tertentu dengan cara yang jauh lebih mudah dan murah disbanding mengirim surat atau telepon ke perusahaan.
Luciana 2008 terdapat tiga cara penyajian laporan keuangan melalui website, yaitu :
1. Membuat duplikat laporan keuangan yang sudah dicetak ke dalam format
electronic paper. 2.
Mengkonversi laporan keuangan ke dalam format HTML.
Universitas Sumatera Utara
3. Meningkatkan pencantuman laporan keuangan melalui website sehingga lebih
mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan daripada laporan keuangan dalam format cetak.
Selain memberikan beberapa keuntungan, pengungkapan informasi keuangan melalui website perusahaan juga memiliki beberapa kekurangan, antar lain:
1. Belum adanya standar khusus yang mengatur pengungkapan informasi keuangan
dalam website perusahaan. 2.
Biaya untuk membangun serta merawat website terkadang melebihi atas manfaat yang didapat.
3. Sehubungan dengan market competition, dengan diungkapkannya informasi
secara luas, perusahaan akan berpotensi kehilangan keunggulan kompetitifnya Asbaugh dkk. 1999.
Dari beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi berkaitan dengan praktik IFR di perusahaan, dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan di
seluruh dunia mulai menaruh perhatian khusus terhadap praktik IFR dan IFR telah menjadi bagian dari media pelaporan keuangan yang berlaku di perusahaan. Namun
ada juga yang hingga saat ini belum juga mengimplementasikan praktik IFR dalam perusahaannya.
Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, reputasi auditor, umur listing,
dan kepemilikan saham publik, kepemilikan asing, dan jenis industri.
2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi IFR