Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen X Variabel Dependen Y Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pada umumnya perusahaan besar memiliki stakeholder dalam jumlah banyak dan tersebar luas sehingga dapat meningkatkan agency cost Oyelere et.al, 2003. Para stakeholder tersebut membutuhkan informasi yang cepat, mudah dan akurat Size X1 Return On Asset X2 Current Ratio X3 Internet Financial Reporting Y Debt to Equity Ratio X4 Reputasi Auditor X5 Kepemilikan Publik X6 Universitas Sumatera Utara sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu perusahaan besar juga harus memiliki sistem informasi manajemen yang lengkap dan kompleks serta pengendalian internal yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil guna memberi kemudahan bagi para stakeholdernya dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terkait dengan perusahaan dengan cepat, mudah dan akurat. Website merupakan salah satu media alternatif selain pasar modal yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi secara lebih cepat, mudah dan akurat. Maka dari itu perusahaan tersebut dapat menyediakan informasi yang lebih baik, termasuk dengan menggunakan fasilitas internet untuk mencantumkan laporan keuangan perusahaan tersebut yang disebut dengan IFR. Dengan demikian ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan dalam menerapkan praktik IFR. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode tertentu. Perusahaan besar pada umumnya akan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Perusahaan-perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan memiliki dorongan lebih kuat untuk menyebarluaskan informasi perusahaan, terutama informasi keuangan melalui website perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung akan mengungkapkan lebih rinci mengenai aktivitas mereka voluntary disclosure atau mengungkapkan lebih banyak informasi bagi pengguna potensial melalui IFR. Tentunya hal ini dapat menarik perhatian stakeholder dengan pelaporan keuangan yang lebih lengkap dan luas dengan menggunakan IFR Debrecency et al., 2002. Selain itu perusahaan dengan kinerja keuangan yang bagus berusaha menyebarluaskan goodnews perusahaan, salah satunya dengan menggunakan IFR. Sebaliknya perusahaan dengan kinerja buruk Universitas Sumatera Utara menghindari teknik pelaporan keuangan melalui internet seperti IFR karena berusaha untuk menyembunyikan badnews. Dengan demikian profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan dalam menerapkan praktik IFR. Salah satu yang menjadi perhatian khusus para stakeholders yang berinvestasi dalam suatu perusahaan adalah tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban atau hutang jangka pendeknya tepat pada waktunya. Kondisi perusahaan yang sehat ditunjukkan dengan rasio likuiditas yang tinggi dan hal ini berkaitan dengan pelaporan keuangan selengkap mungkin Prasetya, 2012. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa perusahaan dengan finansial yang kuat akan melaporkan keuangan selengkap dan seluas mungkin termasuk menerapkan praktik IFR daripada perusahaan yang memiliki kondisi finansial yang lemah. Oleh sebab itu, diharapkan perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi akan lebih menginformasikan keuangannya khususnya pelaporan keuangan melalui internet atau IFR. Dengan demikian likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap pelaporan keuangan melalui internet IFR. Leverage juga dapat mempengaruhi penerapan IFR dalam mengungkapkan informasi keuangannya secara lengkap dan luas. Hal ini dilakukan untuk memberi keyakinan kepada kreditor bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Leverage adalah merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan cenderung menggunakan IFR untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi Universitas Sumatera Utara positif perusahaan dalam rangka mengaburkan perhatian kreditur dan pemegang saham untuk tidak terlalu fokus hanya pada leverage perusahaan yang tinggi Oyelere et.al, 2003. Dengan demikian tingkat leverage perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan dalam menerapkan praktik IFR. Tak dapat dipungkiri bahwa peran auditor juga dapat menunjang penerapan IFR dalam sebuah perusahaan. Penggunaan auditor dengan menyandang reputasi baik akan mempengaruhi kualitas informasi keuangan perusahaan tersebut. Semakin baik reputasi auditor tersebut akan lebih memberikan kepercayaan kepada publik atas laporan keuangan yang di auditnya. Penggunaan KAP yang bereputasi oleh perusahaan akan diintepretasikan oleh publik sebagai suatu perusahaan yang dapat dipercaya terutama berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang menggunakan KAP yang bereputasi Big Four akan cenderung melaporkan informasi perusahaan setransparan mungkin guna menarik minat para kreditur dan investor. Hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan di kalangan publik. Dengan demikian reputasi auditor memilki pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan dalam menerapkan praktik IFR. Kepemilikan publik adalah proporsi kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, yaitu individu yang memiliki kepemilikan saham di bawah 5 yang berada di luar manajemen dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Informasi keuangan yang disampaikan manajemen, oleh para investor digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen dan kondisi perusahaan di masa yang akan datang guna mengurangi risiko investasi. Semakin besar komposisi saham perusahaan yang dimiliki publik, maka dapat memicu pengungkapan secara luas. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian kepemilikan publik memiliki pengaruh positif terhadap keputusan perusahaan dalam menerapkan IFR.

3.2. Hipotesis Penelitian