Data yang Digunakan Analisis Teknikal Prediksi Pendapatan Perusahaan Menggunakan ANFIS

berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa fees, bunga, dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi.

3.2. Data yang Digunakan

Data pendapatan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan Breakdown Apparel dari tanggal 1 Januari 2011 s.d 31 Desember 2013. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 1551 yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Table 3.1 Rangkuman Data Pendapatan Breakdown Apparel No. Tanggal Volume 1 Januari 2011 2545000 2 Februari 2011 3150500 3 Maret 2011 3245000 4 April 2011 2957500 5 Mei 2011 2376500 6 Juni 2011 2250500 7 Juli 2011 3490500 8 Agustus 2011 3325000 9 September 2011 2876500 10 Oktober 2011 3568000 11 November 2011 3583000 12 Desember 2011 3845500 13 Januari 2012 2765000 14 Februari 2012 2885000 15 Maret 2012 3650000 Universitas Sumatera Utara 16 April 2012 3189500 17 Mei 2012 2897000 18 Juni 2012 3250500 19 Juli 2012 3372500 20 Agustus 2012 4125500 21 September 2012 3276500 22 Oktober 2012 2854500 23 November 2012 3265000 24 Desember 2012 3896500 25 Januari 2013 2250500 26 Februari 2013 3012500 27 Maret 2013 3345000 28 April 2013 2250500 29 Mei 2013 2750500 30 Juni 2013 3185000 31 Juli 2013 3290500 32 Agustus 2013 3377500 33 September 2013 2845000 34 Oktober 2013 2213500 35 November 2013 3543500 36 Desember 2013 3567500 Universitas Sumatera Utara Grafik Pendapatan Breakdown Apparel

3.3. Analisis Teknikal Prediksi Pendapatan Perusahaan Menggunakan ANFIS

Sistem prediksi pendapatan menggunakan metode Adaftive Neuro Fuzzy Inference System ANFIS dan data runtun waktu di masa lalu dapat digunakan untuk melakukan analisis teknikal pendapatan range bulan dengan menentukan nilai variabel berdasarkan minat beli konsumen. Sistem menerima dua variabel input yakni range bulan serta volume pendapatan. Data-data sersebut akan dinormalisasi dan diklasifikasi, dan kemudian akan diproses dengan mengunakan algoritma ANFIS hingga diproleh hasil prediksi. Adapun metode ANFIS dapat dilihat pada Gambar 3.3. 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 4500000 Jan -1 1 A p r- 1 1 Ju l- 1 1 O k t- 1 1 Jan -1 2 A p r- 1 2 Ju l- 1 2 O k t- 1 2 Jan -1 3 A p r- 1 3 Ju l- 1 3 O k t- 1 3 Universitas Sumatera Utara Mulai Input nilai n, m, Kelas, Toleransi Error, Max Epoch, Laju Pembelajaran, Momentum dan data saham Normalisasi data saham dengan range [ 0.1 , 0.9 ] Melakukan cluster data dengan FCM Menentukan nilai Mean dan Standar Deviasi dari hasil cluster Inisialisasi nilai Epoch =1 Epoch Max Epoch dan Error Toleransi Error Denormalisasi data hasil prediksi ANFIS Ouput berupa hasil prediksi dalam bilangan tegas crisp Mengitung kesalahan prediksi menggunakan MAPE Output persentase kesalan prediksi Selesai T Mencari nilai parameter konsekuen dengan menggunakan lajur maju dan cari hasil defuzzifikasi Menghitung Error lapisan ke-5, Error lapisan ke-4, Error lapisan ke-3, Error lapisan ke-2, Error lapisan ke-1 Menghitung error parameter masukan terhadap layer pertama Mengubah nilai parameter masukan menggunakan gradient descent Menghitung kuadrat error SSE Epoch++ F Gambar 3.2 Algoritma ANFIS pada Sistem Adapun langkah-langkah sistem prediksi pendapatan perusahaan yang akan dibangun adalah sebagai berikut: 1. Memasukkan data pendapatan yang ingin diprediksi. 2. Memasukkan nilai laju pembelajaran, momentum , dan, Max Epoch . 3. Melakukan normalisasi data yang telah dimasukkan, data ditransformasikan pada selang 0,1 s.d. 0,9. dengan menggunakan persamaan 2.1. Kemudian target dibuat pada selang 1 s.d 9. 4. Menentukan parameter FCM yaitu banyaknya cluster , nilai bobot pangkat cluster , Max Epoch , dan kriteria penghentian. Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan pengelompokkan terhadap data masukan dengan menggunakan FCM dengan persamaan 2.8 dan persamaan 2.9. Pada sistem prediksi ini, setiap data input akan dibentuk dua buah cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2 dimana cluster 1 merupakan data kelompok data dengan tingkat fluktuasi rendah dan cluster 2 merupakan kelompok data dengan tingkat fluktuasi tinggi. 6. Setelah didapatkan pengelompokkan data, maka selanjutnya mencari nilai mean dan standar deviasi. 7. Dilakukan pelatihan terhadap data masukan dengan nilai epoch lebih kecil dari nilai maximum pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batas kesalahan. a. Tahap pertama yang dilakukan adalah lajur maju yang melakukan beberapa tahap untuk mencari nilai consequent dari aturan yang dibuat untuk melakukan penjumlahan terhadap semua masukan pada layer terakhir. i. Pada setiap node i pada layer pertama menghitung derajat keanggotaan dengan menggunakan persamaan 2.15. ii. Pada setiap node i pada layer kedua mencari nilai firing strength dengan menggunakan persamaan 2.16. iii. Pada setiap node i pada layer ketiga mencari nilai normalized firing strength dengan menggunakan persamaan 2.17. iv. Pada setiap node i pada layer keempat mencari nilai parameter consequent dengan menggunakan persamaan 2.18. v. Menentukan nilai parameter consequent dengan menggunakan LSE dengan persamaan 2.19 sampai dengan persamaan 2.22. vi. Sebuah node tunggal pada layer kelima melakukan penjumlahan untuk semua masukkan yang ada menggunakan persamaan 2.23. vii. Menghitung nilai keluaran yang merupakan persamaan linear yang merupakan kombinasi dari parameter consequent dengan menggunakan persamaan 2.24. b. Setelah tahap maju selesai, maka selanjutnya dilakukan tahap laju mundur dengan menggunakan Error Backpropagation EBP untuk mengecek error pada setiap layer dan menggunakan gradient descent untuk mengubah nilai parameter masukkan pada layer pertama. i. Menghitung error pada layer kelima dengan menggunakan persamaan 2.25. Universitas Sumatera Utara ii. Menghitung error pada layer keempat dengan menggunakan persamaan 2.26. iii. Menghitung error pada layer ketiga dengan menggunakan persamaan 2.27. iv. Menghitung error pada layer kedua dengan menggunakan persamaan 2.28. v. Menghitung error pada layer pertama dengan menggunakan persamaan 2.29. vi. Menghitung error antara layer pertama dengan parameter masukan menggunakan persaman 2.30 dan persamaan 2.31. vii. Setelah dilakukan penghitungan terhadap error pada setiap layer , maka selanjutnya melakukan perubahan terhadap parameter masukkan pada layer pertama dengan menggunakan persamaan 2.32 sampai dengan persamaan 2.35. c. Menghitung nilai kuadarat error menggunakan persamaan 2.36. d. Melakukan penambah nilai epoch . e. Jika nilai epoch lebih kecil dari nilai max pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batasan kesalahan, maka menuju ke langkah 7.a. 8. Melakukan denormalisasi data hasil prediksi untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya dengan menggunakan persamaan 2.2. 9. Menghitung kesalahan hasil prediksi dengan menggunakan Mean Absolute Percentage Error MAPE dengan persamaan 2.37.

3.4 Perancangan Sistem