induk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahun proses data entri proses deskripsi bibliografi. Sebagai contoh:
kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom Jerry
ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmerge MS Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HP
LaserJet 4050 Series PCL 6. Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey,
Codabar, UPC, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode, POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan
lainnya Sedangkan contoh barcode 2 dimensi antara lain :
Codablock, Code 16K, Code 49, PDF417, dan Micro PDF417, MaxiCode, 3-DI, AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya.
2.2.3. Barcode Reader
Barcode reader atau barcode scanner adalah perangkat untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan
menyapukan segaris sinar laser, barcode reader membaca fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas
dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk
garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membaca barcode dari sudut manapun.
Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat dengan menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal
dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner
pada barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode.
Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua dimensi 2D ada sejumlah produk kamera digital yang mampu
menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca
oleh kita. Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader,
antara lain: A.
ANSI X3.182
. UPC Code yang digunakan di US ANSIUCC5. merupakan standar Amerika
B. ISOIEC 15416 barcode linear
dan ISOIEC 15415 2D bar codes
adalah standar internasional C.
Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan ISOIEC 15416
D. ISO 15426-1 linear bar code verifier compliance
standard atau ISO 15426-2 2d bar code verifier
compliance standard
2.2.4. Manfaat Barcode
Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode scanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkan
intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang paling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan dan
ketepatan data.
Pada perpustakaan
yang frekuensi
peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak, penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan dan
mengurangi kesalahan
input data
peminjaman. Bagi
pustakawan, penggunaan sistem barcode juga meringankan beban
kerja di
pelayanan. Sehingga
mereka dapat
mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain. Dalam sisi Point of Sale, penggunaan barcode sangat
membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan cepat. Atau dalam terminologi perpustakaan, data historis
peminjaman koleksi dapat tersaji dengan cepat dan akurat.
2.2.5. Cara Kerja Barcode Scanner