Manajemen Dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

(1)

MANAJEMEN DAN

ORGANISASI TAMAN

BACAAN MASYARAKAT

MODUL TEORITIS

OLEH : MURNIATY, S.SOS.

PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN USU

DISAMPAIKAN PADA :

DISKUSI DAN PELATIHAN PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

TANGGAL 15 DESEMBER 2012

DI TBM TANI KREATIF GEDUNG JOHOR MEDAN

KERJASAMA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA (IPI) KOTA MEDAN DENGAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) KOTA MEDAN


(2)

i Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Modul Teoritis Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat ini.

Modul Teoritis Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan

Masyarakat ini disusun sebagai bahan bacaan bagi peserta Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat yang diikuti oleh 30 orang peserta calon pengelola TBM yang berasal dari berbagai kelompok tani dan masyarakat lainnya di sekitar Kota Medan. Acara Diskusi dan Pelatihan ini merupakan kerjasama dari Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Johor Medan dengan Ikatan Pustakawan (IPI) Kota Medan Periode 2010-2013.

Modul ini bersifat teoritis sehingga di dalamnya banyak

menguraikan teori-teori karena tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara teoritis bagaimana mengelola organisasi dan manajemen TBM secara profesional.

Semoga apa yang penulis sajikan memberikan banyak manfaat

bagi para peserta diskusi dan pelatihan khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, terutama bagi para pengelola dan calon pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Akhir kata, tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Mohon maaf atas kekurangan yang mungkin ada.

Wassalam Penulis


(3)

ii Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar... i

DaftarIsi ... ii

1. Pendahuluan... 1

2. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat... 3

3. Manfaat Pendirian Taman Bacaan Masyarakat Bagi Masyarakat Sekitar TBM ... 3

4. Tujuan Pendirian Taman Bacaan Masyarakat ... 4

5. Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat 5.1 Organisasi Taman Bacaan Masyarakat 5.1.1 Taman Bacaan Masyarakat Sebagai Perpustakaan Milik Masyarakat... 5

5.1.2 Gedung/Bangunan/Ruangan TBM ... 6

5.1.3 Visi dan Misi TBM... 6

5.2 Unsur-Unsur Manajemen Taman Bacaan Masyarakat 5.2.1 Sumber Daya Manusia Pengelola TBM... 7

5.2.2 Sumber Anggaran TBM... 8

5.2.3 Perlengkapan dan Perabotan (Meubelair) TBM 9 5.3 Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat 5.3.1 Administrasi TBM... 9

5.3.2 Pengadaan Koleksi TBM... 10

5.3.3 Pengolahan Koleksi TBM... 11

5.3.4 Pelayanan Informasi di TBM... 13

5.3.5 Sosialisasi dan Promosi TBM... 14

6. Penutup ... 16


(4)

1 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

TAMAN BACAAN MASYARAKAT

Oleh : Murniaty, S.Sos

1. Pendahuluan

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah sebuah wadah yang bergerak di bidang pendidikan yang bertujuan untuk memberikan layanan bahan bacaan bagi masyarakat dalam rangka mendorong dan menumbuhkembangkan masyarakat gemar membaca dan belajar sepanjang hayat.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) didirikan untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.

Bagi masyarakat Indonesia, khususnya ekonomi menengah ke bawah, membeli buku adalah sesuatu yang mahal, sehingga membeli buku bukan menjadi perioritas utama. Masih banyak kebutuhan pokok lain yang perlu dipikirkan. Salah-satu solusi untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dimana masyarakat dapat menikmati isi buku tanpa harus mengeluarkan uang.

Selain itu, pendirian Taman Bacaan Masyarakat (TBM) diharapkan pula dapat meningkatkan minat baca masyarakat, meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi masyarakat yang telah melek aksara, serta bagi mereka yang putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja atau berusaha secara mandiri dalam setiap aktivitas mereka dalam kehidupan di masyarakat.


(5)

2 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Pendirian/Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga merupakan dukungan pada salah satu program pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), dimana tercantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dapat didirikan, dikelola, serta dibiayai oleh masyarakat, Pemerintah Daerah, atau masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Seperti namanya, lokasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini biasanya berada dekat dengan pemukiman atau kegiatan masyarakat. Persyaratan pembentukannya yang tidak ketat, tata cara pengelolaannya yang luwes dan tidak terlalu formal merupakan ciri yang membedakannya dengan perpustakaan.

Bila sebuah perpustakaan umumnya dikelola oleh pustakawan profesional, yang memang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, maka tidak demikian halnya dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Kenyataan umum yang ada di masyarakat adalah banyak pelopor, pendiri, para relawan masyarakat dan pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) seringkali tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai untuk mendirikan, mengelola dan mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada, sehingga pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berjalan tanpa manajemen yang jelas sehingga akhirnya tutup tidak berbekas.

Oleh karena itu, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai manajemen dan organisasi TBM dan juga membekali mereka dengan keterampilan yang cukup dalam


(6)

3 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

menyediakan berbagai jenis bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

2. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat

Sebuah perpustakaan, apa pun jenisnya didirikan dengan tujuan utama untuk mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagi bentuk, baik informasi tertulis (printed matter), terekam (recorded matter) atau dalam bentuk lain. Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepada masyarakat pemakai yang diharapkan menjadi sasaran dari perpustakaan tersebut.

Pada perinsipnya pengertian Taman Bacaan Masyarakat hampir sama dengan pengertian perpustakaan pada umumnya. Karena kegiatan utama TBM juga adalah mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai macam informasi yang berguna bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TBM tersebut.

Menurut Sutarno (2006 : 43) “Taman Bacaan Masyarakat pada dasarnya adalah perpustakaan yang berbasis pada masyarakat (community based library). Taman Bacaan Masyarakat secara fisik memang bukan/belum dikatakan perpustakaan, meskipun fungsinya tidak berbeda, yakni sebagai sumber ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang”.

3. Manfaat Pendirian Taman Bacaan Masyarakat Bagi Masyarakat Sekitar TBM

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat di tengah-tengah masyarakat tentunya mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Taman Bacaan khususnya dan bagi seluruh masyarakat pada umumnya. Adapun manfaat-manfaat dari pendirian Taman Bacaan Masyarakat tersebut antara lain :


(7)

4 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

1. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.

2. Dapat meningkatkan minat, kecintaan, kegemaran dan kemampuan

membaca masyarakat sekitar, menunjang pendidikan masyarakat, pekerjaaan dan segala aktifitas masyarakat di sekitar TBM.

3. Dapat menggerakan dan menumbuhkembangkan minat baca khususnya

warga belajar program pendidikan keaksaraan dan Pendidikan Luar Sekolah lainnya serta masyarakat umum sekitar TBM.

4. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri

5. Membantu pengembangan kecakapan membaca

6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK)

7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

4. Tujuan Pendirian Taman Bacaan Masyarakat

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat tentunya memiliki beberapa tujuan yang jelas. Adapun tujuan pendirian Taman Bacaan Masyarakat antara lain :

1. Menyediakan berbagai sumber bahan bacaan yang sesuai dan berguna bagi

warga masyarakat umum di sekitar TBM dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan minta baca masyarakat.

2. Menggerakan dan mendorong masyarakat sekitar TBM agar mau

berkunjung dan memanfaatkan TBM.

3. Memberi fasilitas bagi masyarakat di sekitar TBM untuk dapat melakukan

berbagai aktivitas seperti berbagai lomba yang berbasis membaca guna merangsang dan mendorong masyarakat mempunyai minat baca dan meningkatkan kemampuan membaca.

4. Menyediakan tempat hiburan segar bagi masyarakat di sekitar TBM yang


(8)

5 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5. Memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap program

pemerintah dalam bidang pendidikan non formal dan peran serta masyarakat dalam pembangunan wilayahnya.

5. Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

Sebuah Taman Bacaan Masyarakat meskipun didirikan dan dikelola oleh masyarakat yang pada dasarnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan kepustakawanan, tetapi hendaknya tetap dikelola dengan sistem manajemen yang profesional, sehingga memudahkan pekerjaan dan pengawasan dari setiap kegiatan di TBM tersebut.

Manajemen dan organisasi yang akan dibentuk dapat mengadopsi manajemen dan organisasi perpustakaan, karena pada dasarnya kegiatan pelayanan informasi di TBM hampir sama dengan kegiatan pelayanan informasi di perpustakaan.

5.1 Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

Organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang berdasarkan suatu keterikatan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Beberapa hal yang perlu dipikirkan berkaitan dengan organisasi TBM antara lain adalah :

5.1.1 Taman Bacaan Masyarakat Sebagai Perpustakaan Milik Masyarakat

Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah organisasi milik masyarakat karena merupakan suatu bentuk kerjasama dari kelompok masyarakat di sekitar TBM untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu menyediakan berbagai jenis sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar TBM.

Namun perlu diakui bahwa sebuah TBM keberadaannya


(9)

6 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

komunitas masyarakat yang peduli mengelola dan membiayainya. Artinya, jika pengelolanya terus aktif maka TBM tersebut akan terus eksis. Sebaliknya apabila karena satu dan lain hal, perhatian dan kepedulian pengelolanya menurun, maka akan langsung berdampak kepada kelangsungan hidup TBM tersebut. Oleh karena itu keadaannya akan selalu pasang dan surut.

Untuk menguatkan keberadaan organisasi TBM di masyarakat, maka diperlukan legalitas organisasi TBM. TBM harus memiliki dokumen yang memuat antara lain susunan organisasi, pengelolaan anggaran dan aset yang jelas, perencanaan program kegiatan yang jelas, sampai sistem pelaporan. Walaupun sederhana, semua dokumen ini akan diperlukan sebagai pegangan bagi pengelola TBM, pemangku kepentingan TBM, maupun pihak lainnya. Lebih baik lagi bila keberadaan organisasi TBM disahkan oleh akte notaris secara legal.

5.1.2 Gedung/Bangunan/Ruangan TBM

Sebuah TBM hendaknya memiliki gedung/banguan/ruangan yang jelas keberadaannya sebagai tempat untuk meletakkan koleksi bahan pustaka dan juga menyelenggarakan berbagai aktifitas layanan

TBM. Gedung/Bangunan/Ruangan TBM tidak harus permanen, tetapi

cukup mempunyai ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas. Juga bisa melindungi koleksi bahan pustaka dari hujan dan panas matahari. Lokasinya juga diusahan berada ditengah-tengah aktifitas masyarakat setempat sehingga memudahkan masyarakat dalam mengunjungi TBM tersebut.

5.1.3 Visi dan Misi TBM

Sebuah organisasi Taman Bacaan Masyarakat yang baik hendaknya memiliki visi dan misi yang jelas. Hal-hal tersebut


(10)

7 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu visi dan misi TBM harus disesuaikan dengan kebijakan dari lembaga yang menaunginya (kalau ada) atau disesuaikan dengan keinginan masyarakat di sekitar berdirinya TBM.

Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi masa depan dan merupakan gambaran keadaan yang ingin dicapai di masa depan, yang secara rasional dapat diwujudkan. Contohnya: “MENCIPTAKAN MASYARAKAT SEKITAR TBM TANI KREATIF BERBUDAYA BACA (READING SOCIETY) “.

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Misi merupakan pokok-pokok kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih

realistis untuk mencapainya. Contohnya: “MEMFASILITASI

KEBUTUHAN MASYARAKAT SASARAN DENGAN MENCIPTAKAN PROGRAM-PROGRAM YANG MENARIK, KREATIF DAN INOVATIF” atau “MENGEMBANGKAN KOMUNITAS MASYARAKAT GEMAR MEMBACA”.

5.2 Unsur-Unsur Manajemen Taman Bacaan Masyarakat

Beberapa hal yang berkaitan dengan unsur-unsur manajemen TBM

ini antara lain:

5.2.1 Sumber Daya Manusia Pengelola TBM

Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola TBM harus orang

yang mempunyai kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi serta memiliki kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja TBM harus disesuaikan dengan kebutuhan dan juga ketersediaan tenaga pengelola. Selain tenaga pengelola, TBM juga dapat memberdayakan masyarakat, anak-anak muda, atau mahasiswa sebagai relawan.


(11)

8 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Untuk meningkatkan kompetensi, wawasan pengetahuan

dan keterampilan, maka setiap pengelola TBM hendaknya diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan pengelolaan TBM, mengikuti seminar, atau kunjungan ke TBM lain.

Selain itu menurut Ernawati (2010: 71): “syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh SDM pengelola di bidang pelayanan informasi di TBM antara lain : (1) Memiliki pengetahuan dasar tentang pengelolaan TBM, (2) Memiliki kemauan, dedikasi dan kemampuan untuk melayani orang dengan ramah, sopan, teliti, tekun dan senang membaca, (3) Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya atau minta pertolongan, dan (4) pandai bergaul sehingga orang merasa dekat dan diperhatikan”.

5.2.2 Sumber Anggaran TBM

Sumber anggaran yang pasti, tetap, dan teratur merupakan

hal yang dapat menjamin tersedianya anggaran pendapatan dan belanja TBM setiap tahun. Anggaran ini pula yang dapat digunakan sebagai biaya operasional TBM sehari-hari. Tetapi perlu disadari bahwa sumber pembiayaan TBM seringkali tidak bisa dipastikan, karena TBM adalah milik masyarakat yang notabene anggaran yang didapat juga dari masyarakat. Tetapi perlu diingat bahwa sumber anggaran TBM merupakan masalah yang tidak dapat diremehkan, karena kelangsungan hidup TBM juga berdasar pada ada tidaknya anggaran. Oleh karena itu dituntut kreatifitas dari pengelola untuk mendapatkan anggaran dari berbagai sumber yang ada. Sumber anggaran TBM bisa di dapat dari sumbangan masyarakat/pemerintah baik dalam bentuk uang atau buku-buku, donatur, yayasan/lembaga yang menaungi TBM (kalau ada), sponsor, dan sukarelawan (dalam bentuk tenaga pengelola), melakukan wira usaha mandiri seperti menyewakan atau menjual buku-buku yang bermutu, dll.


(12)

9 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5.2.3 Perlengkapan dan Perabotan (Meubelair) TBM

Perlengkapan dan perabotan (meubelair) TBM

sekurang-kurangnya tersedianya meja dan kursi baca untuk pemakai dan meja dan kursi kerja untuk pengelola TBM, tikar/atau karpet, rak-rak buku, lemari untuk penyimpanan/pemajangan bahan pustaka, laci katalog, dan lain-lain. Bila memungkinkan tersedianya alat komunikasi seperti telepon, papan nama TBM untuk informasi kepada masyarakat dan tersedianya penerangan yang cukup bagi pengunjung TBM. Semuanya harus disediakan sedemikian rupa untuk kelancaran aktifitas layanan di TBM.

Semua perabot dan perlengkapan ini harus diorganisasikan dengan baik meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemakaian, dan perawatannya.

5.3 Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat

Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah TBM sangat bervariasi, tergantung pada besar kecilnya ruang lingkup organisasi TBM. Sebuah TBM yang sudah besar dan berkembang dapat membagi tugas dan pekerjaannya kepada beberapa pengelola dalam beberapa bidang. Sementara TBM yang relatif masih kecil dan sederhana dapat menyederhanakan pembagian tugasnya kepada pengelola yang terbatas pula. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam operasionalisasi TBM adalah sebagai berikut:

5.3.1 Administrasi TBM

Kegiatan administrasi di TBM menekankan kepada urusan surat keluar dan surat masuk ke TBM dan juga pencatatan dari setiap program dan kegiatan-kegiatan TBM.


(13)

10 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5.3.2 Pengadaan Koleksi TBM

Pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi TBM dengan berbagai sumber informasi seperti buku, majalah, surat kabar, kliping, foto-foto kegiatan masyarakat, dan lain-lain.

Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan pengadaan koleksi ini antara lain: mempelajari peta dan kondisi masyarakat pemakai serta melakukan survei minat pemakai, sehingga pengadaan koleksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pemakai TBM.

Pengadaan koleksi dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain: pembelian, sumbangan/hadiah, tukar-menukar, menggandakan (fotokopi), atau menerbitkan sendiri, termasuk didalamnya membuat kliping. Pengadaan koleksi yang bersumber dari pembelian dapat dipilih berdasarkan seleksi melalui katalog penerbit, brosur, bibliografi, permintaan pemakai, perkembangan penerbitan, perkembangan informasi, dan lain-lain.

Pekerjaan di pengadaan koleksi termasuk juga pencatatan (inventaris) dari koleksi yang sudah dibeli atau didapatkan dari berbagai sumber tersebut ke dalam buku induk TBM atau database TBM (jika TBM-nya sudah digital). Data yang diinput/ditulis ke dalam buku induk tersebut adalah:

• Tanggal diterima di TBM

• Nama pengarang

• Judul buku

• Edisi (kalau ada)


(14)

11 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

• Tempat dan tahun terbit

• Sumber (membeli, sumbangan, hadiah, tukar menukar)

• Keterangan lain yang dianggap perlu (seperti harga, jumlah

eksemplar, seri, dll)

Koleksi yang sudah diinventaris kemudian distempel kepemilikan sesuai dengan nama TBM yang bersangkutan. Stempel ini untuk menandakan bahwa koleksi tersebut milik TBM.

5.3.3 Pengolahan Koleksi TBM

Pengolahan koleksi adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di TBM sampai koleksi tersebut dapat ditempatkan di rak buku dan dapat dilayankan kepada pengunjung TBM. Sebelum pekerjaan pengolahan koleksi dimulai ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan rencana operasional pengolahan koleksi, yaitu :

• Menentukan sistem klasifikasi dan katalogisasi yang akan dipakai.

• Menentukan kebijakan otomasi dan penggunaan komputer dalam

mengolah, menyimpan dan menggunakan koleksi (kalau TBM tersebut mau otomasi)

• Merancang kartu-kartu, slip buku, dan formulir-formulir yang

diperlukan.

Adapun pekerjaan pengolahan koleksi meliputi :

1. Klasifikasi koleksi

Mengklasifikasi koleksi adalah kegiatan mengelompokkan bahan pustaka/koleksi berdasarkan pada isi atau subyek yang sama dengan menggunakan sistem klasifikasi tertentu, contohnya adalah DDC (Dewey Decimal Classification). Maksud dari klasifikasi adalah agar semua bahan pustaka yang sama isi atau subyeknya


(15)

12 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

akan terkumpul menjadi satu. Selanjutnya akan memudahkan untuk mengatur, menempatkan atau menemukannya kembali bila diperlukan pemakai.

2. Katalogisasi

Katalogisasi merupakan proses mengatalog koleksi bahan pustaka di TBM, seperti buku, majalah, koran, kliping, brosur, dll. Hasil pekerjaan dari katalogisasi adalah pembuatan “kartu katalog” atau yang dimuat dalam bentuk pangkalan data komputer. Kartu katalog berisi keterangan-keterangan yang lengkap tentang keadaan fisik bahan pustaka, yang mencakup informasi antara lain:

• Tajuk entri berupa nama pengarang utama.

• Judul buku, baik judul utama maupun sub judul.

• Keterangan tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun

terbit koleksi.

• Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi,

indeks, tabel, dan bibliografi.

• Keterangan singkat mengenai isi penerbitan, judul asli, dan

pengarang asli (apabila buku tersebut hasil terjemahan).

3. Membuat kelengkapan bahan pustaka

Pembuatan kelengkapan bahan pustaka adalah kegiatan

menyiapkan dan membuat kelengkapan pustaka agar bahan pustaka itu siap untuk dipakai, mudah dipergunakan, dan memelihara agar koleksi tetap dalam keadaan baik. Kegiatan ini meliputi pekerjaan antara lain :

• Membuat label buku, yang berisi nomor panggil, tiga huruf

pertama nama pengarang, dan satu huruf pertama judul buku.


(16)

13 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

• Membuat slip tanggal peminjaman dan pengembalian buku.

• Menyampul buku.

5.3.4 Pelayanan Informasi di TBM

Untuk kelancaran kegiatan pelayanan di TBM maka diperlukan pengelola di bidang layanan pembaca yang memiliki tugas antara lain:

• Mempersiapkan dan mengatur tata tertib layanan.

• Melaksanakan administrasi keanggotaan.

• Melaksanakan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

• Membuat laporan pelayanan dan penggunaan koleksi TBM.

• Menyelenggarakan berbagai layanan yang kreatif untuk menarik

pengunjung TBM, misalnya pameran buku secara kecil-kecilan yang dikaitkan dengan peringatan hari besar nasional, misalnya hari Kartini, Hardiknas, dll.

TBM yang baik adalah yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna. Keberhasilan TBM dalam melayani masyarakat penggunanya antara lain terlihat dari jumlah orang yang memanfaatkan TBM setiap hari dan seberapa jauh TBM menyediakan berbagai jenis koleksi bacaan yang dibutuhkan pengguna. Untuk itu, ruang TBM harus nyaman bagi pembaca. Keadaannya harus bersih, sejuk, rapi dan aman.

Sistem layanan di TBM adalah sistem layanan terbuka, sehingga pengunjung dapat masuk ke ruang baca untuk memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri dari rak, atau dapat pula meminta


(17)

14 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

bantuan kepada petugas. Pembaca juga dapat menggunakan tempat baca secara bebas untuk membaca. Jenis pelayanan di TBM ada dua macam, yaitu (1) layanan membaca dan (2) layanan sirkulasi. Layanan membaca yaitu memanfaatkan bahan bacaan seperti buku, majalah surat kabar dan lain-lain untuk membaca di ruang baca. Sedangkan layanan sirkulasi/ peminjaman adalah peminjaman buku untuk di bawa ke rumah atau di luar ruangan TBM.

5.3.5 Sosialisasi dan Promosi TBM

Masyarakat biasanya tidak secara langsung merespon program TBM. Perlu adanya sosialisasi tentang TBM dan manfaatnya bagi masyarakat. Dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat maka pengelola TBM perlu kreatif untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan mempromosikan keberadaan TBM untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke TBM. Beberapa kegiatan kreatif dan inovatif yang dapat dilakukan antara lain :

• Membangun kemitraan dengan berbagai instansi, organisasi atau

kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki tujuan yang sama, sehingga membuat gaung TBM lebih terdengar lagi.

• Pengelola mengadakan kegiatan membaca bersama anggota dengan

memilih tema bacaan yang sesuai dengan bulan yang sedang berlangsung misalnya bulan Oktober dipilih buku tentang Sumpah Pemuda, pada bulan Desember dipilih buku tentang hari Ibu, pada bulan April dipilih buku tentang RA. Kartini, pada bulan Mei dipilih buku tentang Pendidikan, dll.

• Belajar dengan ahli; yaitu pengelola mendatangkan seorang ahli

dibidangnya misalnya ahli menulis seperti Ali Murthado, ahli

melukis, ahli bertutur/mendongeng, dan lain-lain. Untuk


(18)

15 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

lakukan 6 bulan sekali atau sekurang kurangnya 1 tahun sekali.

• Olahraga rutin; misalnya setiap minggu diadakan kegiatan

olahraga di sekitar TBM seperti bulutangkis, senam, dll.

• Menonton film; sekali-kali ajak anggota untuk menonton bareng

film-film pendidikan, film perjuangan, kalau perlu nonton bareng sepak bola, atau nonton bareng pertandingan bulu tangkis dll di halaman TBM pada malam liburan anak anak sekolah.

Outbond bersama buku; ajak anggota untuk mengenal alam

sekitarnya dengan membawa buku tentang alam. Lakukanlah 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali. Outbond pun dapat dilakukan dengan menggunakan sepeda, berkeliling lingkungan tempat tinggal TBM itu berada, tapi tetap membawa buku.

• Menggelar aneka lomba; yang sifatnya seremonial seperti lomba

mewarnai, lomba menggambar, lomba melukis, lomba menulis, lomba membaca, lomba olah raga yang sering dilakukan di TBM tersebut, atau melakukan lomba yang aneh seperti panjat pinang, balap karung, dll. Aneka lomba tersebut harus dilaksanakan disekita TBM agar masyarakat mengenal lebih dekat keberadaan TBM kita.

• Publikasi, seiring dengan majunya teknologi yang semakin pesat,

membuat media publikasi pun semakin beragam. Mulai dari majalah dinding, papan informasi, surat kabar, majalah, hingga

pembuatan website dapat kita manfaatkan. Bahkan ada media

paling murah yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia yaitu melalui pembuatan blog TBM. Ada layanan gratis yang diberikan oleh beberapa vendor seperti Blogspot, wordpress, multiply, dll.


(19)

16 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Itulah beberapa aktifitas TBM yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing masing TBM dibarengi dengan

motivasi yang kuat dari para pengelola TBM untuk

melaksanakannya. Dana atau uang bukan segala galanya untuk menjalankan berbagai kegiatan. Kreatiflah untuk berkarya, carilah kegiatan yang tidak memerlukan biaya yang besar.

6. Penutup

Pengelola TBM berperan penting dalam memberikan layanan bacaan yang bermutu kepada masyarakat. Untuk menunjang pelayanan yang berkualitas perlu didukung oleh pengelola yang berkualifikasi dan berkompeten. Oleh karena itu, pengelola TBM perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen dan organisasi TBM secara profesional.

Modul teoritis Manajemen dan Organisasi TBM ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menjalankan manajemen dan organisasi yang profesional pada TBM-TBM yang sudah ada atau akan dibentuk. Pemahaman dan aplikasi yang benar mengenai manajemen dan organisasi TBM akan membuat organisasi TBM berjalan dengan baik. Sebaliknya pengelolaan TBM tanpa manajemen yang jelas akan membuat TBM akhirnya tutup tidak berbekas.


(20)

17 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Daftar Rujukan

1. Ernawati, Nurul. 2010. Optimalisasi Layanan Taman Bacaan Masyarakat

(TBM) Untuk Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat Pedesaan.

Sumber :dan

JPNF edisi 7 Tahun 2010.

2. Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2005. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Jakarta: Depdiknas.

3. NS, Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.

4. YPPI. 2012. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Tugas Taman Bacaan


(1)

12 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

akan terkumpul menjadi satu. Selanjutnya akan memudahkan untuk mengatur, menempatkan atau menemukannya kembali bila diperlukan pemakai.

2. Katalogisasi

Katalogisasi merupakan proses mengatalog koleksi bahan pustaka di TBM, seperti buku, majalah, koran, kliping, brosur, dll. Hasil pekerjaan dari katalogisasi adalah pembuatan “kartu katalog” atau yang dimuat dalam bentuk pangkalan data komputer. Kartu katalog berisi keterangan-keterangan yang lengkap tentang keadaan fisik bahan pustaka, yang mencakup informasi antara lain:

• Tajuk entri berupa nama pengarang utama. • Judul buku, baik judul utama maupun sub judul.

• Keterangan tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun terbit koleksi.

• Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, tabel, dan bibliografi.

• Keterangan singkat mengenai isi penerbitan, judul asli, dan pengarang asli (apabila buku tersebut hasil terjemahan).

3. Membuat kelengkapan bahan pustaka

Pembuatan kelengkapan bahan pustaka adalah kegiatan menyiapkan dan membuat kelengkapan pustaka agar bahan pustaka itu siap untuk dipakai, mudah dipergunakan, dan memelihara agar koleksi tetap dalam keadaan baik. Kegiatan ini meliputi pekerjaan antara lain :

• Membuat label buku, yang berisi nomor panggil, tiga huruf pertama nama pengarang, dan satu huruf pertama judul buku.


(2)

13 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

• Membuat slip tanggal peminjaman dan pengembalian buku. • Menyampul buku.

5.3.4 Pelayanan Informasi di TBM

Untuk kelancaran kegiatan pelayanan di TBM maka diperlukan pengelola di bidang layanan pembaca yang memiliki tugas antara lain:

• Mempersiapkan dan mengatur tata tertib layanan. • Melaksanakan administrasi keanggotaan.

• Melaksanakan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. • Membuat laporan pelayanan dan penggunaan koleksi TBM.

• Menyelenggarakan berbagai layanan yang kreatif untuk menarik pengunjung TBM, misalnya pameran buku secara kecil-kecilan yang dikaitkan dengan peringatan hari besar nasional, misalnya hari Kartini, Hardiknas, dll.

TBM yang baik adalah yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna. Keberhasilan TBM dalam melayani masyarakat penggunanya antara lain terlihat dari jumlah orang yang memanfaatkan TBM setiap hari dan seberapa jauh TBM menyediakan berbagai jenis koleksi bacaan yang dibutuhkan pengguna. Untuk itu, ruang TBM harus nyaman bagi pembaca. Keadaannya harus bersih, sejuk, rapi dan aman.

Sistem layanan di TBM adalah sistem layanan terbuka, sehingga pengunjung dapat masuk ke ruang baca untuk memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri dari rak, atau dapat pula meminta


(3)

14 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

bantuan kepada petugas. Pembaca juga dapat menggunakan tempat baca secara bebas untuk membaca. Jenis pelayanan di TBM ada dua macam, yaitu (1) layanan membaca dan (2) layanan sirkulasi. Layanan membaca yaitu memanfaatkan bahan bacaan seperti buku, majalah surat kabar dan lain-lain untuk membaca di ruang baca. Sedangkan layanan sirkulasi/ peminjaman adalah peminjaman buku untuk di bawa ke rumah atau di luar ruangan TBM.

5.3.5 Sosialisasi dan Promosi TBM

Masyarakat biasanya tidak secara langsung merespon program TBM. Perlu adanya sosialisasi tentang TBM dan manfaatnya bagi masyarakat. Dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat maka pengelola TBM perlu kreatif untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan mempromosikan keberadaan TBM untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke TBM. Beberapa kegiatan kreatif dan inovatif yang dapat dilakukan antara lain :

• Membangun kemitraan dengan berbagai instansi, organisasi atau kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki tujuan yang sama, sehingga membuat gaung TBM lebih terdengar lagi.

• Pengelola mengadakan kegiatan membaca bersama anggota dengan memilih tema bacaan yang sesuai dengan bulan yang sedang berlangsung misalnya bulan Oktober dipilih buku tentang Sumpah Pemuda, pada bulan Desember dipilih buku tentang hari Ibu, pada bulan April dipilih buku tentang RA. Kartini, pada bulan Mei dipilih buku tentang Pendidikan, dll.

• Belajar dengan ahli; yaitu pengelola mendatangkan seorang ahli dibidangnya misalnya ahli menulis seperti Ali Murthado, ahli melukis, ahli bertutur/mendongeng, dan lain-lain. Untuk memberikan pelajaran kepada anggota TBM. Hal ini dapat anda


(4)

15 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

lakukan 6 bulan sekali atau sekurang kurangnya 1 tahun sekali. • Olahraga rutin; misalnya setiap minggu diadakan kegiatan

olahraga di sekitar TBM seperti bulutangkis, senam, dll.

• Menonton film; sekali-kali ajak anggota untuk menonton bareng film-film pendidikan, film perjuangan, kalau perlu nonton bareng sepak bola, atau nonton bareng pertandingan bulu tangkis dll di halaman TBM pada malam liburan anak anak sekolah.

Outbond bersama buku; ajak anggota untuk mengenal alam

sekitarnya dengan membawa buku tentang alam. Lakukanlah 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali. Outbond pun dapat dilakukan dengan menggunakan sepeda, berkeliling lingkungan tempat tinggal TBM itu berada, tapi tetap membawa buku.

• Menggelar aneka lomba; yang sifatnya seremonial seperti lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba melukis, lomba menulis, lomba membaca, lomba olah raga yang sering dilakukan di TBM tersebut, atau melakukan lomba yang aneh seperti panjat pinang, balap karung, dll. Aneka lomba tersebut harus dilaksanakan disekita TBM agar masyarakat mengenal lebih dekat keberadaan TBM kita.

• Publikasi, seiring dengan majunya teknologi yang semakin pesat, membuat media publikasi pun semakin beragam. Mulai dari majalah dinding, papan informasi, surat kabar, majalah, hingga pembuatan website dapat kita manfaatkan. Bahkan ada media paling murah yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia yaitu melalui pembuatan blog TBM. Ada layanan gratis yang diberikan oleh beberapa vendor seperti


(5)

16 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Itulah beberapa aktifitas TBM yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing masing TBM dibarengi dengan motivasi yang kuat dari para pengelola TBM untuk melaksanakannya. Dana atau uang bukan segala galanya untuk menjalankan berbagai kegiatan. Kreatiflah untuk berkarya, carilah kegiatan yang tidak memerlukan biaya yang besar.

6. Penutup

Pengelola TBM berperan penting dalam memberikan layanan bacaan yang bermutu kepada masyarakat. Untuk menunjang pelayanan yang berkualitas perlu didukung oleh pengelola yang berkualifikasi dan berkompeten. Oleh karena itu, pengelola TBM perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen dan organisasi TBM secara profesional.

Modul teoritis Manajemen dan Organisasi TBM ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menjalankan manajemen dan organisasi yang profesional pada TBM-TBM yang sudah ada atau akan dibentuk. Pemahaman dan aplikasi yang benar mengenai manajemen dan organisasi TBM akan membuat organisasi TBM berjalan dengan baik. Sebaliknya pengelolaan TBM tanpa manajemen yang jelas akan membuat TBM akhirnya tutup tidak berbekas.


(6)

17 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

Daftar Rujukan

1. Ernawati, Nurul. 2010. Optimalisasi Layanan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Untuk Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat Pedesaan.

Sumber :dan

JPNF edisi 7 Tahun 2010.

2. Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2005. Pedoman Pengelolaan Taman

Bacaan Masyarakat (TBM). Jakarta: Depdiknas.

3. NS, Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Sagung Seto.

4. YPPI. 2012. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Tugas Taman Bacaan