Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan

c. Sistem-persediaan inventory-system

Dalam metode persediaan, penyusutan dihitung dengan menambah persediaan awal aktiva yang tersedia dengan perolehan aktiva tetap selama periode berjalan, kemudian dikurangi persediaan akhir aktiva tetap tersebut. Metode persediaan biasanya dipakai untuk menilai aktiva tetap yang kecil-kecil seperti perkakas atau peralatan metode persediaan cukup mudah digunakan, tetapi tidak sistematis dan tidak rasional. Disamping itu juga sulit menentukan nilai sesungguhnya dari aktiva tetap tersebut pada akhir periode.

3. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntasi Keuangan 2002 : 1.3 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut : 1. neraca, 2. laporan laba rugi, 3. laporan perubahan ekuitas, 4. laporan arus kas, 5. catatan atas laporan keuangan. Aktiva tetap perusahaan disajikan dalam laporan keuangan pada komponen neraca dan berada pada sisi debit neraca. Menurut Sofyan Safri harahap 2002 : 123, bentuk penyajian aktiva tetap di dalam neraca yang umumnya sering digunkanan oleh perusahaan adalah : 1. “neraca yang hanya mencantumkan nilai buku saja atau nilai cost aktiva tetap masing-masing dan kemudian dikurangi akumulasi penyusutan secara global, Universitas Sumatera Utara 2. informasi yang lebih lanjut dapat dibuat dalam catatan atas laporan keuangn. Di sini dapat dibuat nilai cost masing-masing dan akumulasi penyusutan masing-masing, 3. informasi yang lebih lanjut lengkap dapat dilihat melalui lampiran daftar aktiva tetap”. Berikut ini penulis akan mencoba membuat suatu contoh penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan. Neraca Per 31 Desember 200x ASET KEWAJIBAN dan EKUITAS Kewajiban Lancar xxxx Kewajiban Tak Lancar xxxx Ekuitas xxxx Jumlah Kewajiban dan Ekuitas xxxx Aset Lancar Kas xxxx Investasi Jangka Pendek xxxx Piutang xxxx Persediaan xxxx Jumlah Aset Lancar xxxx Aset Tetap Tanah xxxx Bangunan xxxx Kendaraan xxxx Peralatan xxxx Inventaris Kantor xxxx Aset Tetap Tidak Berwujud xxxx Jumlah Aset Tetap xxxx Jumlah Aset xxxx Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Di bawah ini terdapat dua buah hasil penelitian terdahulu, yaitu : Tabel 2.10 Tinjauan Peneliti Terdahulu Nama Perumusan Masalah Hasil Penelitian Ernie M. Tampubolon Tahun Penelitian: 2005 Ramot Nurlela. A Tahun Penelitian: 2004 Apakah penggunaan, penghentian aktiva tetap dan penyajiannya dalam laporan keuangan telah sesuai dengan PSAK No.16 Bagaimana perlakuan Akuntansi dalam hal pengakuan dan pengukuran aktiva tetap pada perusahaan jasa angkutan darat Antar Kota Antar Propinsi di lingkungan Dinas Perhubungan Medan-Sumatera Utara dan apakah perlakuan akuntansi tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan perusahaan dalam menentukan capital expenditure atau renenue expenditure dalam hal biaya pemeliharaan dan perawatan, yaitu dengan mengelompokkan dan pemeliharaan aktiva perusahaan dalam 4 bagian. Dalam menghitung penyusutan perusahaan menggunakan metode Garis Lurus. Kebijakan perusahaan untuk masalah penghentian aktiva tetap termasuk cara penghentian, pengalokasian biaya yang terjadi pada saat penghentian, dan lain-lain sudah cukup baik. Pada dasarnya, proses pengakuan awal yang dilakukan oleh perusahaan terhadap bus- busnya sudah memadai, namun proses pencatatan dan perlakuan akuntansi selama penggunaan aktiva tetap yang belum sempurna menimbulkan kesulitan dalam hal pengukuran nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi. Universitas Sumatera Utara