Pelayanan Bimbingan Pengguna Jenis Pelayanan Pengguna .1 Pelayanan Sirkulasi

2.4.3 Pelayanan Bimbingan Pengguna

Pelayanan bimbingan pengguna adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien. Pelayanan pengguna mempunyai peranan yang sangat penting, karena tidak semua pengguna perpustakaan tahu bagaimana cara pemanfaatan perpustakaan. Pelayanan ini sangat baik diberikan kepada pengguna perpustakaan yang sama sekali belum tahu bagaimana cara menggunakan perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Depdikbud 1994 : 75 “Bimbingan pengguna adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna atau calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan pelayanan perpustakaan dengan efektif”. Tujuan bimbingan pengguna menurut Depdikbud 1994 : 75 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri 2. Membekali pengguna dngan teknik memadai dan sesuai untuk memanfaatkan sumberdaya dan sesuai untuk menemukan subjek tertentu 3. Meningkatkan pemanfaatan sumber informasi dan pelayanan pustaka. 4. Mempromosikan layanan perpustakaan 5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu: 1. Petugas harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatlkan sumberdaya dan fasilitas perpustakaan secara optimal. 2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 3. Petugas perlu melibatkan dosen,jurusan atau fakultas. 4. Pendidikan dilakukan baik secara terprogram maupun sewaktu– waktu. Universitas Sumatera Utara Pelayanan bimbingan pengguna pada dasarnya ada dua macam yaitu : a. Bimbingan langsung b. Bimbingan tidak langsung Nurhadi 1982 : 48 menyatakan “Bimbingan langsung adalah bimbingan yang diberikan melalui hubungan antara petugas perpustakaan baik yang bersifat klasikal formal maupun individual formal” Keterangan : Yang dimaksud bersifat klasikal formal adalah bimbingan di berikan kepada sekelompok pemakai dalam ruangan tertentu dan bersifat formal. Sedangkan yang bersifat individual normal adalah bimbingan yang diberikan secara langsung tetapi bersifat informal. Bimbingan secara langsung adalah bagaimana menggunakan koleksi referensi, catalog perpustakaan dan lain sebagainya, terutama kepada pemakai yang menanyakannya. Sedangkan bimbingan tidak langsung adalah bimbingan yang diberikan melalui media tertentu, seperti penerbitan buku informasi, buku pegangan atau penerbit lainnya. Pelayanan bimbingan pengguna sangat penting artinya didalam sebuah perpustakaan. Karena perpustakaan belum tentu tahu bagaimana cara menggunakan perpustakaan yang seharusnya, khususnya mahasiswa baru. Hal ini perlu diberikan petugas perpustakaan kepada pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara

BAB III PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSA BANGSA STIE MEDAN

3.1 Sejarah Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa STIE Medan

Untuk mengetahui sejarah Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa STIE, tentu tidak terlepas dari sejarah berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa STIE. Dengan mengetahui sejarah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa maka dengan sendirinya sejarah perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa juga dapat diketahui karena perpustakaan tersebut sampai pada saat ini masih berada dibawah naungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Bangsa STIE Nusa Bangsa merupakan pengembangan dari Akademik Bisnis Indonesia ABIN yang diselenggarakan Yayasan Pengembangan Pengetahuan Bisnis Indonesia YAPPBIN. Yayasan ini didirikan di Medan pada tahun 1976 oleh beberapa dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, antara lain, Moenaf Hamid Regar, Bachtiar Hasan Miraza, Banhsa Perangin- angina, Sudrajat Sukadman dan Suryakanta. Pada tahun 1983, ABIN diubah namanya menjadi Akademik Akuntansi dan Manajemen Indonesia AKAMI. Pada tahun ini AKAMI memperoleh status terdaftar, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan R.I Nomor: 035101983 tanggal 25 Agustus 1983 tentang pemberian status terdaftar bagi AKAMI untuk jurusan Akutansi dan Manajemen. Selanjutnya pada tanggal 5 Februari 1986, pengurus Yayasan lama menyerahkan kepengurusannya kepada anggota baru yang juga terdiri dari beberapa orang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara dan Kopertis Wilayah I, yakni Fachrudin, A. Samad Zaino, Arifin Akhmad, Suwandy, M. Lian Dalimunthe, Ade Fatma Lubis, Azhar Maksum, Abikusno Darsuky, Adja Syafinat, M. Idris, Erwin Abubakar, Amrin Fauzi dan Amir Faisal. Lantas mereka ini membentuk kepengurusan yayasan berdasarkan Akte Notaris Nurlian, SH pada Universitas Sumatera Utara