Sistem Pelayanan Tertutup Sistem Pelayanan Terbuka

Sedangkan menurut Martoadmojo 1993: 6 “fungsi layanan perpustakaan ialah mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati”.

2.3.3 Sistem Pelayanan Perpustakaan

Dalam proses kegiatan di perpustakaan dikenal dengan dua system pelayanan yang umum digunakan. Kedua sistem pelayanan ini adalah system pelayanan terbuka open access dan sistem pelayanan tertutup closed access. Perpustakaan harus dapat menentukan sistem pelayanan yang sesuai dengan keadaan perpustakaan agar para pengguna dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan yang baik. Untuk menentukan sistem pelayanan yang diberlakukan pada perpustakaan harus diperhatikan kesesuaian koleksi dengan system pelayanan. Apabila koleksi perpustakaan masih sederhana maka sistem yang baik digunakan adalah sistem pelayanan tertutup, tetapi apabila koleksi perpustakaan banyak maka sistem yang baik diberlakukan adalah sistem pelayanan terbuka.

2.3.3.1 Sistem Pelayanan Tertutup

Adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pada sistem pelayanan tertutup, pengguna tidak dapat langsung memilih buku yang dibutuhkan. Setiap pengguna yang membutuhkan buku dapat memperoleh melalui petugas perpustakaan. Dalam memilih buku-buku yang akan dipinjam, pengguna harus menggunakan kartu katalog sebagai wakil dari buku yang dimiliki oleh perpustakaan. Menurut Soeatminah 1992: 137 sistem pelayanan tertutup adalah suatu sistem pelayanan yang tidak memperbolehkan pengunjung masuk ke ruang koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui katalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat meminta kepada petugas untuk mengambilnya, Sedangkan menurut Martoadmojo, Kasmidi 1993: 65 adalah sistem layanan dimana pembaca tidak boleh langsung mengambil buku di rak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan tertutup mengurangi kebebasan dan kesempatan bagi pengguna untuk mengetahui sejumlah koleksi yang terdapat pada jajaran koleksi perpustakaan. Oleh sebab itu Universitas Sumatera Utara ada kemungkinan beberapa koleksi tidak dimanfaatkan oleh pengguna katalog terbatas dan harus menuggu antrian.

2.3.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka

Adalah suatu cara peminjaman yang memungkinkan pengguna untuk masuk keruangan koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Menurut Soeatminah 1992: 130 sistem pelayanan terbuka merupakan suatu sistem pelayanan yang mempebolehkan penunjang perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka yang mengambilnya dari tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan menggunakan sistem pelayana terbuka, yaitu: a. Pengguna bebas memilih sendiri bahan pustaka yang dibutuhkan pada rak buku tanpa harus melalui katalog ataupun petugas. b. Kebebasan memilih dan melihat langsung bahan pustaka pada rak buku dapat menimbulkan rangsangan untuk membaca buku. c. Kalau buku yang dikehendaki tidak ada pengguna dapat memilih buku yang lain sebagai gantinya sesuai dengan yang dibutuhkan. d. Memilih langsung bahan pustaka pada rak koleksi akan lebih menyenangkan dari pada melalui katalogus. Kelemahan sistem pelayanan terbuka adalah: a. Kebebasan mengambil dan mengembalikan buku langsung ke rak koleksi dapat merusak susunan buku. b. Kebebasan yang diberikan kepada pengguna sering disalah gunakan sehingga banyak bahan pustaka yang hilang. c. Membutuhkan petugas yang lebih banyak untuk menjaga keutuhan susunan bahan pustaka dan mengawasi pengguna. Menurut Soeatminah 1992 : 130 pedoman untuk mengatur sistem pelayanan, sistem pelayanan terbuka antara lain : 1. Penataan Koleksi Koleksi perpustakaan harus di tata dan diatur secara sistematis atau menurut urutan klasifikasi, sehingga penunjang mudah mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 2. Rambu – Rambu Rambu – rambu penunjuk arah pencarian pustaka sangat penting artinya, maka harus dibuat dengan jelas tetapi singkat serta ditempatkan yang tepat. Rambu – rambu tersebut dapat berupa panah atau tulisan. 3. Tata Ruang Sistem pelayanan terbuka memerlukan penjagaan yang ketat agar kehilangan bahan pustaka dapat ditekan. Tata ruang harus baik sehingga memudahkan pengawasan petugas kepada setiap pengunjung secara seksama. 4. Katalog Perpustakaan Meskipun pengunjung dapat memilih pustaka langsung ke rak, catalog perpustakaan tetap masih diperlukan dan harus ada. Dengan berbagai petunjuk yang telah disediakan diharapkan para pengguna perpustakaan tidak terlalu banyak meminta pertolongan dari petugas perpustakaan. Pengguna perpustakaan mencari sendiri buku yang diinginkannya. Hal inilah yang menjadi tujuan penyelenggara perpustakaan dengan system terbuka Pada dasarnya kegiatan pelayanan pengguna mengundang pengertian penyebarluasan informasi dan bahan pustaka pada pengguna. Untuk itu staff perpustakaan bagian ini, harus mengusahakan agar pengguna dapat memanfaatkan informasi bahan pustaka semaksimal mungkin. Dalam melakukan pekerjaan pelayanan pengguna, perlu diusahakan hubungan baik antara petugas dan pengunjung. Dari uraian diatas dapat dikatakan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang di berikan oleh satu perpustakaan dengan pemanfaatan koleksi. 2.4 Jenis Pelayanan Pengguna 2.4.1 Pelayanan Sirkulasi