tergantung pada kegiatan peigendalian produksl khususnya dalam menjaga keseimbangan kerja yang bergerak.
4. Prosedur dan Faktor Mempengaruhi Pengaturan Tata Letak Layout
Menurut Yamit 2002:122 perencanaan tata letak fasilitas pabrik berhubungan erat dengan proses perencanaan dan pengaturan letak mesin,
peralatan, aliran bahan dan pekerja di masing-masing stasiun kerja work station. Untuk mengatur tata letak mesin dan fasilitas produksi maupun
letak departemen dalam pabrik, prosedur umum yang dilaksanakan sebagai langkah-langkah proses perencanaan tata letak fasilitas pabrik, baik
menyangkut fasilitas produksi yang sudah ada relayout maupun pengaturan fasilitas produksi dari pabrik baru adalah sebagai berikut:
1. Analisis produk dan proses produksi yang diperlukan
2. Penentuan jumlah mesin dan luas area yang dibutuhkan
3. Penentuan tipe layout yang dikehendaki
4. Penentuan aliran kerja dan bahan
5. Penentuan luas area untuk departemen
6. Rencana secara detail layout yang dipilih
Dari langkah-langkah tersebut diatas, pengaturan tata letak fasilitas pabrik harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jenis produk yang dibuat
b. Urutan proses
c. Peralatan yang digunakan
d. Pemeliharaan dan penggantian maintenannce dan replacement
e. Keseimbangan antar departemen dan kapasitas mesin
f. Area tenaga kerja
g. Area pelayanan
h. Fleksibilitas
5. Pola-Pola Aliran
Menurut Purnomo 2004:64 pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai pada produk jadi. Terdapat berbagai alternatif
aliran material yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut: a.
Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi yang pendek dan sederhana
b. Pola aliran bentuk L, pola ini digunakan untuk mengakomodasi jika
pola aliran garis tidak bisa digunakan dan biaya bangunan terlalu mahal jika menggunakan garis lurus.
c. Pola aliran bentuk U, pola ini digunakan jika aliran masuk material
dan aliran keluarnya produk pada lokasi yang relatif sama. d.
Pola aliran bentuk O, pola ini digunakan jika keluar masuknya material dan produk pada satu tempatsatu pintu. Kondisi ini
memudahkan dalam pengawasan keluar masuknya barang. e.
Pola aliran bentuk S, digunakan jika aliran produksi lebih panjang dari ruangan yang ditempati.
6. Pengertian Material Handling