UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mikroorganisme ditunjukkan oleh adanya kekeruhan dalam sumur Choma, 2010.
2.6.3 Metode Bioautografi
Prosedur dalam metode bioautografi mirip dengan yang digunakan dalam metode difusi agar. Perbedaannya adalah bahwa senyawa uji
berdifusi dari kertas kromatografi ke media agar yang diinokulasi. Metode bioautografi dibagi lagi menjadi bioautografi kontak, imersi dan langsung.
Choma, 2010.
2.7 Konsentrasi Hambat Minimum
Konsentrasi Hambat Minimum KHM didefinisikan sebagai konsentrasi
terendah obat yang akan menghambat pertumbuhan dari organisme setelah inkubasi semalam periode ini diperpanjang untuk organisme seperti bakteri
anaerob, yang membutuhkan inkubasi lama untuk pertumbuhan. KHM dianggap sebagai gold standard untuk menentukan kerentanan organisme
terhadap antimikroba dan digunakan untuk menilai kinerja dari semua metode pengujian kerentanan. KHM digunakan di laboratorium diagnostik untuk
mengkonfirmasi resistensi yang tidak biasa, untuk memberikan jawaban pasti ketika hasil batas diperoleh dengan metode lain yang tidak sesuai, misalnya
ketika menentukan kerentanan koagulase-negatif staphylococci. Kisaran konsentrasi antibiotik yang digunakan untuk menentukan KHM diterima
secara universal menggandakan dilusi diatas dan dibawah konsentrasi 1 mgL
sesuai yang diperlukan Andrew, 2001.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia dan Pusat Laboratorium Terpadu PLT Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta mulai dari bulan Februari-Juli 2014 menggunakan metode eksperimental.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik AND, GH202, blender Philip, peralatan gelas standar Duran,
pompa vakum ULVAC DTC-21, vacuum rotary evaporator N-1001S- W, EYELA-USA, digital waterbath SB-1000 EYELA-USA, corong
pisah, Laminar Air Flow, autoklaf, inkubator MEMMERT, pembakar bunsen, cawan petri, pinset, tabung reaksi, jarum ose.
3.2.2 Bahan
Sampel uji yang digunakan adalah ekstrak metanol, ekstrak etil asetat dan ekstrak n-heksana dari buah tanaman parijoto Medinilla speciosa
Blume yang diperoleh dari daerah Gunung Muria, desa Colo kabupaten Kudus, Nutrient Agar Pronadisa, Nutrient Broth Criterion, cakram
kertas diameter ±6 mm, cakram antibiotik kloramfenikol 30µg Oxoid, Alkohol 70, Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli
ATCC 25922 yang didapatkan dari laboratorium Mikrobiologi FKUI, pelarut n-heksana teknis, etil asetat teknis, metanol teknis, aquades
dan reagen untuk skrining fitokimia Mayer, Dragendorff, FeCl
3
0,1, H
2
SO
4
10, NaOH 1M, HCl 1N dan CHCl
3
.