Identitas klien Pengukuran Antropometrik Tes Laboratorium dan Biokimia Riwayat Diet dan Kesehatan

8

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar data tentang masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi pasien yang beresiko masalah nutrisi berhubungan dengan stres, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Didalam pengkajian, informasi yang perlu dikaji adalah :

a. Identitas klien

Informasi identitas merupakan data demografik aktual tentang klien. Nama, jenis kelamin, umur, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan bahkan jenis asuransi klien pun dimasukkan Potter Perry, 2005.

b. Pengukuran Antropometrik

Antropometrik adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus tubuh. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi.

c. Tes Laboratorium dan Biokimia

Tidak satupun tes laboratorium atau biokimia adalah diagnostik untuk malnutrisi.Tes-tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan dan fungsi hati, fungsi ginjal dan adanya penyakit. Tes laboratorium biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi termaksud ukuran protein plasmaseperti albumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi dan hemoglobin Potter dan Perry, 2005 a. Albumin N: 4-5,5 mg100 ml. b. TransferinN: 170-25 mg100 ml. 9 c. Hb N: 12 mg . d. BUN N:10-20 mg100 ml. e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam N: Laki-laki: 0,6-1,3 mg100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg100 ml.

d. Riwayat Diet dan Kesehatan

Selain riwayat keperawatan yang umum, perawat memperoleh riwayat khusus diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan cairan dan makanan pasien. Sebaliknya informasi pilihan, alergi masalah dan area yang berhubungan lainnya seperti kemampuan pasien untuk memperoleh makanan Potter dan Perry, 2005. Tambahan bagi perawat untuk mengkaji adalah pengumpulan faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet pasien dan status nutrisi. Faktor-faktor tersebut adalah : Status Kesehatan. Status kesehatan pasien berhubungan dengan nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia kurang nafsu makan biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. Dan dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis Potter dan Perry, 2005. Kultur dan Agama. Pola kultural, etnik, agama dan batasan mengenai makanan harus diperhitungkan jumlah. Makanan dan diet tertentu harus diberikan apabila sesuai Potter dan Perry, 2005. 10 Status Sosioekonomi. Biaya makanan tidak tetap dan belanja bervariasi tergantung pada uang yang tersedia. Apakah ada seseorang yang mempersiapkan makanan menentukan penggunaan jumlah kenyamanan makanan. Potter dan Perry, 2005. Pilihan Pribadi. Kesukaan atau ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi makanan favorit. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang tidak menyenangkan cenderung untuk dihindari. Makanan mewah dapat digunakan sebagai simbol status. Pilihan individu harus dipertimbangkan ketika merencanakan diet terapeutik Potter dan Perry, 2005. Faktor Psikologis. Motivasi individu untuk makanan yang seimbang danpersepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan yang mempunyai nilai simbolik yang utama bagi banyak orang misalnya susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan. Observasi Klinis Observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting pengkajian nutrisi. Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi,tanda- tanda klinis status nutrisi tampak pada tabel 11 Tabel 1. Tanda-tanda Klinis Status Nutrisi No. Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk Nutrisi yang Baik Tanda-Tanda untuk Nutrisi yang Buruk 1. Penampilan Umum Sadar, responsive Lesu, apatis, kakeksia, penampilan kakeksia 2. Berat badan Berat badan normal untuk tinggi badan, usia dan bentuk tubuh Penampilan obesitas atau kurus perhatian khusus untuk kurus 3. Postur Postur tegak, lengan dan tungkai lurus Bahu kendur, dada cekung, punggung bungkuk 4. Otot Otot berkembang baik, kuat tonus bagus, beberapa lemak ada dibawah kulit Penampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak berkembang nyeri, edema, tidak mampu berjalan dengan baik 5. Kontrol sistem Saraf Rentang perhatian baik, kurang iritabilitas atau kelelahan, refleks normal, kestabilan psikologis Kurang perhatian, iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan, kelemahan dan nyeri otot, penurunan atau kehilangan refleks lutut dan tumit 12 6. Fungsi gastrointestinal Nafsu makan dan pencernaan baik, eleminasi teratur normal, tidak ada organ atau massa yang teraba Anoreksia, tidak mampu mencerna, konstipasi atau diare, pembesaran hati atau limpa 7. Fungsi kardiovaskuler Laju denyut dan irama denyut jantung normal, tidak ada murmur, tekanan darah normal untuk usianya Laju denyut jantung cepat, pembesaran jantung dan irama jantung tidak normal, tekanan darah meningkat 8. Vitalitas umum Ketahanan bertenaga, kebiasaan tidur baik, penampilan kuat Mudah lelah, kurang energi, mudah tertidur, penampilan capek dan apatis 9. Rambut Bersinar, penampilan berkilat, kuat, helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat Rambut berserabut, kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, penampilan depigmentasi, helai rambut mudah terlepas 10. Kulit umum Kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik Kasar, kering, bersisik, pucat, berpigmen, berpenampilan iritasi, lebam, kehilangan lemak 13 pada subkutan 11. Wajah dan leher Warna merata halus, merah muda, penampilan sehat, tidak ada bengkak Penampilan berminyak, diskolarasi, bersisik, bengkak, kulit gelap dipipi dan bawah mata, tidak halus dan kasar pada kulit sekitar hidung dan mulut 12. Bibir Halus, warna baik, penampilan lembab tidak pecah atau bengkak Penampilan kering dan bersisik, bengkak, kemerahan dan bengkak keilosisi lesi angular pada sudut mulut 13. Mulut dan membran mukosa Membran mukosa didalam rongga mulut berwarna merah muda sampai kemerahan Membran mukosa mulut yang lembut dan bengkak

14. Gusi Warna merah muda,

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 26

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 0 10