Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

yang masih dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, pajak yang masih harus dibayar tersebut ditagih dengan terlebih dahulu menerbitkan Surat Teguran Moelyo, 1998:3.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Dalam hal ini peserta melakukan PKLM di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur,dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Tindakan penagihan pajak dimulai dengan penerbitan Surat Teguran. 2. Mengetahui pentingnya Surat Teguran dalam mencairkan tunggakan pajak. 3. Data-datanya diambil dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, khususnya di Seksi Penagihan.

E. Metode Praktik Kerja lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang di gunakan sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan

Hal ini berkaitan dengan persiapan yang dibutuhkan mahasiswa mulai dari peninjauan objek dan lokasi, mencari bahan untuk pembuatan proposal, permohonan surat jalan surat permohonan dari fakultas, dan lain sebagainya.

2. Studi Literatur

Hal ini berkaitan dengan pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan judul Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, artikel ilmiah serta sumber-sumber lain yang mendukung penulisan laporan ini. Universitas Sumatera Utara

3. Observasi Lapangan

Penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi serta keadaan dari kantor tempat dimana penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

4. Pengumpulan Data

Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan dari topik yang dibahas. Dalam hal ini data-data bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang mengetahui tentang objek kajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah, seperti buku perpajakan, Undang-Undang Perpajakan yang bertujuan untuk pengumpulan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Setelah memperoleh data yang dibutuhkan penulis akan menganalisa, mengevaluasi data dan mengelompokkan data tersebut yang kemudian akan di interpretasikan secara objektif, jelas dan sistematis sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan dari data tersebut.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data mengenai Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis mengumpulkan data dan informasi dengan metode sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

1. Daftar Observasi Observation Guide

Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung tentang objek PKLM.

2. Daftar Wawancara Interview Guide

Mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung yang melibatkan pegawai Key Person pada instasi yang berksangkutan secara lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan objek studi.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN PKLM Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini. Bab ini terdiri dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, uraian teoritis, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan PKLM. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Pada bab ini berisikan tentang sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

BAB III : Gambaran Data

Dalam bab ini penulis secara sistematis dan terperinci menggunakan Surat Teguran dalam mencairkan tunggakan pajak yang tercantum Universitas Sumatera Utara dalam SKPKB, SKPKBT, STP, SKP, SKK, Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar setelah jatuh tempo. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang ada, kemudian akan di evaluasi serta memberikan interprestasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Penulis menarik kesimpulan dari uraian yang ada dan memberikan saran yang dapat dijadikan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK KPP PRATAMA MEDAN TIMUR

A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur

Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama Belasting, yang kemudian setelah kemerdekaan Republik Indonesia berubah nama menjadi Kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak KIP dengan induk organisasinya adalah Direktorat Jenderal Pajak. Di Sumatera Utara pada tahun 1976 berdiri tiga kantor inspeksi pajak, yaitu : 1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara 3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua, yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur. Universitas Sumatera Utara Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pajak kepada masyarakat, maka dibuatlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 267KMK.011989. Hal itu mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP, sekaligus mendirikan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor758KMK.011993 tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan Pajak, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak di kota Medan berubah menjadi empat wilayah kerja, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443KMK.012001 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Universitas Sumatera Utara Jenderal Pajak”, maka Kantor Pelayanan Pajak di kota Medan menjadi enam wilayah kerja, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia 5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan 6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah Setelah adanya modernisasi perpajakan tahun 2008, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak sebelumnya, yaitu berdasarkan jenis pajak berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang struktur organisasinya berdasarkan fungsi jabatan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mulai beroperasi pada tanggal 27 Mei 2008, berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 95PJ.012008 tanggal 19 Mei 2008. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30A Gedung Keuangan Negara Lantai II Medan dan sekarang berpindah alamat di Jalan Suka Mulya Nomor 17A Gedung Keuangan Negara Lantai IV Medan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur didirikan pada tanggal 1 April 1994 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Repuplik Indonesia Nomor 758KMK.011993 tanggal 3 Agustus 1993. Adapun wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, yaitu : Universitas Sumatera Utara

1. Kecamatan Medan Tembung

Kecamatan Medan Tembung adalah daerah pintu gerbang kota Medan di sebelah Timur yang merupakan pintu masuk dari Kabupaten Deli Serdang atau daerah lainnya melalui transportasi darat. Di Kecamatan Medan Tembung ini banyak terdapat jenis usaha industri kecil seperti kerajinan rotan. Disamping itu banyak pula yang bergerak di bidang usaha industri rumah tangga seperti pembuatan sepatu.

2. Kecamatan Medan Timur

Di Kecamatan Medan Timur ini terdapat Stasiun Kereta Api Medan yang dikenal dengan “Stasiun Besar” sebagai salah satu sarana transportasi darat antar kota dan antar daerah dari dan ke Kota Medan. Walaupun bukan sebagai daerah pusat industri, di Kecamatan Medan Timur ini juga banyak terdapat usaha industri kecil seperti bengkel kenderaan bermotor, bengkel bubut, showroom serta usaha perdagangan dan jasa.

3. Kecamatan Medan Perjuangan

Kecamatan Medan Perjuangan adalah salah satu daerah padat pemukiman di kota Medan. Kecamatan Medan Perjuangan pada umumnya bergerak di sektor perdagangan baik itu perdagangan besar, menengah maupun kecil. Di Kecamatan Medan Perjuangan terdapat industri-industri kecil seperti perabot rumah tangga, pengolahan kopi, sulaman border, roti bika ambon, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk membina keharmonisan kerja agar dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan secara maksimal. Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur adalah struktur organisasi linier dan staf yang berada di bawah seseorang koordinasi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara I, dimana seluruh pegawainya adalah Pegawai Negri Sipil di bawah naungan Kementeri Keungan Republik Indonesia. Kantor Pelayan Pajak dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu tipe A dan tipe B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang tergolong dalam skala besar dan biasanyaa berada di ibukota provinsi sedangkan Kantor Pelayanan Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya tidak melebihi dari wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tipe A dan biasanya berada di kotamadya dan kabupaten. Sehingga, berdasarkan penggolongan tersebut maka KPP Pratama Medan Timur dapat digolongkan sebagai KPP tipe A karena wilayahnya berkedudukan diwilayah di Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Namun, berdasarkan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 162KMK.011997 tanggal 10 April 1997 tentang peningkatan KPP tipe B menjadi Universitas Sumatera Utara tipe A. Sehingga, adanya surat keputusan tersebut maka KPP tipe B tidak ada di Kantor Wilayah Direktorat Jendral Sumatera Utara I. Berdasarkan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Departemen Keuangan, maka tipe A terdiri dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur membawahi satu sub bagian, delapan seksi, satu kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional yang berada diluar struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak yakni terdiri dari : 1. Sub Bagian Tata Usaha TU; 2. Seksi Tata Usaha dan Perpajakan TUP; 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI; 4. Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi; 5. Seksi Pajak Penghasilan Badan; 6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan; 7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya; 8. Seksi Penagihan; 9. Seksi Penerimaan dan Keberatan; 10. Seksi Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan; Namun, setelah adanya modernisasi perpajakan pada tahun 2006, KPP Pratama yang berdasarkan Peraturan Menteri Keungan Republik Indonesia No. 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Instansi Vertikal Universitas Sumatera Utara Direktorat Jendral Pajak, maka KPP Pratama terbagi menjadi beberapa seksi, antara lain : 1. Sub Bagian Umum 2. Seksi pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan 4. Seksi Penagihan 5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I s.d IV 8. Seksi Jabatan Fungsioanal Wilayah kerja masing-masing seksi pengawasan dan konsultasi WASKON di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut : a. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, meliputi Kelurahan Pulo Brayan Darat I dan II, Kelurahan Sidodadi, dan Kelurahan Perintis. b. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, meliputi Kelurahan Sei Kera Hilir I dan II, Kelurahan Sidorame Barat I dan II, Sidorame Timur, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kelurahan Pandau Hilir dan Kelurahan Tegal Rejo. c. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, meliputi Kelurahan Bandar Selamat, Kelurahan Bantan, Kelurahan Bantan Timur, Kelurahan Indrakasih, Kelurahan Sudirejo, Kelurahan Sudirejo Hilir, Kelurahan Tembung. Universitas Sumatera Utara d. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, meliputi Kelurahan Durian, Kelurahan Gaharu, Kelurahan Glugur Darat I dan II, Kelurahan Gang Buntu, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, dan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru.

C. Tugas dan Fungsi Masing-Masing Seksi