60 Tabel 4.6 di atas menunjukan hasil uji yang reliable karena nilai alpha
dari masing-masing pertanyaan yang meliputi, sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak MP3, Profesionalisme dan kepatuhan wajib pajak di atas
nilai 0,6 yaitu 0,772; 0,762 dan 0,758.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik,
jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya,
jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak terdistribusi secara normal.
61
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
E x
p e
c te
d C
u m
P ro
b
Dependent Variable: Kepatuhan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.7
62
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
MP3 .727
1.375 1
Profesionalis me
.727 1.375
a Dependent Variable: Kepatuhan
Tabel di atas menunjukkan hasil uji multikolinieritas tampak bahwa untuk keseluruhan sample tidak terjadi korelasi antar variabel
independent karena nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari angka 10.
C. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi heteroskedastisitas dari suatu residual dari pengamatan satu
ke pengamatan lain.
-2 -1
1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2 3
Re gr
es sio
n St
ud en
tiz ed
R es
id ua
l
Dependent Variable: Kepatuhan Scatterplot
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
63 Gambar di atas menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas
karena titik-titik menyebar secara acak di bawah angka nol pada sumbu Y.
D. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak,
profesionalisme mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
1. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square Digunakan untuk melihat persentase variansi variable independent
terhadap variable dependen serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Tabel 4.8 Pengujian Koefisien Determinasi 1
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,514a ,264
,248 5,00021
a Predictors: Constant, MP3
Tanpa adanya variabel Profesionalisme sebagai variabel intervening diperoleh nilai R sebesar 0,514 hal ini menunjukkan bahwa hubungan
variabel independent terhadap variabel dependen di atas 0,05 dan angka adjusted R square sebesar 26,4.
64
Tabel 4.9 Pengujian Koefisien Determinasi 2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,551a ,303
,274 4,91518
a Predictors: Constant, Profesionalisme, MP3
Dengan adanya
variabel Profesionalisme sebagai variabel
intervening diperoleh nilai R sebesar 0,551, hal ini menunjukan bahwa hubungan variabel independen terhadap variabel dependen adalah kuat di
atas 0,05 dan angka adjusted R square sebesar 30,3, lebih tinggi dibandingkan uji adjusted R square yang tidak ada variabel
Profesionalisme, hal ini menunjukan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel sistem monitoring pelaporan
pembayaran pajak dan profesionalisme sebesar 30,3, sedangkan 69,7 dijelaskan oleh factor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian
ini. 2. Uji F-Statistik
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variable independent yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variable dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model penelitian dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variable independent
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
65
Tabel 4.10 Pelaksanaan sistem MP3 terhadap kepatuhan wajib pajak
ANOVA1
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regressio
n 429,900
1 429,900
17,195 ,000a
Residual 1200,100
48 25,002
1 Total
1630,000 49
a Predictors: Constant, MP3 b Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Tanpa adanya
variabel profesionalisme
sebagai variabel
intervening dalam tabel di atas, diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 17,195 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas 0,000 jauh lebih
kecil dari 0,005 maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak.
Tabel 4.11 Hasil uji profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak
ANOVA2
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regressio
n 304,188
1 304,188
11,013 ,002a
Residual 1325,812
48 27,621
1 Total
1630,000 49
a Predictors: Constant, Profesionalisme b Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Dari tabel diperoleh hasil nilai F hitung sebesar 11,013 dengan tingkat signifikan 0,002 karena nilai probabilitas 0,002 jauh lebih kecil dari 0,005
maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak.
66
Tabel 4.12 Hasil uji sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak dan
profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak
ANOVA3
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Regressio
n 494,528
2 247,264
10,235 ,000a
Residual 1135,472
47 24,159
1 Total
1630,000 49
a Predictors: Constant, Profesionalisme, MP3 b Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Dengan adanya variabel profesionalisme sebagai variabel intervening dalam tabel di atas, diperoleh hasil nilai hitung F hitung sebesar 10,235
dengan tingkat signifikan 0.000 karena nilai probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi
kepatuhan wajib pajak.
3. Uji t Statistik Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-
masing variable independent secara individual terhadap variable dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari
0,05 maka ada pengaruh independent terhadap variabel dependen.
67
Tabel 4.13 Hasil uji sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 10,324
6,136 1,682
,099 1
MP3 ,605
,146 ,514
4,147 ,000
a Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Tanpa adanya variabel intervening dalam tabel di atas menunjukan bahwa hubungan antara MP3 dan kepatuhan terjadi hubungan yang signifikan,
hal ini tercermin dari angka signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.005. Hal ini berarti Ha
1
diterima
Tabel 4.14 Hasil uji profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
9,473 7,908
1,198 ,237
Profesionalis me
,626 ,189
,432 3,319
,002 a Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Tabel di atas menunjukan bahwa hubungan antara profesionalisme dan kepatuhan terjadi hubungan yang signifikan, hal ini tercermin dari angka
signifikansi sebesar 0.002 yang lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti Ha
2
diterima.
68
Tabel 4.15 Hasil uji sistem monitoring pelaporan pembayaran pajak dan
profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2,117 7,846
,270 ,789
MP3 ,467
,166 ,396
2,807 ,007
Profesionalis me
,335 ,205
,231 1,636
,109 a Dependent Variable: Kepatuhan_WP
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara sistem MP3 melalui profesionalisme sebagai variabel intervening tidak terjadi hubungan yang
signifikan, hal ini tercermin dari angka signifikan sebesar 0.109 yang lebih besar dari 0.05, berarti Ha
3
ditolak. Disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar profesionalime yang dilihat dari sisi petugas pajak, seperti sistem administrasi
di KPP, kesadaran yang dimiliki oleh WP, peraturan yang ada belum dipahami dengan jelas oleh WP. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa variabel kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh variabel MP3 dan profesionalisme, dengan demikian persamaan regresi dapat dibuat sebagai
berikut: Y = 2,117 + 0,467X
1
+ 0.355X
2
+ e Ket: Y = Variabel kepatuhan wajib pajak
X
1
= Variabel sistem MP3 X
2
= Variabel profesionalisme e = error variablel bebas lain di luar model regresi
69 Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar
2.117 menunjukkan bahwa jika variabel independent dianggap konstan maka kepatuhan wajib pajak bernilai 2.117.
70
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh langsung pelaksanaan Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak MP3 terhadap kepatuhan
wajib pajak dan pengaruh pelaksanaan Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak MP3 secara tidak langsung melalui Profesionalisme
terhadap kepatuhan wajib pajak. Responden pada penelitian ini berjumlah 50 orang pada wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta Barat. Pengujian
ini menggunakan program analisis jalur path analysis. Dari hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari hasil Uji R square diperoleh: Nilai R Square dari Penerapan sistem MP3 terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 26,4. Penerapan sistem
MP3 dan Profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 30,3 sedangkan 69,7 dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Dari hasil Uji F, Penerapan sistem MP3 terhadap kepatuhan wajib pajak diperoleh nilai F hitung 17,195 dengan nilai signifikan 0,000.
Profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak diperoleh nilai F hitung 11,013 dengan nilai signifikan 0,002. Penerapan sistem MP3 dan
Profesionalisme terhadap kepatuhan wajib pajak diperoleh nilai F hitung sebesar 10,235 dengan nilai signifikan 0,000