STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MEMPERLUAS DUKUNGAN MASSA (Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya)

(1)

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MEMPERLUAS

DUKUNGAN MASSA

(Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RIRIN HARTATIK

201010050311007

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN Telah Dipertahankan Di Hapan Sidang

Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Pada:

Hari : Senin

Tanggal : 21 Juli 2014

Jam : 10.00 WIB

Tempat : Ruang Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Yana S Hijri, S. Ip. M. Ip : 1. ( )

2. Salahudin, S. Ip. M. Si : 2. ( )

3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si : 3. ( )

4. Drs. Krisno Hadi, M.A : 4. ( )

Mengesahkan :

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Ririn Hartatik

NIM : 201010050311007

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi : Strategi Partai Politik Dalam Memperluas Dukungan Massa ( Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya)

Disetujui Untuk Diuji

Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Asep Nurjaman, M.Si Drs. Krisno Hadi, M.A

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan


(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN Nama : Ririn Hartatik

NIM : 201010050311007

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi : Strategi Partai Politik Dalam Memperluas Dukungan Massa ( Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya) Pembimbing : 1. Drs. Asep Nurjaman, M.Si

2. Drs. Krisno Hadi, M.A. Konsultasi Skripsi :

Tanggal BImbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

04 Februari 2014 Pengajuan Judul

06 Februari 2014 Pengajuan BAB I

13 Februari 2014 ACC BAB I

27 Februari 2014 Pengajuan BABII

BAB III

05 Juli 2014 ACC BAB II dan

BAB III

05 Juli 2014 Pengajuan BAB IV

dan BAB V

15 Juli 2014 ACC BAB IV dan

BAB V Tanggal selesai bimbingan skripsi:

Dosen Pembimbing I

Drs. Asep Nurjaman, M.Si

Dosen Pembimbing II

Drs. Krisno Hadi, M.A. Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(5)

BERITA ACARA

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Pada hari ini Kamis, tanggal 20 bulan Februari tahun 2014

Telah dilaksanakan seminar proposal skripsi mahasiswa :

Nama : RIRIN HARTATIK

NIM/NIRM : 20101050311007

Judul Skripsi :STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MEMPERLUAS DUKUNGAN MASSA ( Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya Tahun 2014)

Dosen Pembimbing I

Malang, 20 Februari 2014

Dosen Pembimbing II

Drs. Asep Nurjaman, M.Si Drs. Krisno Hadi, M.A.

Mengetahui,


(6)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ririn Hartatik

Tempat, Tanggal Lahir : Guntung Payung, 07 Maret 1992

NIM : 201010050311007

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul: Strategi Partai Politik Dalam Memperluas Dukungan Massa (Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangka Raya)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya besedia mendapatkan sanksi akademik sebagimana berlaku.

Malang, Juli 2014

Yang Menyatakan,


(7)

Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang memiliki segala atas kekuasaan dan telah memberikan karunianya yang tiada terhingga, sehingga skripsi yang berjudul “Strategi Partai Politik Dalam Memperluas Dukungan Massa (Studi Pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya)” dapat terselesaikan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi merupakan bentuk karya ilmiah yang menjadi tugas akhir dari sebuah proses pembelajaran yang dilakukan ditingkat perguruan tinggi, dalam proses pembelajaran yang dilakukan dari tahap awal sampai pada penyusunan tugas akhir ini, ada pihak – pihak yang membantu, yang tidak mungkin penulis untuk menulisakan satu persatu, baik berupa materil maupun moril, secara langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam – dalamnya. Maka sepantasnya penulis mengucapkan beribu – ribu terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya, Ayahanda Saipin Muhdori, Ibunda Rinah tercinta, yang telah memberikan dukungan, serta do’a yang selalu dipanjatkan dengan hati yang tulus ikhlas tanpa mengenal lelah demi keberhasilan saya.

2. Untuk kedua saudara saya Santi Puspita Sari, Kiki Lia Aurina, dan keluarga besar saya yang telah ikut mendo’akan keberhasilan saya, serta ikhlas membantu saya selama mencari pendidikan yang lebih baik.

3. Untuk tunangan saya Minhazzi yang selalu mendo’akan serta memberikan

dorongang, serta arahan untuk mendapatkan cita – cita yang saya harapkan. 4. Untuk sahabat seperjuangan saya sejak SMA Madya Putra Yaumil Ahad yang

selalu memberikan semangat, sahabat terdekat saya selama kuliah Fina Ferlina, Winda Pipit A.D, Ardhias Amalia, Heru Prabowo, Vicky Fendi, dan

Ismi Hariyati yang selalu mendoakan serta memberikan semangat.

5. Untuk bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si. selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan serta tuntunan terhadap ide – ide segarnya dengan penuh kesabaran disela – sela kesibukan beliau selama ini.


(8)

6. Untuk bapak Drs. Krisno Hasi, M.A. selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan serta tuntunan terhadap ide – ide segarnya dengan penuh kesabaran disela – sela kesibukan beliau selama ini.

7. Untuk bapak Yana S Hijri, M.Ip. yang telah membantu pengetahuan yang dimiliki terkait judul skripsi yang di bahas, sehingga penulis mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan.

8. Untuk ibu Hevi Kurnia Hardini, S.Ip, MA.Gov. yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini serta do’a yang diberikan kepada kami semua.

9. Untuk teman – teman PW Kalteng, PD kota Palangkaraya, yang telah memberikan semangat, dukungan, do’a yang diberikan.

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dalam segi penulisan maupun dalam segi tatanannya. Untuk menuju kebenaran dalam penulisan skripsi ini penulis selalu mengharapkan masukan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan isi skripsi ini. Semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi semua pembaca. Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan, saya akhiri nun’walqolami wamayasdurun

sumasalam’mualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Malang, 16 Juli 2014 Yang Menyatakan,


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAKSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... v

LEMBAR PERSETUJUAN... vi

LEMBAR BERITA ACARA ... vii

LEMBAR BERITA ACARA SEMINAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Kerangka Teori ... 10

F. Definisi Konsep ... 17

G. Definisi Operasional ... 19

H. Metode Penelitian ... 20

1. Jenis Penelitian ... 20

2. Lokasi Penelitian ... 20

3. Subyek Penelitian ... 21

4. Sumber Data ... 21

5. Teknik Pengumpulan Data ... 22

6. Teknik Analisa Data ... 23

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pengertian Strategi ... 25

B. Makna Dukungan Massa Bagi Partai Politik ... 28

1. Definisi Partai Politik ... 28

2. Makna Dukungan ... 30

3. Bentuk – Bentuk Dukungan ... 35

4. Mengelola Dukungan ... 35

C. Strategi Partai Politik ... 36

1. Tujuan Strategi Partai Politik ... 36

2. Tahapan Dalam Penyusunan Strategi ... 38

D. Implemantasi Strategi ... 39

1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Implementasi Strategi Partai ... 39

2. Meminimalisir Kegagalan Implemantasi Strategi ... 43

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum PAN ... 48

1. Sejarah Singakat Berdirinya PAN ... 48


(10)

3. Struktur Kepengurusan ... 54

4. Program Kerja (Visi dan Misi) ... 56

5. Pencapaian Kerja ... 58

B. Gambaran Konstelasi di Kota Palangkaraya ... 59

C. Pemetaan Potensi Pemilih dan Pemula ... 61

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA A. Perolehansuara PAN padaTahun 2009 – 2014 di Kota Palangkaraya ………... 63

B. Strategi Partai Amanat Nasional ... 64

C. Konsolidasi ... 68

1. Analisa Swot (Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Tantangan Partai ... 69

2. Arah Pengembangan Partai ... 75

3. Penguatan Pengurus dan Kader ... 76

D. Segmentasi ... 85

1. Pemetaan Masyarakat Pemilih dan Pemula ... 86

2. Pemetaan Dukungan ... 92

E. Positioning ... 96

F. Proses Marketing dan Implementasi ... 103

1. Proses Marketing ...103

2. Implementasi ... 107

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 111

B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Skema SWOT Partai Politik ... 17 Gambar 2 : Formulasi Strategi Secara Umum Sukses PAN

Kota Palangkaraya ... 66 Gambar 3 : Sistem Perkaderan PAN Kota Palangkaraya ... 84


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perolehan Suara Pemilu Legislatif Tahun 2014 ... 60 Tabel 2 : Perkembangan Perolehan PAN Dari Tahun 2004-2014 ... 61 Tabel 3 : Jumlah Suara yang Diperoleh Serta Kader yang berada

Di Wilayah Pemilihan Kota Palangkaraya Pada Tahun 2014 ... 93 Tabel 4 : Profil Pemilih PAN dalam Pemilu DPRD Kota Palangkaraya

Tahun 2014 ... 95 Tabel 5 : 12 Partai Pemenang Pemilu Calon Anggota DPRD Kota

Palangkaraya Tahun 2014 ... 98 Tabel 6 : Peringkat Perolehan Suara PAN Pada Pemilu DPRD Kota

Palangkaraya Tahun 2014 ... 99 Tabel 7 : Hasil Perolehan Kursi Legislatif Pemilu 2014 Anggota DPRD


(13)

Daftar Pustaka

Barata Tampubolon, Ari. 2010. “Strategi politik” jurnal Analisa Strategi Politik. Firmanzah. 2007. Marketing politik. Jakarta : Buku Obor

Firmanzah. 2008. Mengelola Partai Politik. Jakarta : Buku Obor

Budiardjo, Mariam. 2010. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Ali Safa’at, Muchamad. 2011. Pembubaran partai Politik. Jakarta : Rajawali Pers

Apter, David E. 1988. Pengantar Analisa Politik. Jakarta : Rajawali Haryanto. 1982. Sistem Politik Suatu Pengantar. Yogyakarta : Liberty

Karim, M Rusli. 1993. Perjalanan Partai Politik di Indonesia Sebuah Potret Pasang Surut, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Rakhmat, Jalaludin. 1989. Komunikasi Publik Khalayak dan Efek. Bandung : Remaja Karya CV

Scrooder, Peter . 2009. Strategi Politik. Jakarta : FNS

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Widisuasarana

Suroto. 2003. Partai-partai Politik di Indonesia. Jakarta : PT. Citra Mandala Pratama

Tim Prima Pena, 2006. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Gitamedia Press Sumber Lain:

(Online)


(14)

(Online)http://www.pankalteng.org/merakyat/311-iwang-mujiono-desa-lumbung-suara-pan (diakses pada 3 januari 2014, pukul 20.15 Wib)

(Online)http://pankalteng.org/component/content/article/72artikelkalteng/274-pencalegan-pan-kalteng- (diakses pada 3 januari 2014, pukul 20.15

Wib)

(Online) Adam, Rainer. “Political Marketing: Strategi Membangun Konstituen

dengan Pendekatan PR”, google.com (di akses pada 13 Desember 2014 Pukul 20.25 Wib)

Media “ Pelatihankader PAN untuk kemajuan” kalteng post, 25 juli 2013 Keputusan KPU Kota Palangkaraya no. 21/Kpts/KPU-Kota-020.435925/2014


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta

atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara.1 Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai

bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah

cukup panjang. Meskipun juga belum cukup tua, bisa dikatakan partai politik

merupakan organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda

di bandingkan dengan organisasi negara, dan baru ada di negara modern.

Sebagai subyek penelitian ilmiah, partai politik tergolong relatif muda. Baru

pada awal abad ke 20 studi mengenai masalah ini dimulai. Dengan meluasnya

hak pilih, kegiatan politik berkembang diluar parlemen dengan terbentuknya

panitia-panitia pemilihan yang mengatur pengumpulan suara para

penduduknya menjelang masa pemilihan umum, oleh karena itu perlu

memperoleh dukungan dari berbagai golongan masyarakat,

kelompok-kelompok politik di parlemen lambat laun juga berusaha mengembangkan

oprganisasi massa.

Pendidikan kader sangat di utamakan dalam partai, untuk memperkuat

ikatan dan kemurnian ideologi maka di punggut iuran secara teratur dan

diserbarkan organ-organ partai yang memuat ajaran-ajaran


(16)

2 keputusan yang telah di capai oleh pimpinan. Strategi adalah ilmu tentang

teknik atau taktik, cara atau kiat muslihat untuk mencapai sesuatu yang

diinginkan.2 Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang

kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.3 Jadi, strategi partai adalah ilmu tentang teknik, taktik, cara, kiat yang

dikelola oleh politisi untuk mendapatkan dan mempertahankan

sumber-sumber kekuasaan, merumuskan dan melaksanakan keputusan politik sesuai

yang diinginkan, dan strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita

politik. Contohnya adalah pemberlakuan peraturan baru, pembentukan suatu

struktur baru dalam administrasi pemerintahan atau dijalankannya program

deregulasi, privatisasi atau desentralisasi.4 Tanpa strategi politik perubahan jangka panjang, sama sekali tidak dapat diwujudkan. Politisi yang baik

berusaha merealisasikan rencana yang ambisius tanpa strategi, seringkali

menjadi pihak yang harus bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi

sosial yang menyebabkan jutaan manusia menderita.

Tujuan dari setiap strategi bukanlah kemenangan yang dangkal, tapi perdamaian yang mendasar. Dalam istilah politik, ’perdamaian’ ini berarti: penerangan program-program yang tepat dan reformasi. Jika tujuan jangka

panjang. Strategi ini tidak tampak, misi bagi kemenangan akan tampak

sebagai perjuangan bagi kekuasan dan kekayaan pribadi, sebagai sebuah

perjuangan untuk mencapai tujuan-tujuan selain tujuan yang telah

2 Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Gitamedia Press, 2006), 448

3 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: PT. Gramedia Widisuasarana, 1992), 10-11 4 Peter Scrooder, Strategi Politik (jakarta: FNS, 2009), 5-6


(17)

3 ditetapkan.5 Tujuan akhir strategi politik adalah idealisme politik dan pragmatisme politik. Idealisme politik adalah bagaimana kebaikan dan

kesejahteraan bersama bisa diraih dengan cara-cara yang beradab secara

elegan. Pragmatisme politik adalah siapa yang mendapatkan apa, kapan,

dimana, bagaimana dan mengapa atau dengan lain perkataan bagaimana

kekuasaan bisa direbut dan dipertahankan. Dalam pragmatisme menggunakan

realisme yang menghalalkan segala cara dan politisi dagang sapi. Dalam

strategi politik sangat penting mengenal strategi komunikasi.

Strategi komunikasi sangat penting sehingga membawa keuntungan

yang jelas bagi seseorang, atau yang selama ini diabaikan oleh lawan. Citra

yang diinginkan (target image) antara lain; dalam proses implementasi,

kelemahan pemerintah dan satuan eksekutif terutama sekali terletak di bidang

kehumasan, target image menetapkan landasan bagi pekerjaan kehumasan,

dan semua tindakan kehumasan hanya bertujuan untuk menyebarluaskan citra

ini dan menanamkannya dalam benak kelompok sasaran sasaran. Citra yang

diinginkan (target image) Terkait dengan pilihan tema, Gaya, Cara

konfrontasi dan Tawaran sumber daya manusia.6 Berkembangnya aspirasi-aspirasi politik baru dalam suatu masyarakat, yang disertai dengan kebutuhan

terhadap partisipasi politik lebih besar, derngan sendirinya

menuntut pelembagaan sejumlah saluran baru, diantaranya melalui

pembentukan partai politik baru. Tetapi pengalaman di beberapa negara dunia

5 http://www.search.ask.com/web?l=dis&q=strategi-politik-persiapan+pemilu&o=(diakses pada 14

Desember 2013, pukul 20.13)

6Dr. Rainer Adam, “Political Marketing:Strategi Membangun Konstituen dengan Pendekatan PR”,


(18)

4 ketiga menunjukkan, pembentukan partai baru tidak akan banyak bermanfaat,

kalau sistem kepartaiannya sendiri tidak ikut diperbaharui. Suatu sistem

kepartaian baru disebut kokoh dan adaptabel, kalau ia mampu menyerap dan

menyatukan semua kekuatan sosial baru yang muncul sebagai akibat

modernisasi. Dari sudut pandang ini, jumlah partai hanya akan menjadi

penting bila ia mempengaruhi kapasitas sistem untuk membentuk

saluran-saluran kelembagaan yang diperlukan guna menampung partisipasi politik.

Sistem kepartaian yang kokoh, sekurang-kurangnya harus memiliki

dua kapasitas. Pertama, melancarkan partisipasi politik melalui jalur partai,

sehingga dapat mengalihkan segala bentuk aktivitas politik anomik dan

kekerasan. Kedua, mengcakup dan menyalurkan partisipasi sejumlah

kelompok yang baru dimobilisasi, yang dimaksudkan untuk mengurangi

kadar tekanan kuat yang dihadapi oleh sistem politik. Dengan demikian,

sistem kepartaian yang kuat menyediakan organisasi-organisasi yang

mengakar dan prosedur yang melembaga guna mengasimilasikan

kelompok-kelompok baru ke dalam sistem politik. Partai politik menjalankan fungsi

sebagai alat mengkomunikasikan pandangan dan prinsip-prinsip partai,

program kerja partai, gagasan partai dan sebagainya. Agar anggota partai

dapat mengetahui prinsip partai, program kerja partai atau pun gagasan

partainya untuk menciptakan ikatan moral pada partainya, komunikasi politik

seperti ini menggunakan media partai itu sendiri atau media massa yang

mendukungnya. Dalam perkembangan partai politik umumnya diterima


(19)

5 demokrasi konstitusional, yaitu sebagai kelengkapan sistem demokrasi suatu

negara. Dan partai politik yang berkembang di Indonesia dapat digolongkan

dalam beberapa periode yang mempunyai ciri dan tujuan

masing-masing,yaitu : Masa penjajahan Belanda, masa pedudukan Jepang dan masa

merdeka.

Ada empat fungsi partai politik, yaitu komunikasi politik, sosialisasi

politik, rekruitmen politik dan pengelolaan konflik, yaitu sebagai sarana

komunikasi politik, sebagai sarana sosialisasi politik, sebagai sarana

rekrutmen politik, dan sebagai saran pengatur konflik ( Conflict Management

).7 Oleh karena itu dari banyaknya strategi yang dimiliki setiap partai membuat partai tersebut kuat dan kemungkinan dapat memperluas dukungan

masa yang lebih banyak lagi. Dalam hal ini pula tidak dapat kita pungkiri

bahwasannya dukungan masa sangatlah di perlukan bagi setiap partai politik,

entah itu dalam kekuatan partai itu sendiri atau bahkan sebagai

mempertahankan eksistensi partai itu sendiri.

Partai Amanat Nasional yang berada di wilayah Kalimantan Tengah,

menjadi sorotan penulis untuk menjadi suatu bahan penelitian dalam skripsi

ini. Partai PAN sendiri suatu partai yang politik yang memperjuangkan

kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita partai

ini berakar pada moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan. Dapat dilihat

sehndiri walaupun berlandaskan agama islam namun PAN sendiri sangat

terbuka kepada agama lain yang ingin bergabung dalam satu cita-cita fraksi

7 Mariam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010),


(20)

6 PAN sendiri. Oleh karena itu kalimantan tengah yang mayoritas non muslim

tidak menjadikan fraksi PAN jauh dari perhatian masyarakat, bahkan dapat

dilihat pada tahun 2014 kali ini fraksi PAN Kalteng segera melakukan

penjaringan BACALEG (Bakal Calon Anggota Legislatif) sebagai tindak

lanjut dari Pencalegan dini. Hal ini untuk persiapan Pemilu Legislatif tahun

2014. Sebanyak 45 Caleg DPRD Kalteng segera di persiapkan berasal dari

kader dan non kader dan bertekad untuk memenuhi kuota 30 persen

perempuan sebagaimana ketentuan yang berlaku.8 Dari 45 anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) periode 2004-2009 hanya ada10 yang

melenggang kekursi wakil rakyat untuk periode 2009-2014.

Partai Amanat Nasional (PAN) yang mampu bertahan, hanya satu

orang, yakni Arif Budiatmo, dari Dapil Kalteng I, dengan perolehan suara

sebanyak 2.951 suara. Sedangkan pada tahun 2009 – 2014 dari PAN, diwakili Caleg atas nama H Syafrudin H Husin, dengan perolehan suara sebanyak

5.502 suara. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 PAN dapat menambah

suara yang semakin bertambah dan dengan usaha partai yang berpegang

teguh kepada demokrasi masyarakatnya. Berdasarkan hasil survei internal

PAN menunjukan bahwa mayoritas pemilih PAN adalah kalangan

terpelajar, pengusaha, serta masyarakat yang berpenghasilan menengah ke

atas. namun masyarakat yang berada di segmen tersebut sangat sedikit dari

total pemilih. oleh karena itu, perlu dilakukan trobosan baru untuk

menjangkau seluruh segmen pemilih yaitu masyarakat menengah kebawah

8 http://pankalteng.org/component/content/article/72-artikel-kalteng/274-pencalegan-pan-kalteng-


(21)

7 khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. karakter masyarakat

pedesaan yang tidak mudah percaya, tidak mudah menerima hal baru, serta

masih kuat dengan tradisi dan budaya, bisa menghambat simpati dan

dukungan masyarakat dipedesaan apabila PAN maupun Caleg PAN tidak

hadir ditengah-tengah masyarakat tersebut. Oleh karena itu, kita harus lebih

efektifkan lagi DPRt PAN se Kalteng, Pembentukan DPRt PAN apabila

belum tersbentuk, serta memobilisasi Caleg PAN dari daerah setempat

dengan maksimal dan efektif, masyarakat didesa terbiasa dengan gorong

royong, tolong menolong, ikatan kekeluargaan yang kuat dan dalam

hubungan sosial masyarakat dipedesaan masih memperhitungkan patokan

untuk membalas budi sebagai bentuk penghargaanbagi sesama, hal ini bisa

dijadikan titik tolak bagi Caleg PAN untuk bekerja meraih simpati

masyarakat.9

Maka sudah seharusnyalah setiap partai wajib memiliki strategi untuk

dapat mendulang suara yang signifikan dari konstituen, dengan konsep

pemenangan yang terfokus guna memenangkan partainya, baik melalui

pengorganisasian dan konsolidasi kader, menggunakan mesin kekuatan

organisasi sayap yang di miliknya, penguasaan terhadap kondisi objektif yang

ada dalam areal pertarungan politiknya, propaganda isu, dan lain sebagainya.

Karena tanpa itu pegaruh dan kekuasaan mustahil diperoleh, maka pada

prinsipnya kemenangan dalam Pemilu adalah harga mati bagi setiap Partai

politik.

9 http://www.pankalteng.org/merakyat/311-iwang-mujiono-desa-lumbung-suara-pan (diakses pada


(22)

8 Partai politik dan strategi dalam partai politik yang cukup menarik

berdasarkan latar belakang yang telah panjang lebar di kemukakan di atas,

maka dalam penelitian ini penulis tertarik mengangkat judul “STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MEMPERLUAS DUKUNGAN MASSA” Studi pada Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan

Tengah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi Partai Amanat Nasional dalam memperluas

dukungan massa di Kota Palangkaraya ?

2. Bagaimana Implementasi Strategi Partai Amanat Nasional dalam

memperluas dukungan massa di kota Palangkaraya ?

C. Tujuan Penelitian

Dari yang telah di tuliskan di rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Partai Amanat

Nasional dalam mempertahankan dukungan Massa di kota

Palangkaraya.

2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan Partai

Amanat Nasional dalam mempertahankan dukungan massa di


(23)

9

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi dari dua manfaat yakni manfaat Praktik

secara dan manfaat secara Teoritik.

1. Secara Praktik

a. Masyarakat

Sebagai bahan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat,

terkait peran partai politik dalam memperluas dukungan massa,

serta pelaksanaan strategi-strategi yang dimiliki partai tersebut.

b. Instansi yang terkait

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

kekuatan partai politik dalam dukungan massa di kota

Palangkaraya.

2. Sebagai sarana penghubung antara instandi dan

lembaga pendidikan

c. Mahasiswa

1.Sebagai bahan evaluasi terhadap pemahaman materi

maupun teori yang diberikan selama ini.

2. Sebagai bahan penambah wawasan dan pengetahuan

terkait masalah yang di bahas, dan sebagai bahan

pertimbangan mahasiswabagi penulisan – penulisan terkait permasalahan yang sama.


(24)

10 2. Secara Teoritis

Diharapkan penulisan ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi

dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai strategi partai politik

dalam memperkuat dukungan massa yang di miliki Partai Amanat

Nasioanal.

E. Kerangka Teori

Dalam sub bagian ini, penulis akan mengemukakan kerangka teori

sebagai bahan analisa dari masalah yang di angkat dalam skripsi ini. Dalam

partai politik yang memiliki visi dan misi tersendiri dalam tujuannya untuk

meraih yang di harapkan yakni melakukan strategi – strategi yang menunjang kekuatan partai itu sendiri, dan kemudian mengimplementasikan

(merealisasikan) dari apa yang telah di buat oleh partai tersebut untuk

mendapatkan dukungan massa. Strategi politik itu sendiri merupakan strategi

atau tehnik yang digunakan untuk mewujudkan suatu cita-cita politik. Strategi

politik sangat penting untuk sebuah partai politik, tanpa adanya strategi

politik, perubahan jangka panjang sama sekali tidak akan dapat diwujudkan.

Perencanaan strategi suatu proses dan perubahan politik merupakan analisis

yang gamblang dari keadaan kekuasaan, sebuah gambaran yang jelas

mengenai tujuan akhir yang ingin dicapai dan juga segala kekuatan untuk

mencapai tujuan tersebut. Bagi setiap Partai Politik strategi dalam mengikuti


(25)

11 dan ini juga merupakan bagian dari Grand strategi Partai Politik, yaitu

Strategi Politik.

Sebuah bentuk strategi politik yang khusus adalah strategi pemilihan

umum, yang diutamakan disini adalah memperoleh kekuasaan dan sebanyak

mungkin pengaruh dengan cara memperoleh hasil yang baik dalam pemilu,

sehingga politik dapat diwujudkan dalam suatu perubahan dalam masyarakat

dapat tercapai. Dalam masyarakat demokratis, pemilu yang demokratis dalam

berbagai bentuk dan kemungkinannya dilaksanakan sebelum seseorang dapat

mengambil alih kekuasaan dan mendapat kemungkinan untuk memiliki

pengaruh. Oleh karena itu, pihak yang bersangkutan harus memperoleh suara

yang cukup dalam pasar pemilu agar ia dapat memiliki pengaruh. Oleh sebab

itu, pertempuran untuk memperoleh suara, pemilih harus direncanakan

dengan hati-hati dan untuk itu dibutuhkan apa yang disebut dengan ’Strategi’. Strategi pemilu untuk memperoleh kekuasaan seringkali dipandang sebagai

hal yang buruk, bahkan oleh partai yang bersangkutan. Tetapi tanpa adanya

kekuasaan ini bagi calon atau partai terkait, konsep politik lain yang bukan

merupakan konsep politik merekalah yang akan diterapkan. Padahal konsep

politik lain itu menurut pandangan para politisi, suatu partai biasanya lebih

buruk daripada konsep mereka sendiri. Ada beberapa konsep strategi politik


(26)

12 Strategi terbagi dua yaitu Strategi Ofensif, dan Strategi defensif.10 Pertama Strategi Ofensif adalah strategi memperluas pasar dan strategi

menembus pasar. Dalam strategi ofensif yang digunakan untuk

mengimplementasikan politik, yang harus dijual adalah perbedaan terhadap

keadaan yang berlaku saat itu serta keuntungan-keuntungan yang dapat

diharapkan. Strategi ofensif ini sangat dibutuhkan, misalnya apabila suatu

partai ingin menambah atau meningkatkan jumlah massa pemilihnya. Dalam

hal ini harus ada lebih banyak orang yang memiliki pandangan dan pemikiran

yang positif terhadap partai tersebut, sehingga nantinya kampanye yang akan

dilaksanakan partai politik akan dapat berhasil.

Penyampaian aspirasi melalui partai politik dan lembaga perwakilan

serta pergantian kekuasaan melalui kompetisi dalam pemilihan umum

merupakan sarana untuk mengatur konflik secara lebih kreatif tanpa

kekerasan. Tanpa adanya sistem kepartaian, perubahan pemerintah aka terjadi dengan cara kudeta (coup d’etat) atau revolusi oleh karena itu, partai politik merupakan saran untuk perubahan politik secara damai.11 Dengan adanya sebuah strategi yang baik, diharapkan proses pemasaran (kampanye) dalam

suatu partai politik untuk memperluas dukungan massa, tidak hanya monoton

dengan satu gaya marketing saja. Oleh karena itu, perlu upaya sedemikian

rupa agar masyarakat tidak bosan dengan gaya-gaya jualan parpol saat

kampanye nanti. Maka, strategi pemasaran sangatlah di butuhkan. Di era

lama, dikenal istilah marketing yaitu produk sebagai raja. Salah satu ciri dari

10Ari Barata Tampubolon, 2010. “Strategi politik” dalam jurnal Analisa Strategi Politik. Hlm 2,

2010.

11Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H.,M.H. Pembubaran partai Politik ( Jakarta : Rajaw


(27)

13 era ini adalah terjadinya komunikasi hanya satu arah. Konsumen tidak diberi

ruang untuk komentar atau memberi tanggapan.

a. Strategi Perluasan Pasar

Strategi perluasan pasar yang ofensif bertujuan untuk membentuk

kelompok pemilih baru disamping para pemilih yang telah ada. Oleh sebab

itu, harus ada suatu penawaran yang lebih baik bagi para pemilih yang selama

ini memilih partai pesaing. Strategi semacam ini perlu dipersiapkan melalui

sebuah kampanye, untuk menjelaskan kepada publik tentang penawaran baru

dan penawaran mana saja yang lebih baik dibanding dengan penawaran

partai-partai lainnya. Perluasan pasar tidak mungkin dapat dicapai dengan isu

atau agenda yang tidak bermutu. Dalam hal ini, produk baru yang ditawarkan

yaitu politik baru atau lebih tepatnya keuntungan yang dihasilkan politik baru

tersebut harus lebih diperhatikan. Untuk itu, pertama-tama politik harus

dirumuskan secara jelas. Politik yang belum rampung sama sekali tidak

menariknya dengan produk yang belum rampung. Dalam hal ini pihak

eksekutif sering sekali bertindak salah karena produk dan keuntungan yang

ditawarkannya tidak dirumuskan secara jelas sehingga tidak dapat dimengerti

oleh warga. Sebelum pelaksanaan, perlu dilakukan pekerjaan pada hubungan

kemasyarakatan yang baik, karena apabila hal ini tidak dilakukan, proyek

tersebut sewaktu-waktu dapat saja didiskriminasikan.

b. Strategi Menembus Pasar

Strategi menembus pasar bukan menyangkut ditariknya pemilih lawan


(28)

14 lebih baik atau baru, melainkan” penggalian potensi” yang sudah ada secara optimal. Hal ini salah satu contohnya adalah menyangkut pemasaran

program-program yang dimiliki secara lebih baik dan peningkatan intensitas

keselarasan antara program dan individu terhadap, seperti halnya

memperbesar tekanan terhadap kelompok-kelompok target.

Yang kedua Strategi defensif akan muncul ke permukaan, misalnya

apabila partai pemerintahan atau koalisi pemerintahan yang terdiri atas

beberapa partai ingin mempertahankan mayoritasnya. Selain itu, strategi

defensif dapat muncul apabila sebuah pasar tidak akan dipertahankan lebih

lanjut dan penutupan pasar ini diharapkan membawa keuntungan sebanyak

mungkin.

c. Strategi Mempertahankan pasar

Ini merupakan suatu strategi yang khas untuk mempertahankan

mayoritas pemerintah. Dalam kasus semacam ini, partai akan memelihara

pemilih tetap mereka, dan memperkuat pemahaman para pemilih musiman

mereka sebelumnya pada situasi yang berlangsung. Partai yang ingin

mempertahankan pasar, akan mengambil sikap yang bertentangan dengan

partai-partai yang menerapkan strategi ofensif.

Perencanaan dibutuhkan agar setiap program dan aktifitas partai

memiliki kesamaan gerak dan arah. Perencanaan berarti juga mengaitkan

antara satu aktivitas dengan aktivitas lain. Dengan demikian akan terjadi

sinigresi dan konsistensi di antara program-program kerja yang akan


(29)

15 image dan pesan khusus mengenai keseluruhan aktivitas yang dilakukan. Hal

ini akan memudahkan masyarakat dalam mengartikan dan memaknai

program kerja serta isu politikyang dilontarkan suatu partai politik. Hampir

semua elemen partai perlu dilibatkan dalam penyusunan perencanaan strategi

partai politik bersangkutan, hal ini dapat dilakukan identifikasi misi dan visi

partai.

Misi partai menjelaskan mengenai partai politik tersebut berdiri dan

ada. Visi partai menjelaskan tujuan jangka panjang partai yang ingin mereka

capai. Visi partai politik perlu diterjemahkan dalam tujuan-tujuan jangka

pendek. Tujuan jangka pendek dan periodik ini dapat didefinisikan setiap 3,4

atau 5 tahun sekali. Setelah itu perlu dirumuskan strategi untuk mencapai

tujuan jangka pendek tersebut. Setelah strategi diputuskan, teknik

implementasi juga perlu dirumuskan. Ketika suatu partai politik dapat

menyusun perencanaan yang komprehensif, partai tersebut memiliki

rencana-rencana yang terstruktur dan jelas tentang apa yang akan dilakukan kemudian

hari. Harus tetap diperhatikan dalam hal ini bahwa perencanaan harus

memberikan ruang bagi penyesuaian dan adaptasi. Perencanaan dususun

dengan membuat asumsi atas kejadian yang akan datang. Padahal, asumsi

tersebut bisa meleset. Artinya kejadian yang kita bayangkan semula tidak

terjadi.12

Bidang pertama Perencanaan strategi membuat gambaran jelas

mengenai arah yang hendak dituju (visi dan apa yang menjadi tujuan dan


(30)

16 alasan eksistensi organisasi tersebut). Berdasarkan visi dan tugas ini

perencanaan strategi mengembangkan tujuan yang merupakan hasil akhir

yang akan dapat diukur dan menunjukan apakah organisasi terkait makin

mendekati visi dan tujuan utama atau malah menjauhinya. Dalam bidang

kedua, perencanaan strategi berusaha mengambarkan pada dasar realitas

lingkungan kerja. Ada dua lingkungan yang pertama adalah lingkungan

eksternal yang merupakan wilayah dimana pihak lain mempengaruhi atau

dipengaruhi oleh organisasi tersebut, dan yang kedua lingkungan internal

yang terdiri dari sumber – sumber daya, kekuatan serta berbagai kemungkinan dan tuntutan dari organisasi itu sendiri. Dengan

memperbandingkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi, pilihan

semacam ini dapat dikembangkan. Analisa SWOT terdapat empat kombinasi

yang dilakukan:13

1. Strategi Kekuatan – Kemungkinan ; bagaimana kekuatan dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dari berbagai

kemungkinan pengembang.

2. Strategi Kekuatan – Ancaman ; bagaimana kekuatan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ancaman yang dapat menghalangi

pencapaian tujuan dan kesempatan.

3. Strategi Kelemahan – Kemungkinan ; bagaimana kelemahan dapat diatasi untuk memperoleh keuntungan dari berbagai

kemungkinan pengembang.


(31)

17 4. strategi Kelemahan – Ancaman ; bagaimana kelemahan dapat di atasi untuk mengatasi ancaman yang dapat menghalangi

pencapaian tujuan dan kesempatan.

Gambar 1

Skema SWOT Partai Politik

F. Definisi Konsep

Konsep merupakan definisi yang dipakai dalam unsur dari suatu

generalisasi serta fenomena-fenomena tertentu, yang dimaksud konsep adalah

suatu definisi dari apa yang kita amanti, konsep-konsep yang dinyatakan

antara variabel – variabel mana kita ingin menentukan hubungan empiris.14 Dengan demikian yang dimaksud dengan definisi konsep adalah

merupakan konsep-konsep yang dinyatakan sebagai variabel-variabel yang

akan penulis pelajari, jadi variabel yang ada merupakan penjabaran dari

konsep itu sendiri, variabel yang terdapat didalam konsep itu adalah:

14 Singarimbun, Masri dan Sofan Efendi, Metode Penelitian Survey, jakarta: LP3ES, 1981 dan

1995

Partai

Politik

Strategi perolehan Dukungan Kondisi Internal

(Kekuatan – Kelemahan)

Kondidi Eksternal (Ancaman – Hambatan Per UU PARPOL)

Dukungan

Massa


(32)

18 1. Strategi

Dalam pepengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan

kemenangan atau pencapaian tujuan. Strategi merupakan siasat atau cara

dan usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun organisasi

untuk mencapai target dan tujuan yang diinginkan, strategi atau cara

sangat pentingdipelajari oleh partai politik karena hal ini

merupakanindikator penentu kemenangan. Berkaitan dengan upaya partai

politik maka strategi bermakna siasat dan usaha untuk mendapatkan

pencapaian tujuan yang diinginkan.

2. Partai Politik

Menurut Leon D. Epstein partai politik adalah setiap

kelompok-kelompok, meskipun terorganisasi secara sederhana, yang bertujuan

untuk mendapatkan jabatan publik dalam pemerintahan, dengan

identitas-identitas tertentu.15 Mariam Budiardjo menjelaskan juga partai politk dalam bukunya dasar-dasar ilmu politk, partai politik merupakan

sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam

proses pengelolaan negara.16 3. Dukungan Massa

Dukungan massa merupakan hal penting terhadap kemenangan suatu

partai dalam pemilu. Bukan itu saja, besar dan kecilnya partai bisa dilihat

dari dukungan massa yang diperoleh, hal tersebut tidak masalah apakah

15 Deden faturohman dan Wawan Sobari. 2002. Pengantar Ilmu Politik. Malang: UMM Perss. Hal.

113

16 Mariam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010),


(33)

19 massa itu paham atau tidak dengan visi dan misi partai. Loyalitas massa

pendukung partai akan berpengaruh terhadap kemenangan partai dalam

pemilu. Oleh karena itu, setiap partai akan mengupayakan tetap terjamin

loyalitas partai sekalipun dengan politik uang.17

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah menyatakan bagaimana operasi atau

kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang

menunjukkan konsep yang dimaksud.18 Definisi operasional perlu menetapkan gejala bentuk atau indikator lainnya, hal ini bertujuan untuk

memperoleh data yang relevan dan dapat diolah dengan baik. Definisi

operasional yang dimaksud disini adalah strategi partai politik dalam

memperluas dukungan massa, dalam hal ini merupakan langkah-langkah

ataupun upaya yang dilakukan oleh partai amanat nasional di kota

palangkaraya baik itu berisi program untuk mencapai visi dan misi partai itu

sendiri.

Adapun indikator yang berhubungan dengan strategi partai politik

dalam memperluas dukungan massa adalah:

a. Segmentasi

o Pemetaan Masyarakat

o Menentukan Potensi Dukungan

17 M. Khoirul Anwar dan Vina Salvina. 2006. Perilaku Partai Politik; Studi Prilaku Partai Politik

Dalam Kampanye dan Kecenderungan Pemilih pada pemilu 2004. Malang: UMM Perss. Hal. 29

18 Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan


(34)

20 b. Positioning

c. Proses Marketing

o Platform Partai

o Promosi

o Sosialisasi

d. Pelaksanaan

o Internal

o Eksternal

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan dalam penelitian kualitatif deskriptif

dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian deskriptif yang

dimaksudkan yaitu bisa dipahami sebagai serangkaian prosedur yang

digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambaran atau melukiskan obyek penelitian atau subyek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat, nilai-nilai dan lain-lain) pada saat ini

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya sehingga

akan dapat diperoleh gambaran dan analisis tentang strategi partai politik

dalam memperluas dukungan massa.

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian tentang strategi partai politik dalam memperluas


(35)

21 wilayah partai amanat nasional kalimantan tengah, dewan pimpinan

daerah partai amanat nasional kota palangkaraya.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian. Subyek

dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan

benar sekaligus menjadi obyek. Adapun yang menjadi subyek dalam

penelitian tentang strategi partai politik dalam memperluas dukungan

massa adalah sebagai berikut:

o Ketua DPW Partai Amanat Nasional Kalimantan tengah

o Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya

o Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional kota Palangkaraya

o Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD Partai Amanat Nasional

kota Palangkaraya

o Kader Partai Amanat Nasional

o Masyarakat kota Palangkaraya (baik itu partisipan PAN maupun

sebaliknya)

4. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari sumber-sumber, pihak-pihak yang menjadi obyek

penelitian ini, antara lain data yang didapat langsung dari lapangan


(36)

22 tengah maupaun dewan pimpinan daerah partai amanat nasional

kota palangkaraya.

b. Sumber Data Sekunder

Data ini dapat diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen-dokumen

yang ada sebelumnya, terutama berkenaan dengan arsip-arsip

laporan, buku-buku literatur, majalah, internet, dan lain sebagainya

yang menunjang dalam penulisan ini mengenai strategi partai

politik dalam memperluas dukungan massa.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data secara wawancara yaitu pengumpulan

data yang dilakukan dengan melalui tanya jawab secara langsung

dengan responden untuk melengkapi kebutuhan data yang tidak

dapat diperoleh dengan cara observasi.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data secara observasi yaitu suatu teknik

pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melihat dari dekat

obyek penelitian. Metode ini dimaksudkan untuk mengamati

tingkah laku aktual, dengan menggunakan penginderaan secara

langsung, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran penjelasan

keadaan.


(37)

23 Teknik pengumpulan data secara dokumentasi merupakan

pengumpulan data dengan melalui pencatatan terhadap dokumen

yang ada dilapangan yang berfungsi sebagai data pelengkap dan

pendukung teknis, sejauh data tersebut maih berhubungan dengan

masalah-masalah yang diteliti, seperti arsip, catatan-catatan, buku

laporan, monografi, statistik dan sebagainya.

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam

penulisan metode ilmiah, karena dengan analisa data dapat diberikan arti

tentang makna yang bergunadalam memecahkan masalah penelitian.

Untuk penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif.

Menurut Miles dn Huberman19 analisa data kualitatif terdiri dari: a. Pengumpulan Data

Peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada

dilapangan mengenai atau yang sesuai dengan program-program

yang dilakuakan partai amanat nasional di kota palangkaraya dalam

memperluas dukungan massa.

b. Reduksi Data

Proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi kedalam bentuk

simbol yang dapat menggambarkan keseluruhan data utamanya

hasil penelitian terkait program yang dilakukan partai amanat


(38)

24 nasional kota palangkaraya dalam memperluas dukungan massa.

Maksudnya penyederhanaan data yang kompleks menjadi narasi

pendek sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan

masalah sehingga mudah untuk difahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Merupakan upaya mengkonstruksi dan menafsirkan data

menggunakan metode tertentu untuk menggambarkan secara

mendalam dan utuh mengenai masalah yang diteliti. Sehingga data


(1)

19

massa itu paham atau tidak dengan visi dan misi partai. Loyalitas massa pendukung partai akan berpengaruh terhadap kemenangan partai dalam pemilu. Oleh karena itu, setiap partai akan mengupayakan tetap terjamin loyalitas partai sekalipun dengan politik uang.17

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah menyatakan bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep yang dimaksud.18 Definisi operasional perlu menetapkan gejala bentuk atau indikator lainnya, hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang relevan dan dapat diolah dengan baik. Definisi operasional yang dimaksud disini adalah strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa, dalam hal ini merupakan langkah-langkah ataupun upaya yang dilakukan oleh partai amanat nasional di kota palangkaraya baik itu berisi program untuk mencapai visi dan misi partai itu sendiri.

Adapun indikator yang berhubungan dengan strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa adalah:

a. Segmentasi

o Pemetaan Masyarakat

o Menentukan Potensi Dukungan

17 M. Khoirul Anwar dan Vina Salvina. 2006. Perilaku Partai Politik; Studi Prilaku Partai Politik

Dalam Kampanye dan Kecenderungan Pemilih pada pemilu 2004. Malang: UMM Perss. Hal. 29

18 Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan


(2)

20

b. Positioning c. Proses Marketing

o Platform Partai o Promosi

o Sosialisasi

d. Pelaksanaan

o Internal

o Eksternal

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dikategorikan dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksudkan yaitu bisa dipahami sebagai serangkaian prosedur yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambaran atau melukiskan obyek penelitian atau subyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, nilai-nilai dan lain-lain) pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya sehingga akan dapat diperoleh gambaran dan analisis tentang strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa.

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian tentang strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa, penulis melakukan penelitian di dewan pimpinan


(3)

21

wilayah partai amanat nasional kalimantan tengah, dewan pimpinan daerah partai amanat nasional kota palangkaraya.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian. Subyek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan benar sekaligus menjadi obyek. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian tentang strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa adalah sebagai berikut:

o Ketua DPW Partai Amanat Nasional Kalimantan tengah o Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Palangkaraya o Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional kota Palangkaraya

o Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD Partai Amanat Nasional kota Palangkaraya

o Kader Partai Amanat Nasional

o Masyarakat kota Palangkaraya (baik itu partisipan PAN maupun

sebaliknya)

4. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber-sumber, pihak-pihak yang menjadi obyek penelitian ini, antara lain data yang didapat langsung dari lapangan yaitu dewan pimpinan wilayah partai amanat nasional kalimantan


(4)

22

tengah maupaun dewan pimpinan daerah partai amanat nasional kota palangkaraya.

b. Sumber Data Sekunder

Data ini dapat diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang ada sebelumnya, terutama berkenaan dengan arsip-arsip laporan, buku-buku literatur, majalah, internet, dan lain sebagainya yang menunjang dalam penulisan ini mengenai strategi partai politik dalam memperluas dukungan massa.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data secara wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui tanya jawab secara langsung dengan responden untuk melengkapi kebutuhan data yang tidak dapat diperoleh dengan cara observasi.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data secara observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melihat dari dekat obyek penelitian. Metode ini dimaksudkan untuk mengamati tingkah laku aktual, dengan menggunakan penginderaan secara langsung, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran penjelasan keadaan.


(5)

23

Teknik pengumpulan data secara dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan melalui pencatatan terhadap dokumen yang ada dilapangan yang berfungsi sebagai data pelengkap dan pendukung teknis, sejauh data tersebut maih berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti, seperti arsip, catatan-catatan, buku laporan, monografi, statistik dan sebagainya.

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam penulisan metode ilmiah, karena dengan analisa data dapat diberikan arti tentang makna yang bergunadalam memecahkan masalah penelitian. Untuk penelitian ini penulis menggunakan teknik analisa data kualitatif. Menurut Miles dn Huberman19 analisa data kualitatif terdiri dari:

a. Pengumpulan Data

Peneliti mencari dan mengumpulkan semua data yang ada dilapangan mengenai atau yang sesuai dengan program-program yang dilakuakan partai amanat nasional di kota palangkaraya dalam memperluas dukungan massa.

b. Reduksi Data

Proses penyajian, kompilasi data setelah direduksi kedalam bentuk simbol yang dapat menggambarkan keseluruhan data utamanya hasil penelitian terkait program yang dilakukan partai amanat


(6)

24

nasional kota palangkaraya dalam memperluas dukungan massa. Maksudnya penyederhanaan data yang kompleks menjadi narasi pendek sesuai kriteria dan klasifikasi data berdasarkan rumusan masalah sehingga mudah untuk difahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Merupakan upaya mengkonstruksi dan menafsirkan data menggunakan metode tertentu untuk menggambarkan secara mendalam dan utuh mengenai masalah yang diteliti. Sehingga data yang dihasilkan merupakan jawaban atas permasalahan yang ada.