pertumbuhan awan – awan sepanjang jalur di mulai dari atas perairan Afrika timur hingga perairan pasifik bagian barat utara Papua NOAA, 2005.
2.3. Satelit NOAA – AVHRR
Satelit NOAA adalah satelit lingkungan dan cuaca yang dioperasikan oleh NOAA National Ocean and Atmospheric Administration Amerika. Satelit ini
muncul untuk menggantikan generasi satelit sebelumnya, yaitu seri TIROS Television and Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960 – 1965 dan seri IOS
Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970 – 1976. Berdasarkan orbit satelitnya, NOAA dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit
polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi,
sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi NOAA, 2008.
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif, sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada
umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas lima seri NOAA
pada setiap harinya yaitu NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17, dan NOAA 18. Waktu peluncuran satelit NOAA – AVHRR dari generasi ke generasi dapat
dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Waktu Peluncuran NOAA AVHRR Satelite
Waktu Peluncuran
Akhir Misi Kanal
Keterangan NOAA 6
27 Juni 1979 16 November 1986
4 kanal Sudah tidak
beroperasi tahun 1987
NOAA 7 23 Juni 1981
7 Juni 1986 5 kanal
Sudah tidak beroperasi tahun
1987 NOAA 8
28 Maret 1983
31 Oktober 1985
4 kanal Dihentikan pada
tanggal 29 Desember 1985
NOAA 9 12 Desember
1984 11 Mei 1994
5 kanal Dihentikan pada
tanggal 13 Februari 1998
NOAA 10 17
September 1986
Masih beroperasi
4 kanal Kemampuan
saluran inframerah
menurun sejak tahun 1994
NOAA 11 24
September 1988
13 September
1994 5 kanal
Gagal pada akhir misi
NOAA 12 14 Mei 1991
15 Desember 1994
5 kanal Sudah tidak
beroperasi sejak 5 Februari 1995
NOAA 13 9 Agustus
1993 21 Agustus
1993 5 kanal
Tidak beroperasi setelah akhir misi
NOAA 14 30 Desember
1994 23 Mei 2007
5 kanal Masih beroperasi
NOAA 15 13 Mei 1998
Masih beroperasi
6 kanal Masih beroperasi
NOAA 16 21 Januari
2000 Masih
beroperasi 6 kanal
Masih beroperasi NOAA 17
24 Juni 2002 Masih
beroperasi 6 kanal
Masih beroperasi NOAA 18
20 Mei 2005 Masih
beroperasi 6 kanal
Masih beroperasi sumber : Tungalagsalkhan dan Guenther, 2008
Stasiun bumi NOAA di Indonesia terdapat di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN yang berada di Jakarta dan Biak, kantor Badan
Riset Kelautan dan Perikanan BRKP yang berada di Jakarta, dan The Southeast Asian Center for Ocean Research and Monitoring SEACORM yang
berada di Perancak Bali. Konfigurasi satelit NOAA dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Konfigurasi Satelit NOAA – AVHRR http:podaac.jpl.nasa.govSeaSurfaceTemperatureAVHRR-
Pathfinder
Data AVHRR di gunakan untuk peramalan cuaca harian dan pembuatan peta suhu permukaan laut yang dapat dimanfaatkan untuk prediksi daerah
penangkapan ikan. Spesifikasi dari satelit NOAA – AVHRR ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Satelit NOAA – AVHRR Dimensi
Tinggi : 165 in 4.19 m Diameter : 75 in 1.88 m
Solar Array Area : 180.6 ft
2
16.8 m Berat
4920 lbs 2231. 7 kg Daya
879.9 W Batas Desain
2 tahun Orbit
Ketinggian : 870 km Kemiringan : 98.856 °
Waktu Matahari Lokal : 13:40 Berat Peralatan
982.5 lbs 445.6 kg Daya Peralatan
450 W Rata – rata Waktu
Matahari Ketika Melewati Ekuator
Sekitar 14:00 Rata – Rata
Ketinggian 870 km
sumber : http:projects.osd.noaa.gov.IJSPcharecteristic.htm
Advanced Very High Resolution Radiometer AVHRR adalah sensor radiasi yang digunakan untuk menentukan suhu permukaan. Sensor ini berupa
radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam radiasi pada panjang gelombang yang berbeda – beda seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.
Tabel 3. Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR Karakteristik Panjang Gelombang Satelit NOAA – AVHRR
Saluran Resolusi
Panjang Gelombang
µm Daerah
Spektrum Penggunaan
1 1.09 km
0.58 – 0.68 Tampak
Visible Pemetaan awan
dan permukaan siang hari
2 1.09 km
0.725 – 1.00 Inframerah
dekat Batas daratan
dan perairan 3A
1.09 km 1.58 – 1.64
Deteksi salju dan es
3B 1.09 km
3.55 – 3.93 Inframerah
tengah Pemetaan awan
malam hari dan suhu permukaan
laut
4 1.09 km
10.30 – 11.30 Inframerah
jauh Pemetaan awan
malam hari dan suhu permukaan
laut
5 1.09 km
11.50 – 12.50 Inframerah
jauh Suhu permukaan
laut sumber : http:www.ga.gov.auearth-observationsatellites-and-
sensorsnoaa.html 2.4. Karakteristik Buoy TAO
Pembuatan buoy Tropical Atmosphere Ocean TAO termotivasi oleh adanya kejadian El Nino pada tahun 1982 – 1983 merupakan El Nino paling kuat
pada saat itu dan terjadi tanpa terdeteksi maupun diperkirakan sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan perlunya data real time Samudera Pasifik bagian tropis
untuk pemantauan maupun perkiraan,dan pengetahuan mengenai El Nino. Buoy TAOTRITON dioperasikan oleh NOAA Amerika, JAMSTEC Jepang dengan
kontribusi dari IRDORSTOM Perancis. Buoy TAO terpasang sepanjang khatulistiwa di Samudera Pasifik seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Konfigurasi buoy TAO sepanjang Khatulistiwa di Samudera Pasifik TAO Buoy array along equator in Pacifik
Pencatatan data suhu permukaan laut pada buoy ini di mulai pada tahun 1977 sampai sekarang yang terletak di Pasifik tropis, Atlantik, dan Samudera
India. Nilai SPL di peroleh dalam satuan derajat celcius. Buoy TRITON dioperasikan di wilayah Pasifik barat pada tahun 1999, buoy ini mengukur data
suhu pada kedalaman 1.5 m. Data suhu yang tersedia memiliki interval waktu yang berbeda – beda yaitu data per jam, 15 menit, dan 10 menit McPhaden,
2010 sedangkan nilai bias dari data buoy ini adalah 0.1 °C Murakami, 1999 .
Komponen buoy TAO selengkapnya disajikan pada Gambar 3 dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
Sensor : Thermistor
Model : NX ATLAS using YSI
Resolusi : 0.001 °C
Batas ukuran : -5 °C sampai 35 °C Akurasi
: ± 0.003 °C
Gambar 3. Komponen buoy TAO TRITON http:www.pmel.noaa.govtaoepicdiagrams.html
2.5. Algoritma Estimasi Suhu Permukaan Laut dari Data Citra Satelit NOAA – AVHRR