3. Analisis Matriks Internal External IE Matriks IE digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap skor total
matriks IFE dan EFE yang dihasilkan dari audit eksternal dan internal perusahaan. Matriks IE terdiri atas dua dimensi, yaitu total skor dari
matriks IFE dan total skor dari matriks EFE. Total skor matriks IFE dipetakan pada sumbu X dengan skor 1.0-1.99 yang menyatakan posisi
internal adalah lemah, skor 2.0-2.99 posisinya rataan, serta skor 3.0-4.0 adalah posisi kuat.
Total skor dari matriks EFE pada sumbu Y dengan skor 1.0-1.99 adalah posisi rendah, skor 2.0-2.99 adalah posisi rataan dan skor 3.0-4.0
adalah posisi tinggi. Matriks ini bermanfaat untuk menentukan posisi perusahaan yang terdiri atas sembilan sel. Secara garis besar dibagi
menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda, yaitu :
a. Strategi tumbuh dan kembang yang meliputi sel I, II, atau IV dan
strategi yang cocok untuk diterapkan. Antara lain strategi intensif atau strategi integratif.
b. Strategi jaga dan pertahankan yang meliputi sel III, V, atau VII, dapat dikelola dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
c. Strategi tuai dan divestasi yang meliputi sel VI, VIII, atau IX.
Faktor Evaluasi Internal
Kuat Rataan
Lemah
4.0 3.0
2.0 1.0
Faktor Evaluasi Eksternal
Tinggi
Sedang
Rendah I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
Gambar 3. Matriks IE Kotler 2005
4. Analisis SWOT Strengths, Weakness, Opportunities and Threats Menurut Rangkuti 2013, hampir setiap perusahaan maupun
pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Kecenderunagn nampaknya akan semakin meningkat, terutama
dalam era perdagangan bebas abad ke-21, yanga satu sama lain saling berhubungan dan saling tergantung. Konsep dasar pendekatan analisis
SWOT ini, nampaknya sederhana sekali pemahamannya bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan pertempuran”. Analisis SWOT dalam
perkembangannya saat ini, tidak hanya dipakai untuk menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan banyak diterapkan dalam penyusunan
perencanaan strategi bisnis Strategic Business Planning, yang bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang, sehingga arah dan tujuan
perusahaan dapat dicapai dengan jelas, sehingga dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika untuk
memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
weaknesses dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategik selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategik strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategik perusahaan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah analisis SWOT Rangkuti 2011.
Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal dalam analisis SWOT. Analisis SWOT ini
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan, seperti dimuat pada Tabel 7.
Hubeis dan Najib 2008, mengemukakan bahwa matriks SWOT merupakan alat untuk mencocokkan faktor-faktor penting yang akan
membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO Kekuatan-Peluang atau
strengths-opportunities, WO kelemahan- peluang atau
weakness-opportunities, ST kekuatan-ancaman atau strengths-threaths dan WT weakness-threaths. Menyusun faktor-faktor
strategik pada bisnis restoran matriks SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 2. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan untuk disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Tabel 7. Matriks SWOT Faktor Internal
Faktor eksternal
Kekuatan Strengths
Kelemahan Weaknesses
Peluang Opportunities
Strategi S-O Ciptakan strategi
Menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi W-O Ciptakan strategi Meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Ancaman Threats
Strategi S-T Ciptakan strategi
Menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman Strategi W-T Ciptakan
strategi Meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti 2011 5. Analisis Customer Satisfaction Index CSI
CSI diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut bisnis
restoran tersebut. Menurut Listyari 2006 dan Hendriyani 2010, CSI adalah fungsi
dari weighted average WA dibagi highest scale HSskala maksimum yang dipakai dalam penelitian ini skala 5 dengan dikalikan 100.
WA CSI = x 100
HS Kriteria indeks kepuasan menggunakan kisaran 0.00-1.00 tidak puas
hingga puas, yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kriteria nilai indeks kepuasan pelanggan
NILAI IKP KRITERIA
0.00-0.34 Tidak puas
0.35-0.50 Kurang puas
0.51-0.65 Cukup puas
0.66-0.80 Puas
0.81-1.00 Sangat puas
6. Analisis Importance Performance Analysis IPA Menurut Umar 2003, IPA merupakan metode yang dapat
digunakan untuk menganalisis respon konsumen terhadap “bisnis restoran khas makassar” adalah deskriptif kuantitatif. Respon konsumen dapat
dilihat dari penilaian yang diberikan konsumen terhadap karakteristik dari menu makanan khas makassar. Selanjutnya mengukur tingkat harapan
dan tingkat kinerja terhadap perusahaan menurut pendapat konsumen, maka digunakan IPA. Tngkat kepentingan dari menu makanan khas
makassar adalah seberapa penting suatu dimensi menu makanan bagi konsumen atau seberapa besar harapan konsumen terhadap kinerja suatu
karakteristik. Untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari kinerja produk oleh konsumen akan digunakan skala interval.
Data skala interval diberi skor secara kuantitatif untuk dipakai dalam perhitungan-perhitungan Tabel 9. Pada tingkat pelaksanaankinerja
adalah kinerja aktual dari kinerja yang telah diberikan oleh menu makanan khas makassar dapat dirasakan oleh pelanggannya.
Tabel 9. Skor tingkat kepentingan
Kriteria Jawaban Skor Nilai
Tidak penting 1
Kurang penting 2
Cukup penting 3
Penting 4
Sangat penting 5
Sumber : Umar 2003. Berdasarkan hasil perolehan penilaian tingkat kepentingan dan
tingkat pelaksanaan, maka dilakukan perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan
tingkat pelaksanaan dari produk. Skor rataan kepentingan dikurangi dengan skor rataan pelaksanaan akan diperoleh
total skor gap kesenjangan. Untuk menghitung tingkat kesesuaian konsumen dilakukan. dengan cara menghitung perbandingan rataan skor
pelaksanaan dan rataan skor kepentingan yang menunjukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk menu makanan khas makassar yang
dihasilkan. Tingkat kesesuaian ini akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan.
Supranto 2001. Hal tersebut dimuat pada Tabel 10.
Tabel 10. Skor tingkat pelaksanaan.
Kriteria jawaban Skor Nilai
Tidak baik 1
Kurang baik 2
Cukup baik 3
Baik 4
Sangat baik 5
Sumber: Umar, 2003. Pembobotan tingkat pelaksanaankinerja lebih besar atau sama
dengan bobot tingkat kepentingan harapan, berarti kinerja restoran telah memenuhi harapan konsumen. Jika bobot kinerja lebih kecil dari bobot
tingkat harapan, berarti kinerja masih di bawah harapan. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen belum tercapai.
Bobot penilaian kinerja perusahaan dan bobot penilaian kepentingan konsumen diratakan dan diformulasikan ke dalam diagram Kartesius.
Masing-masing dimensi diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rataan penilaian terhadap tingkat pelaksanaan kinerja X menunjukkan
posisi suatu dimensi pada sumbu X, sementara posisi dimensi pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor rataan tingkat kepentingan harapan konsumen
terhadap atribut Y.
Setiap hasil akan menempati salah satu kuadran dalam diagram Kartesius yang terdiri atas :
a. Kuadran A Prioritas Utama Kinerja suatu dimensi adalah lebih rendah dari keinginan konsumen,
sehingga pihak restoran khas makassar, harus meningkatkan kinerjanya agar optimal.
b. Kuadran B Pertahankan Prestasi Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu dimensi berada pada
tingkat tinggi dan sesuai, sehingga pihak restoran khas makassar, cukup mempertahankan kinerja dimensi tersebut.
c. Kuadran C Prioritas Rendah Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu dimensi berada pada
tingkat rendah, sehingga produk menu makanan khas makassar, belum perlu melakukan perbaikan.
d. Kuadran D Berlebihan Kinerja perusahaan berada pada tingkat tinggi tetapi keinginan
konsumen akan kinerja dari dimensi tersebut rendah, sehingga bisnis restoran tidak perlu lagi meningkatkan kinerja karakteristik ini,
sehingga sumber daya perusahaan dapat dialokasikan untuk melaksanakan prioritas utama.
Kelebihan menggunakan metode ini adalah lebih efisien, penelitian mengenai kepuasan pelanggan, tidak hanya mendapatkan indeks kepuasan
pelanggan, tetapi sekaligus memperoleh informasi yang berhubungan dengan dimensi atau atribut yang perlu diperbaiki. Menurut Handi 2002.
Hal ini dimungkinkan karena skor dari setiap dimensi atau skor dari setiap atribut dapat diperoleh.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum