Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Butir pernyataan dikatakan valid apabila r hitung 0,3.

2.6.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha 0,60. 2.6.2. Uji Asumsi Klasik 2.6.2.1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Dasar pengambilan keputusan yaitu : - Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.6.2.2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut homoskedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas.

2.6.2.3. Autokorelasi

Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa galat berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila: Varei,ej = 0 untuk i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah serial correlationautocorrelation. Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi, yaitu dengan uji: Durbin Watson uji D – W. Uji Durbin-Watson dilakukan dengan membandingkan DW hitung dengan DW tabel . Jika terdapat autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter tidak lagi efisien. 2.7. Metode Analisis Data 2.7.1. Persamaan Regresi Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jejaring sosial terhadap pilihan politik masyarakat adalah metode regresi linier sederhana dengan persamaan umum: Y = a + b X + e Dimana: Y = Pilihan politik msyarakat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a = Intersep X = Jejaring sosial b = Koefisien regresi e = error 2.7.2. Uji t Untuk melihat pengaruh dari X terhadap Y dilakukan Uji-t sebagai berikut, dengan kriteria pengujian: 1 Jika t-hitung t-tabel Ho ditolak, H 1 diterima, artinya variabel X berpengaruh nyata terhadap variabel Y. 2 Jika t-hitung ≤ t -tabel Ho diterima, H 1 ditolak, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y.

2.7.3. Koefisien Determinasi