mengalami pertumbuhan yang pesat. Bahkan saat ini, untuk mengakses situs jejaring sosial dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
1.5.2. Tinjauan Tentang Tingkah Laku Pemilih
Sebelum diterangkannya tentang tingkah laku pemilih maka penulis terlebih dahulu menjelaskan teori tentang politik dan partai politik menurut para
ahli.
1.5.2.1. Pengertian Politik dan Partai Politik
Politik adalah wilayah laki-laki maskulin. Wilayah ini adalah wilayah yang dicirikan dengan warna konflik, perebutan kekuasaan, agresifitas, negosiasi,
superioritas dan ciri-ciri lain yang “cocok” dengan sifat laki-laki. Ciri lain yang menonjol dari ranah politik adalah penampakannya yang bersifat publik.
Peran serta politik masyarakat didasarkan kepada politik untuk menentukan suatu produk akhir. Komunikasi politik adalah suatu komunikasi
yang mempunyai konsekuensi politik baik secara aktual maupun potensial, yang mengatur kelakuan manusia dalam keberadaan suatu konflik. Komunikasi politik
antara pemerintah dan rakyat sebagai interaksi antara dua pihak yang menerapkan etika.
Komunikasi merupakan sarana menyampaian informasi dari sumber berita kepada penerima berita. Oleh karena itu komunikasi politik sangat penting,
dengan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan mampu meningkatkan partisipasi politik masyarkat itu sendiri. Maka dengan itu
komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting, baik komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok
yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Menurut Budiardjo 2008:159 bahwa “Tujuan kelompok ini
ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - biasanya dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan
mereka”.
9
1. Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan
penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang
bersifat ideal maupun materil. Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik
dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri,
mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.
Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu komponen infra struktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai Partai Politik
dalam buku Budiardjo, yakni :
2. Sigmund Neumann: Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta
merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan- golongan lain yang tidak sepaham.
10
Sedangkan menurut Budiardjo 2008:403 bahwa:
9
Miriam Budiarjo, 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. hal. 159.
10
Ibid, hal. 404.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama
dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya, dengan cara konstitusional guna melaksanakan
kebijakan-kebijakan mereka.
11
Partisipasi politik masyarakat merupakan hal terpenting dalam pembangunan desa, yaitu akan menjadi wahana political education yang
sangat baik. Sedangkan menurut Conyers “pertama, partisipasi politik masyarakat sebagai alat guna memperoleh suatu informasi mengenai
kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat yang tanpa kehadirannya program pembangunan desa serta proyek akan gagal; kedu, masyarakat
akan lebih mempercayai program pembangunan di desa, jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya dalam
pengambilan keputusan terhadap prioritas pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, karena akan lebih mengetahui seluk-beluk
1.5.2.2. Politik Masyarakat
Partispasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahap kebijakan, mulai sejak dari pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan,
termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan. Partisipasi politik masyarakat dalam rencana pembangunan desa harus sudah dimulai sejak
saat perencanaan kemudian pelaksanaan dan seterusnya pemeliharaan. Kegiatan masyarkat yang disebut partisipasi politk adalah perilaku politik lembaga dan para
pejabat pemerintah yang bertanggung jawab membuat, melaksanakan dan menegakkan keputusan politik, perilaku politik masyarakat individukelompok
yang berhak mempengaruhi lembaga dan pejabat pemerintah dalam pengambilan keputusan politik, karena menyangkut kehidupan masyaraka.
Menurut Alexander Abe dalam Tjokroamidjojo 2005:36 mengemukakan partisipasi politik:
11
Ibid, hal. 403.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
proyek dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek; dan Ketiga, yang mendorong partisipasi umum dibanyak Negara karena timbul
anggapan bahwa hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat.” Katz” Partisipasi politik masyarakat
diwujudkan melalui partisipasi politik dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi.
12
Hantington dan Nelson: ”partisipasi politik adalah kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untukmempengaruhi
pembuatan keputusan oleh pemerintah”. Dalam politik moderen partisipasi merupakan sebuah permasalahan yang
penting. Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan
memimpin kepala Negara, dan secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah public policy.
13
Konvensional
Ada juga yang mendefenisikan partai politik hanya sebagai kegiatan warga Negara preman private cityzen yang bertujuan mempengaruhi mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh. Ada 2 bentuk partisipasi politik dalam terminologi politik :
Tabel 1.1 Bentuk Partisipasi Politik
Inkonvesional
- Pemilu - Demonstrasi
- Diskusi Politik - Huru-Hara
- Kampanye - Teror
Sumber: Taliziduhu Ndaraha 2000:102.
12
Tjokroamidjojo, 2005, Menuju Masyarakat Pjartisipatif, Cetakan Keempat,
Kanisus, Yogyakarta, hal. 36.
13
Samuel P. Hatington dan Joan Nelson, Partisipasi Politik Dinegara Berkembang,
Rineka Cipta, 1998, hal. 6.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Partisipasi politik dapat dianggap sebagai tolak ukur dalam menilai apakah proyek yang bersangkutan merupakan proyek pembangunan desa. Jika
masyarakat desa tidak berkesempatan untuk berpartisipasi politik dalam pembangunan suatu proyek didesanya. Proyek tersebut pada hakekatnya bukanlah
proyek pembangunan desa. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat
Ardin, 2011 yaitu:
“ 1. Faktor Sosial Ekonomi 2. faktor Politik
3. Faktor Fisik Individu dan Lingkungan 4. Faktor Nilai Budaya”
14
14
Bernad Ardin, 2011.
1. Faktor Sosial Ekonomi Kondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan
dan jumlah keluarga. Kondisi sosial ekonomi masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat karena ketika ada
masalah yang menyangkut sosial ekonomi maka masyarakat akan protes terhadap pemerintah. Bentuk protes seperti apapun yang datang dari masyarakat adalah
sebuah partisipasi politik. 2. Faktor Politik
Peran serta politik masyarakat didasarkan kepada politik untuk menentukan suatu produk akhir. Faktor politik meliputi komunikasi politik,
kesadaran politik, pengetahuan masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan dan kontrol masyarakat terhadap kebijakan politik.
http:www.google.co.id Partisipasi-Politik-Masyarakat. Diakses
tanggal 12 Februari 2014.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Faktor Fisik Individu dan Lingkungan Faktor fisik individu sebagai sumber kehidupan termasuk fasilitas serta
ketersediaan pelayanan umum. Faktor lingkungan adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan, kondisi dan makhluk hidup, yang berlangsungnya
berbagai kegiatan interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta lembaga dan pranatanya.
4. Faktor Nilai Budaya Nilai budaya politik atau civic culture merupakan basis yang membentuk
demokrasi, hakekatnya adalah politik baik etika politik maupun teknik atau peradapan masyarakat. Faktor nilai budaya menyangkut persepsi, pengetahuan,
sikap, dan kepercayaan politik.
1.5.2.3. Pendidikan Politik