Pilihan Politik Masyarakat Kerangka Konseptual

masyarakat banyak atau tidak. Jika hal tersebut di atas tidak dipenuhi oleh seorang kandidat, maka pemilih pada suatu saat akan beralih sikap dan orientasinya ke kandidat lain.

1.5.3. Pilihan Politik Masyarakat

Berlakunya Peraturan Komisi Pemilihan Umum PKPU Nomor 13 tahun 2013, tentang Zonasasi Kampanye membuat calon anggota legislatif caleg, tidak bisa lagi bebas melakukan sosialisasi dengan menebar atribut kampanye seperti dulu. Keterbatasan ini, membuat caleg mulai melirik dunia maya, terutama jejaring sosial seperti facebook, twitter, Friendster, kakaotalk, wechat untuk menggaet pemilih. Apalagi jejaring persahabatan tersebut, banyak digemari kalangan pelajar dan mahasiswa yang termasuk pemilih pemula. Banyak calon legislatif caleg yang memanfaatkan dunia maya untuk mensosialisasikan visi, misi dan program kerjanya. Dengan alasan lebih murah dan efektif, maka dari bersosialisasi di jejaring sosial menjadi salah satu senjata para caleg. Para caleg hanya merogoh kocek antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Itu karena, dikelola secara pribadi. Berkampanye melalui teknologi seperti ini, lebih efektif jika dibandingkan dengan cara-cara tradisonal dengan menyebarkan alat peraga seperti spanduk, baleho dan lainnya. Namun tidak semua kalangan yang mengakses jejaring sosial. Pemilih yang sering berselancar di dunia maya tersebut, umumnya adalah pemilih pemula dan pemilih yang berpendidikan dan tinggal di daerah perkotaan. Sementara pemilih yang tinggal di pelosok pedesaan, tidak memahami dan mengerti dengan kemajuan teknologi tersebut. Oleh karena itu, caleg juga harus tetap berkampanye Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menggunakan cara-cara konvensional, dan turun langsung untuk bersosialisasi dengan masyarakat.

1.5.4. Kerangka Konseptual

Untuk mengarahkan penulisan skripsi diperlukan kerangka pemikiran yang menunjukkan adanya hubungan teoritis antara variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono bahwa “kerangka pemikiran atau juga sering disebut kerangka berfikir adalah merupakan model konseptual tentang teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.” 19 19 Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi, Edisi XII, CV Alfabeta, Bandung, hal. 36. Kampanye online membutuhkan tim manajemen online yang tidak kalah jagonya dibandingkan tim manajemen kampanye konvensional. Di Indonesia, rata-rata kampanye online masih ditangani oleh orang awam, bahkan ada yangmenggabungkan pemenangan online dan konvensional. Internet adalah media komunikasi. Jadi bukan sekedar kecanggihan fiturnya yang diperlukan. Lebih dari itu, kekuatan strategi komunikasilah yang menjadi dasar utamanya. Yang juga wajib dicatat, berkampanye melalui dunia maya jauh lebih keras jika dibandingkan dengan membuat iklan di media lain. Dengan adanya jejaring sosial maka akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki kesadaran terhadap persoalan politik dan sikap politik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 1.5.5. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian ini disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Menurut Nazir bahwa ”Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris”. 20 20 Moh. Nazir, Op.Cit, hal. 151. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha: Jejaring sosial berpengaruh signifikan terhadap pilihan politik masyarakat Toba Samosir Tahun 2014. Jejaring Sosial X Pilihan Politik Masyarakat Y Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian dapat mengacu pada penelitian kuantitatif atau kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang akan menggunakan baik metode analisis deskriptif maupun metode analisis induktif inferensial. Kedua metode analisis tersebut akan digunakan secara bertahap, diawali dengan statistik deskriptif yang berfungsi untuk menyusun, mengelompokkan, menggambarkan sekumpulan data dan selanjutnya melakukan analisis untuk membuat kesimpulan tentang sekelompok data sampel. Pada tahap berikutnya, dengan mengacu pada hasil analisis statistik deskriptif, digunakan metode statistik induktif inferensial, yaitu suatu metode analisis statistik yang diarahkan untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau kesimpulan tentang populasi.

2.2. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pemilih tetap yang telah terdaftar di KPU Kabupaten Toba Samosir, yaitu berjumlah 127.020 jiwa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara