2.4 Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan ilmu serta seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau fenomena alam melalui analisis data yang diperoleh
dengan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah maupun fenomena yang diteliti Lisseland dan Kiefer, 1994. Teknologi penginderaan jauh pada dasarnya
meliputi tiga kegiatan utama. yaitu perolehan data, pemrosesan data dan interpretasi data. Komponen fisik yang terlibat dalam penginderaan jauh adalah
matahari sebagai sumber energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik, atmosfir sebagai media lintasan dari radiasi elektromagnetik, sensor untuk mendeteksi radiasi
elektromagnetik dan mengubahnya dalam bentuk sinyal yang dapat diproses dan direkam serta komponen terakhir adalah obyek Butler et a., 1988. Untuk lebih
jelas mengenai sistem penginderaan jauh dapat dilihat pada Gambar 3. Pancaran dan pantulan energi dari benda-benda di permukaan bumi
ditangkap oleh sistem sensor pada satelit, kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal. Sinyal-sinyal ini selanjutnya dikirim ke stasiun bumi untuk seterusnya disimpan
dalam bentuk data analog atau digital. Pemanfaatan data penginderaan jauh untuk bidang tertentu harus melalui pengolahan lebih lanjut. Penginderaan atau sensor
pada wahana
penginderaan jauh
memanfaatkan energi
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh suatu obyek di
permukaan bumi, dimana tiap-tiap obyek memiliki karakteristik reflektansi yang berbeda-beda seperti diperlihatkan pada Gambar 4.
Penginderaan jauh untuk lingkungan kelautan diawali dengan program TIROS Television Infrared Observation Satelite yang kemudian menjadi NOAA
National Oceatic Atmospheric Administrations pada tahun 1960-an oleh Amerika Serikat. Hingga saat ini program tersebut masih berjalan, ini dibuktikan
dengan masih beroperasinya lima satelit NOAA yaitu NOAA-12, 14, 15, 16 dan 17. Satelit NOAA berorbit polar pada ketinggian 833 km dan memiliki sensor
utama yaitu AVHRR dengan 5 band. Sementara itu, pada tahun 1988 badan
antariksa Cina meluncurkan satelit lingkungan Fengyun 1-A FY 1-A dan programnya terus berlanjut hingga peluncuran satelit pada bulan Mei 2002.
Satelit Fengyun tersebut memiliki spesifikasi orbitnya mirip NOAA dan memiliki sensor MVISR Multispectral Visible and Infrared Scan Radiometer dengan 10
band. Gambar dan karakteristik dari satelit NOAA dan FY-1 MVISR
diperlihatkan pada Gambar 5 dan Tabel 4. Sedikit berbeda dengan NOAA
AVHRR, FY-1 MVISR memiliki 3 band untuk pemantauan warna laut ocean color, band ini dapat digunakan untuk mendeteksi
sebaran klorofil phytoplankton dan kekeruhan di perairan LAPAN, 2003.
Gambar 3 Sistem Penginderaan Jauh. LAPAN, 2003.
Gambar 4 Reflektansi berbagai Objek di Permukaan Bumi pada suatu Panjang Gelombang dan Band Spektral Satelit Penginderaan
Jauh. LAPAN, 2003.
Gambar 5 Satelit Lingkungan FY-1 gambar atas dan NOAA gambar bawah. LAPAN, 2003.
Tabel 4 Karakteristik NOAA AVHRR dan FY-1 MVISR
Sumber : LAPAN, 2003
2.5 Gillnet