100
300
Keterangan : A Lapisan Hangat, B Lapisan Termoklin,
C Perairan dalam
Gambar 2 Sebaran Vertikal Suhu secara Umum di Perairan Indonesia Nontji, 1987.
Pengaruh suhu perairan terhadap tingkah laku ikan terlihat jelas pada waktu ikan-ikan akan melakukan pemijahan, bahkan mungkin dengan suatu siklus musiman
tertentu. Menurut Sette, 1950 vide Gunarso, 1985 yang meneliti ikan tenggiri Scomber scombrus menyatakan bahwa ikan ini melakukan pemijahan pada perairan
dengan kisaran suhu antara 12-15 °C. Umumnya jenis ikan memiliki suhu optimum yang khusus sifatnya. Melalui pengetahuan tentang suhu optimum suatu jenis ikan,
dapat meramalkan daerah konsentrasi dan kelimpahan musiman maupun ruaya suatu stok ikan. Adapun suhu optimum tenggiri berada pada kisaran suhu 24-30 °C.
2.2.2 Salinitas Perairan
Salinitas adalah konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam air laut. Hampir semua organisme laut hanya dapat hidup pada daerah-daerah yang
mempunyai perubahan salinitas yang sangat kecil. Daerah estuarin adalah suatu daerah dimana kadar salinitasnya berkurang. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah
1 2
3 Suhu
A B
C
air tawar yang masuk yang berasal dari sungai-sungai serta pengaruh dari terjadinya pasang surut. Akibatnya hanya organisme tertentu yang telah beradaptasi dengan
kondisi ini yang dapat hidup. Salinitas bersifat lebih stabil di lautan terbuka,
walaupun di beberapa tempat dijumpai adanya perubahan. Salinitas akan naik
dikarenakan banyaknya air yang hilang saat terjadi penguapan pada musim panas atau sebaliknya akan menurun oleh besarnya curah hujan Hutabarat dan Evans
1984. Ikan, termasuk tenggiri diduga melakukan ruaya sepanjang suatu tingkat atau
derajat salinitas tertentu. Hal ini mengingat bahwa ikan sangat sensitif terhadap perubahan salinitas sebesar 0,02 per mil Gunarso, 1985. Adapun kisaran salinitas
optimum untuk tenggiri menurut Hasyim 2004 34,21-34,60
º
00.
2.2.3 Arus Perairan
Arus merupakan gerakan mengalir suatu masa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut, gerakan bergelombang panjang dan arus
yang disebabkan oleh pasang surut. Angin yang berhembus di Perairan Indonesia terutama adalah angin muson yang dalam setahun terjadi dua kali pembalikan
arah yamg mantap, masing-masing disebut muson barat dan muson timur Nontji, 1987.
Arus memegang peran penting sehubungan dengan penyebaran ikan. Bila arus mengalir secara teratur ikan dapat hanyut terbawa arus baik secara pasif atau
aktif bahkan ada juga yang bergerak dengan kombinasi keduanya. Pada umumnya tenggiri dewasa bergerak secara aktif melawan arus Gunarso, 1985.
Menurut Gunarso 1985 menyatakan bahwa salah satu daerah penangkapan yang baik terdapat pada perbatasan atau pertemuan arus panas dengan arus dingin
sebagai contoh pertemuan arus kuroshio dengan arus oyashio, terjadinya arus pengisian divergensi dan lainnya. Tenggiri banyak dijumpai pada pertemuan
kedua arus tersebut.
2.3 Habitat dan Daerah Penyebaran Ikan Tenggiri